Beredar Pengadaan Fiber Optik Jadi Temuan BPK, Begini Jawaban Disdikpora Pangandaran

Beredar  informasi permasalahan tentang pengadaan internet fiber optik di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran

Editor: ferri amiril
InfoPublik.id
Ilustrasi - Perbaikan jaringan kabel internet 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Beredar  informasi permasalahan tentang pengadaan internet fiber optik di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Dalam permasalahan tersebut, bahwa pengadaan internet tahun anggaran 2021 oleh Disdikpora Kabupaten Pangandaran dengan pihak ketiga dianggap tidak tepat sasaran.

Bahkan, pengadaan internet tahun 2021  menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin mengatakan, bahwa pihaknya juga mengetahui permasalahan tersebut.

Program pengadaan internet tahun 2021 itu, untuk menunjang pelaksanan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) saat Pandemi Covid-19.

Selain itu, kata Ia, alasan pemasangan internet di koordinator wilayah (Korwil) karena belum semua sekolah di pasang internet.

"Makanya, sekolah yang belum di pasang internet, guru-guru memanfaatkan internet di kantor Korwil termasuk para operator sekolah," ujar Agus kepada wartawan melalui WhatsApp, Selasa (21/2/2023) sore.

Kata Ia, kantor Korwil merupakan pusat kegiatan para guru dan operator sekolah di setiap kecamatan di Kabupaten Pangandaran.

"Mereka, melaksanakan semua diskusi dan berkumpul di sana (kantor Korwil) dan menggunakan fasilitas internet," katanya.

Tarkait adanya temuan oleh BPK RI tentang pengadaan internet tahun anggaran 2021, Ia mengaku temuan tersebut sudah ditindaklanjuti sesuai waktu yang telah ditentukan oleh pihak BPK RI.

Sementara satu penyedia jasa layanan internet, Sony Setiadi mengatakan, meskipun sebelumnya sudah ada layanan internet di korwil tapi itu hanya layanan broadband.

Dimana, dari sisi kualitas, stabilitas dan kecepatan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan saat itu.

"Jadi, itu yang mendasari Disdikpora Kabupaten Pangandaran menambah layanan darinya," kata Sony.

Menurutnya, dari sisi layanan juga after salesnya itu ready 24 jam, ketika kapan saja terjadi gangguan. Tentunya, hal ini tidak bisa dipenuhi oleh layanan broad band sebelumnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved