Poe Bahasa Indung Sadunya, Begini Penerapannya di Tingkat PAUD

Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pendidikan mengintruksikan untuk memperingati Poe Bahasa Indung

Editor: ferri amiril
Istimewa
Peringatan poe bahasa indung sadunya 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Dian Herdiansyah.

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pendidikan mengintruksikan untuk memperingati Poe Bahasa Indung Sadunya. 

Sebagaimana diketahui sejak tahun 1999, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional atau dalam bahasa sundanya disebut Poe Basa Indung Sadunya. 

Dalam intruksinya, civitas pendidikan untuk memakai pakaian adat sunda. Termasuk menyediakan dan memberikan edukasi makanan asal sunda.

Salah satunya lembaga pendidikan di Kecamatan Kebonpedes, Pelajar Usia Dini (PAUD) KB Mihadunal Ula, dalam memperingati, Poe Bahasa Indung Sadunya tersebut memberikan pembelajaran kepada muridnya untuk membuat makanan Combro.

Kepala KB Mihadunan Ula, Dini Aprianti mengatakan, kegiatan budaya Sunda memperingati Mieling Poe Basa Indung Internasional, pihaknya mengenalkan kepada muridnya jenis kaulinan Sunda (permainan Sunda), Katuangan Sunda (Makanan Sunda).

"Dalam momentum ini, kami mengajarkan atau permainan sunda dan bernyanyi lagu daerah dengan alunan musik Angklung," ujarnya, Selasa (21/02/2023).

"Selain itu memperaktikan bagaimana cara membuat salah satu makanan sunda. Dalam kesempatan ini yaitu peserta didik diajak untuk membuat Combro," tuturnya. 

Dini mengungkapkan, sebelum pada tahap peraktek, muridnya diberi tahu terlebih dahulu bahan-bahan untuk membuat combro dalam bentuk visual melalui layar proyektor. 

Kemudian guru pun memperlihatkan dalam bentuk konkritya, lalu peserta didik diajak untuk memperaktikannya

"Kenapa kami memilih kegiatan seperti ini, supaya anak tidak hanya mampu menyebutkan makanan combro. Tetapi mereka tau bahan-bahan yang digunakan untuk membuat combro dan mereka juga tahu bagaimana cara proses pembuatannya," ungkapnya.

"Setelah peserta didik selesai membuat combro, orang tua pun diajak untuk terlibat membantu membuat combro tersebut dan setelahnya kita makan bersama-sama," tutupnya.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved