Kisah Inspiratif

Mengulik Kisah Mantan Pecandu Narkoba di Lembang, dari Mulai Ditipu Hingga Jadi Petani Sukses

Ade Rukmana (39) seorang pria mantan pecandu narkoba terlihat telaten saat merawat tanaman sayuran di sebuah lahan kawasan pegunungan Bukit Tunggul

|
TribunPriangan.com/ Hilman Kamaludin
Ade Rukmana (39) saat merawat tanaman sayuran di lahan pertaniannya di Desa Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Hilman Kamaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Ade Rukmana (39) seorang pria mantan pecandu narkoba terlihat telaten saat merawat tanaman sayuran di sebuah lahan kawasan pegunungan Bukit Tunggul, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dengan memakai topi berwarna hitam dan jaket tebal, pria berkacamata asal Kampung Cijero Kaso, RT 1/17, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang itu terlihat tampil cukup modis saat bertani di lahan pertanian tersebut.

Saat memasuki tempat kerjanya, Ade terlihat mencolok karena penampilan dia tak seperti petani lain, sehingga dengan tampil beda seperti itu, sekilas Ade tak seperti seorang petani yang setiap hari harus bekerja keras.

Baca juga: BREAKING NEWS, Prof Ahmad Dahlan Raih Suara Terbanyak di Muswil XXI Muhammadiyah Jawa Barat

Secangkir kopi hitam dan sebatang rokok menemaninya saat dia sedang beristirahat dan bercengkrama dengan petani lain di sebuah bangunan permanen sambil memilah dan packing sayuran hasil panen yang akan dipasarkan.

Dalam kesempatan itu, Ade menceritakan kehidupannya yang kelam karena pernah menjadi pecandu narkoba hingga awal mula dia terjun sebagai seorang petani dari mulai merasakan kesulitan hingga menjadi petani sukses.

"Sejak SMP saya sudah menjadi pecandu narkoba hingga sekolah juga badung (nakal), jadi SMA juga saya enggak selesai," ujarnya saat ditemui di Lembang, Minggu (26/2/2023).

Baca juga: UPDATE Harga BBM di Jawa Barat Hari Ini 27 Februari 2023, Lengkap Beserta Harga BBM di Pulau Jawa

Saat itu Ade tidak bisa lepas dari dunia gelap narkoba jenis sabu jarum suntik, hingga akhirnya dia terjangkit HIV, sehingga kehidupan dan masa depannya tak karuan karena stigma negatif pecandu narkoba melekat pada dirinya.

Singkat cerita, Ade pun harus menjalani rehabilitasi di Rumah Cemara, Kota Bandung selama 2 tahun pada tahun 2005, kemudian setelah selesai dia pulang ke kampung halamannya di Lembang dengan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Hanya saja setelah menjalani rehabilitasi itu, dia belum  malah kembali mengkonsumsi narkoba hingga akhirnya dia pun harus kembali menjalani rehabilitasi di Rumah Cemara pada tahun 2007.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Garut Cibatuan Hari Ini 27 Februari 2023, Relasi Purwakarta-Garut

"Jadi, selain menjadi pecandu (narkoba), saya positif HIV. Saya menjalani rehabilitasi dua kali, pertama tahun 2005, terus setelah keluar masuk lagi tahun 2007," kata Ade.

Jalan agar Ade tidak kembali menjadi pecandu narkoba akhirnya mulai terbuka pada tahun 2008 karena dia tidak diizinkan pulang oleh pengurus Rumah Cemara, hingga akhirnya menjadi penghuni tetap di komunitas panti rehabilitasi itu.

"Disitu saya jadi tahu kehidupan yang benar seperti apa karena poin-poin filsafat hidup digali satu per satu, saya didoktrin dan diubah menjadi orang yang lebih baik," ucapnya.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Lodaya Hari Ini 27 Februari 2023, Relasi Bandung-Yogyakarta

Setelah menjalani rehabilitasi yang kedua, Ade diangkat menjadi staf umum, lalu menjabat data manajer, dan terakhir menjadi seorang konselor adiksi atau petugas yang melaksanakan layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

"Paling lama jadi konselor adiksi selama 5 tahun pegang klien (pecandu narkoba). Jadi, yang tadinya saya diobati menjadi mengobati, akhirnya soal masalah psikologis, saya jadi tahu banyak dari sana," ujar Ade.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved