Sudah 1 Bulan Sampah di Pasar Baleendah tak Diangkut, Ganggu Aktivitas Pedagang dan Pembeli

Tumpukan sampah menggunung dan hampir menutupi TPS Pasar Baleendah, sudah hampir satu bulan lebih tidak diangkut

(KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah hampir satu bulan lebih tidak diangkut. Akibatnya, tumpukan sampah tersebut menggunung dan hampir menutupi TPS Pasar Baleendah itu sendiri, terlebih hal itu dikeluhkan oleh para pedagang di pasar. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Sampah yang berada di empat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah hampir satu bulan lebih tidak diangkut.

Akibatnya, tumpukan sampah tersebut menggunung dan hampir menutupi TPS Pasar Baleendah itu sendiri, terlebih hal itu dikeluhkan oleh para pedagang di pasar.

Pasalnya, aktivitas jual-beli yang terjadi di Pasar Baleendah terganggu akibat bau busuk yang menyengat.

Baca juga: Happy Farm Ciwidey, Wisata Bandung dengan Wahana Edukatif yang Cocok untuk si Kecil

Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (24/1/2022), pada pukul 13.00 WIB tumpukan sampah di TPS tersebut sudah menggunung setinggi lima meter dan memanjang 15 meter.

Bahkan gunung sampah tersebut hampir memakan setengah dari jalan masuk menuju Pasar Baleendah.

Sampah-sampah itu didominasi sampah sayuran, buah-buahan, keranjang, karung, hingga sampah rumah tangga.

Baca juga: Daftar Gaji UMR Kota Bandung 2023, Beserta Kota dan Kabupaten di Jabar

Aroma tak sedap dari gunungan sampah itu bahkan dapat tercium sampai radius kurang lebih 50 meter.

Bahkan bau menyengat tersebut tetap tercium meskipun pengunjung dan pedagang memakai masker.

Baca juga: Ajaib, Campuran Jahe Merah dan Madu Dipercaya Dapat Mencegah Rematik Pada Lansia

Pedagang terganggu bau menyengat

Imron Fatah (44), salah seorang pedagang ayam potong mengaku omset perharinya turun, karena pembeli mulai berkurang lantaran terganggu dengan bau busuk sampah.

Imron mengatakan bau yang menyengat itu sangat menganggu aktivitas jual beli setiap harinya.

"Pembeli berkurang, biasanya kalau saya nyediain 30 ekor ayam potong kadang sisa 4 ekor ayam potong, sekarang kadang 10 atau 15 ekor yang tersisa," tuturnya.

Baca juga: Kampanyekan Pola Hidup Sehat, Emak-emak di Kabupaten Bandung Antusias Ikuti Senam

Sementara itu, pedagang bernama Rahmat Safe'i (40) terpaksa terus berdagang meskipun terganggu dengan bau tidak sedap.

Bahkan, ia mengeluhkan para pembeli terlihat jarang menghampiri kiosnya.

Rata-rata pembeli, kata Rahmat, lebih memilih berbelanja di bagian tengah area pasar.

"Jelas terganggu, pembeli gak mau beli karena bau terus sama bau tak sedapnya juga menyengat," jelas dia.

Baca juga: Happy Farm Ciwidey, Wisata Bandung dengan Wahana Edukatif yang Cocok untuk si Kecil

Sampah pasar, warga dan sampah liar

Menurut Ano (53) salah seorang warga kerap mencari nafkah dari tumpukan sampah di Pasar Baleendah mengatakan, di pasar Baleendah tumpukan sampah bukan hanya di lokasi TPS itu saja.

Namun, ada pula tumpukan sampah di lokasi yang lain.

Ano menyebut ada tiga titik penumpukan sampah di Pasar Baleendah.

Baca juga: Abdul Aziz Siap Buktikan Lebih Kepada Luis Milla Agar Terus Jadi Starter Persib Bandung

"Sudah tiga minggu lebih belum diangkut, ini sampah yang tinggi punya pasar, kalau yang berceceran itu yang warga," kata Ano.

Sampah milik warga sekitaran Pasar Baleendah, kata dia, tetap diangkut dan tak ada kendala.

Hanya saja, mobil pengangkut sampah warga baru bisa datang setelah dua hari setelah mengangkut sampah.

"Kalau yang warga mah ngalir terus, jadi sehari diangkut dua hari mobil nginep di sana," kata Ano.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Sunda Midua Cinta Versi Azmy Z

Satu bulan tak diangkut

Selain itu Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pasar Baleendah, Ginanjar membenarkan jika sampah di Pasar Baleendah sudah selama satu bulan belum diangkut.

Ginanjar mengatakan, saat ini pengangkutan sampah di Pasar Baleendah  berlangsung selama dua hari sekali.

"Kebetulan sudah satu bulan mobil pengangkut juga ada yang rusak dan lagi dibetulin," ungkapnya.

Baca juga: Pecinta Pedas Merapat, Resep Keripik Setan Khas Bandung yang Wajib Dicoba

Selain itu, ia mengatakan di TPA Sarimukti pun dengan mengalami gangguan, sehingga sampah di beberapa titik tidak bisa di angkut dan di buang ke TPA.

"Barusan saya ke Dinas Lingkungan hidup kebetulan ada masalah di TPA nya. Terus kebetulan kemaren ada musibah truknya terguling di TPA," kata dia.

Ia mengaku laporan dari Dinas terkait menyebut bahwa kerap terjadi antrean panjang di TPA Sarimukti. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved