Keracunan Massal Bandung Barat

Puluhan Warga di Bandung Barat Keracunan Massal Usal Santap Makanan Pengajian

Berikut kabar dari Bandung Barat, sebanyak 90 orang mengalami keracunan massal akibat konsumsi nasi boks atau Makanan Pengajian

Kompas.com
Puluhan warga dirawat usai keracunan makanan di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (12/2/2023).(KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun) 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, terdapat kabar sedih yang datang dari Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, yang warganya terkena keracunan massal.

Peristiwa keracunan massal itu bermula usai warga menyantap makanan dari kegiatan keagamaan di sebuah masjid di Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu pada Sabtu (11/2/2023) malam.

Warga tersebut diduga keracunan usai mengonsumsi nasi boks yang dibagikan dari kegiatan tersebut.

Baca juga: 6 Hikmah dan Keutamaan Peristiwa Isra Miraj, Turun Wahyu Pertama Hingga Mendirikan Salat

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, terdapat 90 orang yang menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia.

Salah satu warga yang turut memakan nasi boks, Kohar (50), mengatakan bahwa hidangan tersebut dimasak oleh warga setempat untuk jemaah pengajian.

Baca juga: Liburan di Saung Muara Pangandaran, Destinasi Wisata Alam dengan Suguhan Sunset yang Indah

"Dimasaknya mah bareng-bareng oleh warga setempat. Nasi boksnya dibagikan satu-satu setelah pengajian. Nah warga baru merasa mual-mual besok paginya," ujarnya.

Usai menyantap makanan tersebut, warga mengalami mual-mual, pusing, hingga diare.

"Minggu paginya ada warga yang mengeluh mual. Semakin siang semakin banyak. Jadi kemarin langsung dirawat di madrasah," ucapnya.

Baca juga: Nomor Hilang? Yuk, Simak Cara Ganti Nomor di Aplikasi DANA Tanpa Perlu Ganti Akun

Meski turut menyantap nasi boks tersebut, Kohar mengaku dirinya dan keluarga tidak mengalami sakit seperti warga lainnya.

"Alhamdulillah saya baik-baik saja. Padahal saya sama keluarga juga makan nasi sama ayamnya," ungkapnya.

Baca juga: Resep Sekoteng Singapore Khas Sukabumi, Cocok Disantap saat Musim Hujan

Sampel nasi boks diuji

Tribuners, terkait dengan kejadian keracunan massal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat sudah mengirim sampel nasi boks untuk diuji laboratorium.

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Bandung Barat Mawaddah menuturkan, nasi boks itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang.

"Sementara kita bawa dulu sampel makanannya untuk diuji lab," tuturnya, Senin.

Baca juga: Marshanda Unggah Caption Selamat Tinggal di Instagram, Netizen: Jangan Pernah Ucapkan Perpisahan

Menurut Mawaddah, hasil uji laboratorium baru bisa keluar minimal dalam waktu sepekan.

Dari hasil uji laboratorium tersebut, bisa diidentifikasi penyebab keracunan massal di Desa Cilangari.

"Untuk dugaannya kita tidak bisa menduga-duga. Nanti penyebab pastinya menunggu hasil laboratoriumnya keluar dulu. Sekarang lagi kita proses ke laboratorium Provinsi Jawa Barat," terangnya.

Baca juga: Ingin Punya Kulit Wajah Cerah? Yuk, Coba Aplikasikan Masker Kunyit Berikut Ini

Dua warga meninggal

Dengan adanya kejadian tersebut, dua warga Kampung Cilangari meninggal dunia.

Mereka bernama Darmat (63) dan Aisyah (75).

Keduanya meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.

Bahkan menurut Direktur Utama RSUD Cililin Neng Siti Djulaeha menjelaskan, kedua pasien meninggal usai mengalami komplikasi infeksi pada organ pencernaan, serta lantaran lemahnya daya tahan tubuh.

Baca juga: Marshanda Unggah Caption Selamat Tinggal di Instagram, Netizen: Jangan Pernah Ucapkan Perpisahan

"Karena daya tahan tubuh lemah, kemudian infeksinya berkembang menjadi sepsis dan kondisi sepsis ini yang menyebabkan kematiannya," tuturnya.

Kedua korban itu awalnya mengeluhkan mual, muntah, dan diare.

Mereka lantas mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis dengan diinfus.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Runtah dari Doel Sumbang: Panon Coklat Kopi Susu

Karena kondisinya tidak kunjung membaik, mereka akhirnya dirawat di Puskesmas Gununghalu.

Djulaeha mengungkapkan, karena muntah dan diare, kedua pasien mengalami dehidrasi atau kekurangan air.

Kondisi ini membuat infeksi di dalam organ pencernaan mereka semakin mengkhawatirkan.

Bahkan dari penuturan Kepala Dinkes KBB Hernawan Widjajanto menyampaikan, terdapat 300 orang yang menerima nasi boks.

Baca juga: Resep Sekoteng Singapore Khas Sukabumi, Cocok Disantap saat Musim Hujan

Dari penelusuran, terdapat 90 orang yang mengalami gejala keracunan, baik gejala ringan hingga berat.

"Gejala-gejala dari 90 kasus yang berhasil diidentifikasi yakni, mual, muntah, pusing, mules, diare, pingsan, kejang-kejang hingga penurunan kesadaran," urainya.

Dari keracunan massal di Desa Cilangari ini tercatat 2 orang meninggal dunia, 9 orang dirawat di RSUD Cililin, dan 43 masih dirawat inap di Puskesmas Gununghalu, sedangkan sisanya sudah sembuh dan dipulangkan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas,com dengan judul Keracunan Massal di Bandung Barat Usai Santap Makanan Pengajian, Warga: Semakin Siang, Korban Tambah Banyak

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved