Korban Perkelahian di Sumedang Sempat akan Hadiri Tunangan Adiknya Sebelum Tewas

Korban Perkelahian di Sumedang Sempat akan Hadiri Tunangan Adiknya Sebelum Tewas

Istimewa/keluarga korban
Proses pemakaman jenazah Reza Khamaludin Pratama, di makam keluarga di Desa Ciptasari, Pamulihan, Sumedang, Senin (20/2/2023) 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Korban perkelahian di Tanjungsari, Sumedang, Reza Khamaludin Pratama (24), harus meregang nyawa di rumah sakit Ujung Berung, Kota Bandung, Minggu (19/2/2023) dini hari.

Korban merupakan warga Dusun Ciayunan RT01/01, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Sumedang.

Dia terlibat perkelahian dengan Ridwan Hadi Kusumah (20), seorang warga Dusun Gudang RT05/03, Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Adzan Magrib 3 Ramadhan 2023, untuk Wilayah Sumedang dan Sekitarnya

Sehari sebelum terlibat perkelahian, Reza sebetulnya sedang bekerja di Kota Cimahi.

Dia sengaja pulang karena pada Minggu siang akan diadakan tunangan adiknya. Tetapi, dia justru tewas karena berkelahi dengan orang yang tak dia kenal.

Jajang Sopian (52), ayah korban mengatakan, dia syok dengan musibah yang menimpanya.

Baca juga: Anggota Dewan Ini Terima Banyak Keluhan Soal Jalan Rusak di Sumedang-Majalengka

Di satu sisi, anak perempuannya tunangan, tapi anak laki-lakinya meregang nyawa.

"Eza (Reza) pulang itu mau menghadiri tunangan adiknya. Hari itu, saya, Eza, dan ibunya malah di rumah sakit menunggui Eza," kata Jajang kepada Tribun, Selasa (21/2/2023).

Saat pertunangan berlangsung di rumahnya di Ciayunan, Tanjungsari, orang rumah menghubungkan sambungan video dengan Jajang di rumah sakit.

Baca juga: Anggota DPRD Sumedang Dede Suwarman Meninggal Dunia

Seperti keinginan Reza yang pulang untuk menyaksikan tunangan, prosesi itu diperlihatkan kepadanya lewat video call.

"Ya kami melihat tunangan lewat video call, tapi Eza dalam keadaan sudah tak sadar, koma," kata Jajang.

Saat Tribun menguhubugi Jajang, dia mengatakan dia sedang berada di makam anaknya sendirian. Dia belum pulih dari rasa kehilangan.

Baca juga: Gerindra Sumedang Ingin Cawapres dari Kalangan Nahdlatul Ulama

Dia masih ingat betul, seperti ada luka pukulan di leher dan bibir pada tubuh anaknya.

"Saya tidak tahu yang sebenarnya bagaimana. Tapi saya mohon kepada Polisi, hukum ditegakkan sampai kapanpun. Jika keluarga pelaku datang ke saya, saya terima, tetapi hukum terus berlanjut," katanya saat dihubungi Tribun.

Terduga pelaku kini ditahan di Mapolres Sumedang untuk menjalani penyidikan lebih lanjut. (Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana) (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved