Tahun Baru Imlek

Libur Panjang Imlek, Berikut Rekomendasi 7 Kawasan Wisata Pecinan di Indonesia

7 rekomendasi kawasan pecinaan di indonesia yang bisa jadi pilihan saat klibur panjang imlek

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Kelenteng Toa Se Bio di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta Barat.(KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pecinan atau Chinatown merupakan kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa, umumnya didominasi perantau yang menetap di kawasan tersebut.

Konon, pecinan sudah ada jauh sebelum bangsa Eropa masuk dan menempati Nusantara.

Sebagai kompleks permukiman, pecinan tidak hanya terdiri dari rumah-rumah penduduk, biasanya kamu juga akan menemukan kelenteng, makam, dan pertokoan, yang kental akan budaya China, kawasan pecinan biasanya didominasi warna merah di bangunannya serta dihasi aksesori khas lainnya.

Jelang Imlek 2023, kamu bisa mengunjungi kawasan pecinan yang menjadi semarak saat perayaan tahun baru tersebut, dan tak hanya ibadah, di kawasan tersebut biasanya ada pertunjukan barongsai serta sajian kuliner.

Baca juga: Jelang Libur Imlek, Situ Bagendit Berbenah Ada Spot Foto dan Wahana Baru

Baca juga: 5 Rekomendasi Dekorasi Rumah saat Tahun Baru Imlek 2023, Diyakini Bisa Membawa Keberuntungan

Kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia

Masyarakat yang menikmati libur panjang, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, dapat memanfaatkan aneka ragam keseruan di dalam kota dan dekat rumah masing-masing. Berikut beberapa kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia yang bisa dikunjungi saat libur Imlek.

1. Jakarta, DKI Jakarta

Kawasan petak sembilan di Glodok,
Kawasan petak sembilan di Glodok, Jakarta yang memiliki banyak penjual menjajakan peralatan untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, Rabu (5/2/2020).(kompas.com / Nabilla Ramadhian)

Pecinan Glodok dengan Petak Sembilan di Jakarta Barat merupakan salah satu pecinan terbesar yang ada di Indonesia, yang termasuk dalam kompleks Kota Tua Jakarta, yang dulunya merupakan Benteng Batavia, Rabu (11/1/2022).

Berbagai aktivitas bisa dilakukan saat mengunjungi Petak Sembilan ini, di antaranya menyicipi kuliner khas Tionghoa di Gang Gloria serta belanja suvenir dan obat-obatan tradisional.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Imlek 2023

Selain itu, di Pecinan Glodok juga terdapat Vihara Dharma Bakti dan beberapa kelenteng besar lainnya.

Wisatawan tidak hanya bisa mengunjungi Pecinan Glodok dan Petak Sembilan, mereka juga bisa lanjut ke sisi utara Jakarta untuk ke Pantjoran PIK.

2. Bogor, Jawa Barat

kawasan Pecinan Bogor
Jalan sepajang lebih kurang satu kilometer tersebut merupakan kawasan Pecinan Bogor. (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Bagi yang tinggal di Bogor, kamu bisa mengunjungi kawasan komunitas Tionghoa di area Suryakencana.

Area ini cocok menjadi tujuan untuk berwisata bertemakan Imlek di Bogor, yang memiliki area yang unik "pecinan Bogor" ini berbaur dengan budaya lokal terutama suku sunda sehingga menghasilkan ragam budaya dan kuliner yang khas.

Baca juga: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Puncak Bogor Cocok untuk Quality Time Bareng Keluarga saat Imlek

Berwisata di Suryakencana Bogor bisa dengan cara menelusuri jalan utamanya sepanjang kurang lebih satu kilometer, di sisi kanan dan kiri, kamu akan menemukan tempat wisata religi, budaya, dan kuliner yang menarik.

3. Semarang, Jawa Tengah

Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan Semarang
Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan Semarang(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Kota Semarang mempunyai salah satu kelenteng wisata yang terkenal yakni Kelenteng Sam Poo Kong di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang, selain itu ada kompleks Chinatown yang tidak jauh dari kawasan Kota Lama Semarang.

Pecinan Semarang erat kaitannya dengan pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia atau yang dikenal dengan peristiwa Geger Pecinan.

Baca juga: 7 Cara Memilih Tanaman Hias yang Tepat untuk Perayaan Imlek

Setelah terjadi pembantaian yang dilakukan Kolonial Belanda, banyak warga Tionghoa yang berpindah dari Batavia ke Semarang.

