Tol Getaci
Satu Desa di Kabupaten Bandung akan Terima UGR Tol Getaci 10-13 April 2023, Lalu Desa Mana Lagi?
Warga Desa Padamukti, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, akan menerima pembayaran uang ganti rugi atau UGR pada 10-13 April 2023.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Pemebebasan lahan untuk ruas Jalan Tol Getaci masih terus diupayakan Pemerintah setempat.
Teranyar, warga Desa Padamukti, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, akan menerima pembayaran uang ganti rugi atau UGR pada 10-13 April 2023.
Dengan pembayaran ini, maka total jumlah Desa yang telah menerima UGR akan bertambah menjadi lima Desa.
Mengutip pernyataan Direktur Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang menyediakan anggaran lahan Proyek Strategis Nasional (PSN), realisasi penyaluran uang ganti rugi diperkirakan akan mengalami peningkatan menjelang Ramadan dan Lebaran, serta akhir tahun.
Dengan pernyataan itu, maka setelah Desa Padamukti, aka nada desa lain yang segera menerima pembayaran uang ganti rugi proyek tol Getaci.
Baca juga: Mega Proyek Jalan Tol Getaci akan Trabas 9 Desa dan 1 Kecamatan di Pangandaran
Sebab, sejumlah Desa sebelumnya sudah melaksanakan pertemuan musyawarah UGR untuk menyepakati besaran nilai uang ganti rugi proyek tol Getaci.
Dikutip dari berbagai sumber, warga di Desa Padamukti yang lahannya terkena proyek tol Getaci, sudah menerima undangan untuk acara pembayaran UGR pada tanggal 10-13 April 2023.
Surat undangan itu berkop Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung tertanggal 4 April 2023.
Pembayaran UGR itu dijadwalkan diselenggarakan di Aula Kantor Desa Padamukti, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, dimulai pukul 10.00 WIB.
Pada Desa Padamukti sendiri, luas lahan yang terkena proyek tol Getaci mencapai 41,42 hektare yang terdiri dari 206 bidang.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Getaci akan Trabas 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut
Sosialisasi proyek tol Getacinya sudah dilakukan pada Juli 2022.
Namun saat Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung menerima pembayaran UGR pada akhir tahun 2022, Desa Padamukti belum menerimanya.
Bahkan ketika itu ada informasi, warga Desa Padamukti yang lahannya terkena proyek tol Getaci keberatan dengan harga lahan yang ditawarkan yakni sekitar Rp450 ribu per meter, seperti di Cigentur dan Karangtunggal.
Itulah kemungkinan yang membuat warga di Desa Padamukti butuh waktu lama sehingga baru tanggal 10-13 April akan menerima pembayaran UGR.
Empat Desa sudah menerima pembayaran UGR tol Getaci adalah Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, dan Desa Kandangmukti dan Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.
Baca juga: Apa Kabar Tol Puncak? Baru akan Dibangun pada 2030 dan tak Tersambung dengan Tol Getaci
Desa Selanjutnya yang akan Terima UGR
Setelah Desa Padamukti, ada Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, yang akan menerima pembayaran uang ganti rugi proyek tol Getaci.
Sementara Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupatan Bandung, yang sudah dua bulan lalu melaksanakan musyawarah UGR, belum juga masuk tahap pembayaran UGR.
Musyawarah UGR Desa Tegal Sumedang menjadi pemberitaan ramai karena hasil kesepakatan di musyawarah UGR telah diperoleh harga lahan sekitar Rp1,4 juta per meter.
Jumlah ini jauh lebih baik dibanding di Desa Cigentur dan Karangtunggal yakni harga lahan hanya senilai Rp450 ribu per meter.
Baca juga: 2 Desa di Garut dan 2 Desa di Kabupaten Bandung Terima Ganti Rugi Tol Getaci, Segini Nilainya
Sedangkan pada Senin 4 April 2023 telah berlangsung musyawarah UGR di Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Kemungkinan jumlah Desa yang akan menerima pembayaran UGR jelang Lebaran akan semakin banyak. Hal itu mengutip dari pernyataan Direktur LMAN, Basuki Purwadi.
Dalam acara media briefing di Solo pada 27 Februari 2023, Basuki Purwadi mengatakan bahwa pada tahun 2023 hingga Februari 2023, LMAN telah menyalurkan anggaran lahan untuk proyek PSN mencapai Rp 1,28 triliun.
Menurutnya, dari jumlah sebanyak itu didominasi untuk pembayaran lahan di proyek jalan tol yang mencapai Rp1,12 triliun.
"Memang (anggaran pengadaan lahan) terbesar masih untuk jalan tol, yakni Rp1,12 triliun," katanya.
Basuki menambahkan bahwa realisasi atau penyaluran anggaran untuk lahan proyek PSN per bulan bisa mencapai Rp1 triliun bahkan lebih.
Baca juga: Ini Daftar Nama 37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Terimbas Pembangunan Tol Getaci
"Kita ambil rata-rata sebulan Rp1 triliun saja, maka berarti minimal selama satu tahun akan ada pembayaran untuk pengadaan lahan senilai Rp12 triliun, tapi biasanya akan lebih dari itu," tutur Basuki Purwadi.
Adapun siklus realisasinya, menurut Basuki, pada awal tahun anggaran pengadaan lahan untuk PSN biasanya tersalurkan lebih lamban.
Namun akan mengalami peningkatan menjelang Ramadan dan lebaran, serta di akhir tahun.
"Di akhir tahun begitu. Akhir tahun itu dari Oktober, November, dan Desember, penyaluran pengadaan lahan sudah mulai dipercepat," paparnya.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Goolge News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ilustrasi-Tol-Getaci-PUPR.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.