Kasus Keracunan Anak
Orangtua Wajib Tahu, Ini Bahaya Nitrogen yang Terkandung pada Chiki Ngebul
Ini dia kandungan yang terdapat pada Nitrogen dan bahaya yang akan ditimbulkan jika konsumsi Chiki Ngebul pada anak-anak
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Muzal menjelaskan, jika nitrogen cair memiliki sifat sangat dingin, sehingga perlu langkah yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.
Dampaknya menyebabkan trauma dingin. Kemudian, sifat lain dari nitogen cair adalah korosif.
"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujar dia.
Baca juga: Setelah Pemkot Bekasi, Kini Pemkot Bogor Larang Penjualan Chiki Ngebul, Ternyata Ini Alasannya
Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi.
Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien.
Dia menambahkan kembali, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak.
"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia.
Baca juga: Orang Tua Korban Keracunan Cikbul di Tasikmalaya, Menyayangkan Informasi Kasus Anaknya Berlebihan
Meski demikan, Muzal menyampaikan, orang yang pernah atau sempat makan chiki ngebul, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit, maka tidak ada dampak jangka panjang.
"Kemungkinan bila tidak ada gejala erosi di usus karena tertelan bentuk cairnya, tidak ada dampak jangka panjang," ucap dia.
Cara mengetahui zat erosi pada makanan atau jajanan
Muzal mengatakan, untuk mengetahui adanya zat erosi pada makanan atau jajanan tertentu secara pasti, maka harus tahu kandungan isinya atau komposisi bahan makanan tersebut.
"Bahan korosif banyak terdapat di sekeliling kita, dipakai untuk berbagai hal Seperti asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, formalin, amonia, dan lainnya," katanya.
Menurut Muzal, bahan tersebut harus disimpan di tempat yang khusus dan tidak boleh terjangkau oleh anak-anak.
Baca juga: Dinas Pendidikan Bandung Berencana Larang Pedagang Chiki Ngebul Jualan di Sekolah, Ini Alasannya
Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat kelalaian dalam menyimpan bahan tersebut.
"Banyak kejadian anak (di bawah 5 tahun) yang tertelan air aki (asam sulfat) karena disimpan di botol air minum, sehingga anak menyangka itu minuman," lanjut dia.
Dia mengatakan, secara sederhana bisa juga zat tersebut diketahui dari rasa dan bau makanan.
"Bila rasanya terlalu asam, terlalu pahit, menyengat di mulut kemungkinan bersifat korosif atau makanan yang berbau tidak wajar yang terindikasi adanya gas sebaiknya jangan dimakan," tuturnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.