Sedih Warganya Dituduh Culik dan Jadi Korban Amuk Massa di Sumsel, Wabup Garut: Jangan Terulang Lagi
Sedih Warganya Dituduh Culik dan Jadi Korban Amuk Massa di Sumsel, Wabup Garut: Jangan Terulang Lagi
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman patah hati mendengar kabar warganya yang sedang merantu di Sumatera Selatan, jadi korban hakim sendiri.
Kelima korban ini dituduh menculik sehingga dikeroyok dan dijarah oleh warga di kawasan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sematera Selatan.
Mobil yang mereka kendarai diketahui rusak berat akibat amukan massa.
Baca juga: Update Dituduh Menculik, Keluarga di Garut Prihatin Kasus Main Hakim Sendiri
Kelima warga Garut ini antara lain, Yusep Maulana (51) tahun, Dadang Wahyudin 49 tahun, Taufik Lubis (47), Asep Erwin (48) warga Kecamatan Sukawening dan Lucky Wanda Rivana (30) warga Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut.
"Terus terang saya sangat terpukul, saya sangat prihatin sekaligus menyesalkan kejadian ini dan kami harap kejadian ini tidak terulang kembali," ujarnya kepada Tribun melalui keterangan resmi, Rabu (8/2/2023).
Helmi tak memungkiri banyak warganya merantau ke luar Jawa seperti Sumatera atau Sulawasei untuk mencari peruntungan.
Baca juga: Lima Warga Garut Dituduh Jadi Culik, Terlanjur Dihakimi Warga
Dengan adanya kejadian ini, dia berharap tragedi tersebut menjadi yang pertama dan terakhir.
"Tentu kami ingin tidak terulang lagi dan kami ingin ada keamanan dan kenyamanan warga kami yang untuk bisa berusaha di manapun di negara NKRI ini," ungkapnya.
Pihaknya sudah menugaskan Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk menjemput langsung kelima korban.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah Kamis 23 Maret 2023 Wilayah Kabupaten Garut
Dia ingin korban pulang secepat mungkin untuk menenangkan diri di kampung halaman bersama keluarganya masing-masing.
"Kami yang akan tanggung transportasi ini, nanti teknisnya tergantung kepada dinas, saya serahkan ke dinas sosial," ungkapnya.
Salah seorang korban bernama Lucky Wanda Rivana diketahui merupakan warga Kampung Cihuni, Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan.
Baca juga: Pantai Taman Manalusu, Destinasi Wisata Garut Cocok untuk Berlibur Bersama Keluarga di Akhir Pekan
Ayah dari Lucky, Donald Hamzah mengatakan anaknya itu sudah biasa keluar daerah untuk berjualan jaket kulit.
Donald pertama kali mendengar anaknya jadi korban pengeroyokan dari teman-teman korban.
"Pertama kali ada kabar dari teman-temannya, ada video, kabarnya begitu diduga penculikan, sekarang kabarnya bukan penculikan, emang statusnya mereka jual pakaian," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Pelaku Usaha di Garut Didorong Ekspor ke Sepuluh Negara ASEAN
Dia kaget mendengar anaknya jadi korban aksi main hakim sendiri saat sedang merantau di wilayah
Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Hingga saat ini dia dan keluarga tengah menunggu kabar terkini terkait kondisi Lucky.
"Kaget takut juga was-was, tapi yang penting anak saya bisa kembali lagi dengan selamat, sekarang belum kontak, hp-nya tidak aktif," jelasnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.