Aturan Pembuatan Polisi Tidur
Berikut ini Aturan Pembuatan Speed Bumb atau Polisi Tidur yang Sesuai dengan Aturan Pemerintah
Polisi tidur atau speed bum yang berada di jalan dibuat untuk pengendara agar menjaga kecepatan dan lebih berhati-hati saat melintasi.
Penulis: Dwi Yansetyo Nugroho | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan Polisi tidur merupakan hal yang cukup sering ditemui.
Wujudnya berupa permukaan jalan yang dibuat lebih tinggi atau menonjol daripada permukaan jalan lain.
Umumnya, tujuan penggunaan polisi tidur adalah untuk membatasi kecepatan kendaraan yang tengah melaju di atas aspal.
Baca juga: Hilang Kendali saat Melintasi Polisi Tidur di Sekelimus Utara, Pengendara Motor Alami Pendarahan
Polisi tidur atau speed bum yang berada di jalan dibuat untuk pengendara agar menjaga kecepatan dan lebih berhati-hati saat melintasi.
Ada beberapa istilah yang digunakan di berbagai negara terkait penggunaan polisi tidur.
Di Amerika Serikat, polisi tidur dinamakan speed bumb, sedangkan di Inggris dinamai sleeping policeman.
Kemungkinan besar, istilah polisi tidur diambil dari sebutan di Inggris.
Baca juga: Hilang Kendali saat Melintasi Polisi Tidur di Sekelimus Utara, Pengendara Motor Alami Pendarahan
Di Indonesia sendiri, polisi tidur banyak dijumpai di perumahan atau jalan kampung yang banyak anak-anak atau lalu lalang orang.
Tak jarang, speed bumb juga dibuat di sebuah daerah dengan jalan lurus yang panjang, agar pengendara yang melintas tidak kebut-kebutan.
Meski dibuat untuk tujuan baik, polisi tidur tidak bisa sembarangan dibuat.
Ada aturan serta izin yang harus diajukan untuk membuat speed bump.
Baca juga: UPDATE Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 16 Maret 2023, Cetakan Antam dan UBS Kembali Kompak Naik
Mengutip Kompas.com, aturan tersebut tertuang dalam Permenhub No 14 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenhub No 28 Tahun 2018 tentang Alat Kendali dan Pam Pengguna Jalan.
Dalam Pasal 5 dijelaskan, pembatas kecepatan kendaraan (polisi tidur) harus dibaut dengan ketinggian 12 cm.
Pembatas tersebut juga harus mempunyai lebar 15 cm serta sisi miring dengan kelandaian 15 persen.
Seorang pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto mengungkapkan, banyak polisi tidur yang dipasang oleh masyarakat tanpa koordinasi ke polisi maupun Dinas Perhubungan.

Baca juga: UPDATE Terbaru Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan Hari Ini 17 Maret 2023, Relasi Bandung-Jakarta
Kalender Oktober 2025: Bakal Ada Hari Libur Minggu ke-3? Cek di Sini |
![]() |
---|
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Ceko vs Kroasia, Adu Tajam Chory dan Ivanovic |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Penutup Bulan dengan Keutamaan Membaca Shalawat |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Tanda Taubat Seorang Pendosa Diterima Allah |
![]() |
---|
Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2026? Ini Jadwal Puasa 2026 versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.