Perpindahan besar-besaran pun terjadi pada 1740, sama seperti Petak Sembilan, Pecinan Semarang juga memiliki pasar yaitu Pasar Semawis.

Di pasar tradisional ini terdapat banyak gang dengan berbagai macam dagangan khas China yang dijual.

4. Surabaya, Jawa Timur

Kawasan kampung pecinan Surabaya di Jalan Kembang Jepun
Kawasan kampung pecinan Surabaya di Jalan Kembang Jepun, yang kini tengah bersolek menjadi wisata Kya-kya reborn.(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Kelenteng Hong Tiek Hian dapat jadi salah satu pilihan lokasi wisata, yang terkenal sebagai pusat kemeriahan perayaan Imlek, sekaligus kelenteng tertua di Kota Surabaya.

Tidak hanya merayakan di kelenteng, warga Kota Surabaya juga merayakan Imlek dengan beragam aktivitas yang semarak di berbagai pusat perbelanjaan, kamu juga dapat mengunjungi Kya-Kya sebagai surga wisata kuliner khas etnis Tionghoa dan mancanegara. 

Kya-Kya Surabaya atau dikenal dengan Pecinan Surabaya berlokasi di Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya.

Nama Kembang Jepun mulai digunakan pada masa pendudukan Jepang. Alasannya karena di lokasi ini banyak tentara Jepang yang memiliki teman wanita (kembang).

Pedagang Tionghoa pun menjadi bagian dari perkembangan kawasan Kya-Kya di Kembang Jepun ini. Beberapa fasilitas hiburan masa lalu masih bisa dinikmati hingga saat ini, di antaranya Restoran Kiet Wan Kie.

5. Pecinan Magelang, Jawa Tengah

Pecinan di Kota Magelang, Jawa Tengah
Pecinan di Kota Magelang, Jawa Tengah (Dok. Humas Kota Magelang) (Kompas.com)

Selanjutnya, ada Pecinan Magelang di Jawa Tengah. Kawasan ini berada sekitar 10 kilometer dari Candi Borobudur.

Tidak hanya menjadi area utama permukiman warga Tionghoa di Magelang, kawasan ini juga menjadi pusat perekonomian Kota Magelang.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Imlek 2023

Sebagai informasi, pecinan Magelang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Sama seperti yang lain, pecinan sengaja dibuat untuk melokalisasi warga keturunan Tionghoa, dimana saat itu warga Eropa ditempatkan di bagian barat kota, sedangkan warga Tionghoa ditempatkan di selatan alun-alun, dan warga Arab berada di sisi barat alun-alun.

Di kawasan Pecinan Magelang kamu akan menemukan banyak bangunan yang masih mempertahankan gaya arsitektur awal 1900-an.

6. Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat

Suasana malam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat
Suasana malam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (14/02/2022).(KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG)

Pecinan Singkawang adalah salah satu pecinan terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kota Singkawang dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudutnya dapat ditemukan banyak bangunan vihara atau kelenteng, salah satunya adalah Wihara Tri Dharma Bumi Raya.

Baca juga: Jadwal Libur Imlek 2023, Jatuh pada Tanggal Berapa?

Sama seperti pecinan lainnya, pecinan Singkawang memiliki beberapa peninggalan arkeologis, mulai dari kelenteng tua, bangunan masa kolonial Belanda, dragon kiln atau tungku pembakaran keramik, hingga rumah tua dengan arsitektur China. 

7. Pecinan Medan, Sumatera Utara

Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan
Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.(SHUTTERSTOCK/Ibenk_88)

Tak hanya di Pulau Jawa, pecinan juga terdapat di Pulau Sumatera, tepatnya di Medan, Sumatera Utara, yang dikenal juga dengan sebutan Kesawan Square.

Kesawan Square berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan, Kecamatan Medan Barat, dimana kawasan ini termasuk kawasan tertua di Kota Medan.

Dikutip dari TribunMedanWiki, Selasa (17/1/2023), sejarawan Kota Medan Budi Agustono menjelaskan, Kesawan dulunya menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera Timur pada masa kolonialisme, sebab letaknya sangat strategis serta dekat ke jantung kota dan Pelabuhan Belawan.

Baca juga: Ritual Bersih Menjelang Imlek 2023, Momen Bersihkan Jiwa di Wihara Welas Asih Cirebon

Adapun peletak dasar pembangunan Kesawan adalah dua taipan keturunan Tionghoa yaitu Tjong Yong Hian dan Tjong A Fie.(*)

Sumber : Kompas.com dan TribunMedanWiki.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved