Pesawat Susi Air Dibakar
Nasib Pilot Susi Air yang Disandera di Papua, TPNPB : Jujur dan Jangan Anggap Remeh Ancaman Kami
Ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat meminta Pemerintah Indonesia untuk jujur terkait status sandera pilot Philip Mehrtens.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGA.COM - Hari keempat pencarian penumpang pesawat Susi Air masih belum membuahkan hasil optimal.
Sejak insiden pembakaran pesawat Susi Air, Pemerintah Indonesia mengatakan telah berkomunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta Pemerintah Indonesia untuk jujur terkait status sandera pilot Philip Mehrtens, yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Selasa (7/2/2023), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M Saleh Mustafa sudah mengonfirmasi bahwa pilot Susi Air PK-BVY, Philip Mehrtens, dibawa oleh kelompok EK alias Egianus Kogoya.
Namun, sehari setelahnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tidak ada orang yang disandera usai insiden di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
"Tidak ada (penyanderaan)," kata Sigit dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Bantahan Panglima TNI Soal Dugaan Penyandraan Pesawat Susi Air oleh KBB : Mereka Menyelamatkan Diri
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, organisasi yang mengeklaim telah menyandera pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut, mengatakan, informasi yang disampaikan TPNPB tidak pernah membohongi publik.
"Maka, kalau Kapolri dan Panglima (TNI) bilang begitu (tidak ada penyanderaan), mana buktinya?" ujarnya.
"Bagaimana jika kami bisa keluarkan foto dan video (keberadaan pilot di markas TPNPB)? Kami akan minta Presiden mencopot Kapolri dan Panglima TNI karena mereka melakukan pembohongan publik," sambungnya.
Baca juga: Fakta-Fakta Pembakaran Pesawat Susi Air, dari Kronologi hingga Kabar Penumpang Pesawat
TPNPB mengatakan tidak akan mengembalikan atau melepaskan pilot yang disandera.
"Kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia," ucapnya.
Selain itu, TPNPB juga meminta Pemerintah Selandia Baru untuk memfasilitasi dialog dengan Pemerintah Indonesia agar kekerasan terhadap orang asli Papua dihentikan dan menegosiasikan kemerdekaan Papua.
Jika tuntutan tidak dipenuhi maka
Bukan ancaman eksekusi mati yang dipilih oleh TPNPB, meski mereka meminta Pemerintah Indonesia juga tidak menganggap remeh situasi ini.
Jika tidak dipenuhi, menurut Sebby, Philip akan tinggal di markas TPNPB dan ikut berjuang sampai Papua merdeka.
Baca juga: Terungkap Identitas Pilot dan Penumpang Susi Air yang Dibakar di Nduga Papua, Ada 1 Balita
"Kami tidak akan membunuh dia, tapi kami akan kasih tahu dia, 'Tolong ajar kami membawa pesawat', kan dia guru (instruktur penerbang), bisa dimanfaatkan," ucap Sebby.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.