Gempa Turki
Analisis Pakar Kegempaan dan Prediksi PBB soal Gempa Turkiye yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa
Guncangan gempa Turkiye tersebut bahkan berdampak hingga Suriah dan telah tercatat puluhan gempa susulan meruntuhkan seluruh blok apartemen di Turki
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turkiye Senin (6/2/2022) siang waktu setempat.
Guncangan gempa Turkiye tersebut bahkan berdampak hingga Suriah dan telah tercatat puluhan gempa susulan meruntuhkan seluruh blok apartemen di Turki dan menumpuk lebih banyak kerusakan pada komunitas Suriah yang telah hancur akibat perang selama lebih dari satu dekade tersebut.
Dilansir dari Daily mail gempa bumi Turkiye tersebut berpusat di dekat Kota Gaziantep, Turkiye yang mempunyai kedalaman episentrum sekitar 18 kilometer.
Perinciannya terkini 2.931 orang di Turkiye dan 1.451 orang di Suriah, sementara 15.800 orang di Turkiye juga luka-luka.
Bangunan-bangunan perumahan, sekolah, dan perkantoran runtuh akibat gempa tersebut.
Dilansir dari Kompas.com yang menyadur CNN, Senin (6/2/2023), setidaknya sebanyak 4.300 orang meningggal dunia akibat gempa Turkiye tersebut.
Baca juga: UPDATE Apartemen WNI di Turki Hancur Akibat Gempa, KBRI Turki Sediakan Rumah Sementara
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga mengatakan korban tewas bisa meningkat menjadi lebih dari 20.000 dari salah satu gempa bumi paling kuat yang melanda wilayah itu setidaknya dalam satu abad.
Setidaknya 2.921 orang dipastikan tewas di Turki, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), dan 1.444 di Suriah, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat. Ribuan lainnya terluka, dengan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Penyebab gempa

Menurut pakar kegempaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan bahwa gempa tersebut diakibatkan oleh sistem sesar Anatolia.
“Sumber gempa di Turki kita sebut dengan Anatolian Fault System atau Sistem Sesar Anatolia, yang merupakan sesar aktif yang berada di daratan maupun masuk ke bagian lautan,” ujar Irwan disadur dari Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Menurut Irwan, sesar tersebut mirip dengan sesar Sumatera yang sangat aktif, dimana lempeng sesar tersebut bergerak yang mengakibatkan terjadinya gempa.
“Ada sumber gempa yang sangat aktif, mungkin mirip jika dengan sistem sesar Sumatera yang sangat tinggi aktivitasnya,” kata Irwan.
Baca juga: PBB Memprediksikan Korban Tewas Gempa M7,8 di Turki dan Suriah Bisa Lebih dari 20.000 Orang
Dikutip dari Whasington Post Turkiye memiliki dua sesar utama, yakni sesar Anatolia Utara sepanjang 930 mil dan sesar Anatolia Timur sepanjang lebih dari 300 mil.
Diperkirakan, sesar Anatolia Timur yang sudah menyebabkan gempa bumi tersebut, yang mana dalam hal ini, gempa bumi terjadi pada sesar atau patahan geser di kerak bumi.
Lempeng sesar tersebut bergerak yang mengakibatkan terjadinya gempa tersebut, yang notabennya merupakan gempa tektonik yang juga disebabkan oleh pergerakan Sesar Anatolia.
Penyebab banyaknya korban jiwa

Irwan memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya korban jiwa yang meninggal akibat gempa Turkiye tersebut, yakni:
Gempa di Turkiye tersebut termasuk dalam gempa dangkal yang hanya belasan kilo yakni 18 kilometer.
“Pertama itu karena gempa dangkal. Kedalamannya itu dangkal ya, di bawah 30 km. Hanya beberapa belasan km, termasuk gempa dangkal,” kata Irwan.
Dikutip dari Al-Jazera, gempa dengan kedalaman 18 km tersebut juga berkontribusi membuat gempa tersebut sangat dahsyat.
2. Magnitudo yang besar
Irwan menambahkan bahwa magnitudo yang signifikan besar menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa.
“Kemudian magnitudo-nya pun signifikan, di atas 7 bahkan 7,8,” kata Irwan.
Dikutip dari Japan Times, gempa susulan yang bermagnitudo 7,5 juga menjadi penyebab dari parahnya dampak dari gempa.

Selain kedua hal di atas, Irwan menambahkan banyaknya korban jiwa pada gempa Turkiye tersebut lantaran gempa terjadi di daerah dengan padat penduduk.
“Hal ketiga yang menakutkan adalah terjadi di daerah dengan penduduk yang padat,” paparnya.
Diketahui gempa utama terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat, di mana mayoritas penduduk masih tertidur.
3. Konstruksi bangunan
Irwan menjelaskan, faktor keempat yang menjadi penyebab banyaknya korban jiwa gempa Turkiye adalah konstruksi bangunan yang bervariasi, yakni konstruksi bangunan ada yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi gempa dan ada juga yang belum.
Irwan menjelaskan bahwa bangunan yang ada di Anatolia kebanyakan bangunan yang relatif lama, dan belum sebaik di daerah Ankara atau Istanbul.
“Daerah sekitar Ankara dan Istanbul bangunannya relatif baru, yang konstruksi bangunan pun sudah lebih baik dibanding dengan daerah Anatolia yang menjadi sumber gempa,” paparnya.
Sementara itu, dikutip dari BBC, kekokohan bangunan juga menjadi salah satu faktornya banyaknya korban jiwa akibat gempa Turkiye.
Baca juga: Mengenal Lempeng Anatolia, Penyebab Gempa Bumi Turki Magnitudo 7,8 yang Tewaskan Ribuan Korban
Terlebih wilayah yang terdampak gempa disebutkan sudah tidak ada gempa besar selama lebih dari 200 tahun sehingga gedung dan masyarakatnya tidak siap untuk gempa besar yang akan terjadi.
Diketahui Gempa pertama melanda saat orang tidur dan berkekuatan M7,8, menjadikannya salah satu yang paling kuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad. Itu terasa sampai ke Siprus dan Kairo.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berkekuatan 7,7 dan berpusat 67km (42 mil) timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2km.(*)
Sumber : Kompas.com / TribunPriangan.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.