Terserang Difteri, 3 Anak Jalani Isonlasi dan Dirawat di RSUD dr Slamet Garut

Terserang Difteri, 3 Anak Jalani Isonlasi dan Dirawat di RSUD dr Slamet Garut

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
RSUD dr Slamet Garut siapkan tujuh ruangan dengan 14 tempat tidur untuk penanganan penyakit difteri. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Tiga orang anak kini sedang menjalani isolasi mandiri dan perawatan di RSUD dr Slamet Garut. Mereka dirawat karena terjangkit penyakit difteri.

Kasus penyebaran difteri di Garut khususnya di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah dalam status kejadian luar biasa (KLB).

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Garut, M Willy Indrawilis mengatakan, saat ini kondisi ketiga anak tersebut sudah mulai membaik.

Baca juga: Cuaca Hujan Ringan Pagi Hingga Sore Hari Diprediksi Turun Hari Ini di Garut

"Kami sudah melakukan pengobatan anti-difteri. Kondisi mereka yang dirawat Alhamdulillah ada perbaikan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Sejak dirawat pada Sabtu pekan lalu, mereka diketahui sebelumnya mengalami gejala pembengkakan di leher, juga ditemukan selaput putih di tenggorokan.

"Kami menyiapkan tempat untuk isolasi pasien. Kami siagakan tujuh ruangan dengan 14 bed. Namun yang dipakai baru tiga," ungkapnya.

Baca juga: Lonceng Tua di Pendopo Garut Sudah Ada Sejak 1889, Benda Bersejarah yang Terawat Hingga Kini

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani mengatakan, status KLB difteri di Garut akan berlangsung hingga bulan Oktober.

Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya akan melakukan langkah-langkah preventif salah satunya imunisasi.

"Sampai Oktober, kan kita nanti akan melakukan ORI (Outbreak Response Immunization) tiga kali dengan jarak nol bulan, tiga bulan dan enam bulan," ujarnya saat dihubungi.

Baca juga: Indahnya Sunset di Tempat Wisata Puncak Guha Garut, Wajib Coba Spot Foto Instagramable

Sebelumnya, Dinkes Garut melaporkan ada tujuh orang yang meninggal dunia diduga akibat terinfeksi penyakit difteri di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Jawa Barat.

Dari hasil penelusuran mereka mengalami gejala seperti demam, susah menelan, dan pembengkakan leher.

Di Desa Sukahurip juga terdapat 27 orang yang bergejala dan 72 orang telah kontak erat dengan para penderita, mayoritas anak-anak. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved