Oknum Sopir Angkot di Tasikmalaya Paksa Pemudik Naik ke Mobilnya dan Menaikkan Tarif Seenaknya

Oknum Sopir Angkot di Tasikmalaya Paksa Pemudik Naik ke Mobilnya dan Menaikkan Tarif Seenaknya, Hampir 6 Kali Lipat

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNJABAR/KIKI ANDRIANA
Ilustrasi oknum sopir angkot yang memaksa pemudik naik mobilnya dan menaikkan tarif seenaknya 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Seorang pemudik yang baru saja tiba di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dipaksa naik oleh seorang oknum sopir angkot di salah satu pool bus transportasi antarkota pada Rabu (19/4/2023) sekitar pukul 19.45 WIB.

Delima Nikita Sarani (20) yang bekerja di Kota Semarang, Jawa Tengah, hendak mudik ke Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, mengungkapkan, dirinya tidak sempat protes terhadap perlakuan sopir angkot tersebut.

“Mau protes gimana? Orang koper saya dibawa langsung, ya saya lari-lari. Setengah sadar, baru turun banget itu dari bus,” ujar Delima kepada TribunPriangan.com pada Rabu (19/4/2023).

Baca juga: CATAT, Ini Jalur Alternatif Mudik ke Tasikmalaya Jika Gentong Macet

Padahal sebelumnya, kata dia, keluarganya hendak menjemput Delima di Simpang Padayungan, Kota Tasikmalaya.

Delima juga telah memutuskan untuk memesan Ojek Online (Ojol) untuk menuju Simpang Padayungan.

“Jadi terpaksa naik angkot itu dari pool bus sampai Pertigaan Rancabango. Tapi yang biasanya dari pool Bus sampai Pertigaan Rancabango itu tarifnya lima ribu (rupiah), sopir angkot itu nggak terima,” terang Delima.

Baca juga: Lanud Wiriadinata Tasikmalaya Pasang MMS di Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran, Ini Tujuannya

Menurutnya, sopir tersebut meminta tarif sebesar Rp 30.000 kepada dirinya.

“Saya, kan, turun di Pertigaan Rancabango dari angkot itu langsung naik ke mini bus buat lanjut ke Simpang Padayungan. Tiba-tiba mini bus itu diberhentikan (oleh) angkot tersebut, dia bahkan masuk ke mini bus itu untuk nyusul saya dan langsung minta Rp 30.000,” tutur Delima.

Sontak dirinya merasa ketakutan kala dipaksa seperti itu, sehingga dia segera memberikan uang yang diminta.

Baca juga: Daftar Rencana 17 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya yang Terlewati Tol Getaci

“Saya juga lihat tadi, ada kakek-kakek yang ikut di angkot bareng saya, diminta Rp 25.000. Ditambah lagi ada nenek-nenek, ngasih Rp 15.000, tapi sama sopir angkotnya dibalikin lagi, nggak mau terima, akhirnya dipaksa bayar Rp 30.000, padahal mereka turun dari angkot itu sebelum saya,” ungkap Delima.

Diketahui, jarak dari Pool Bus ke Pertigaan Rancabango sekira 1,4 kilometer.

“Itu angkotnya yang warna putih semua. Kalau dibilang kesal, saya kesal banget, tapi mau gimana lagi, saya juga takut,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved