Pembersihan Sampah Banjir Bandang Perlu Waktu dan Tenaga Ekstra

Sampah kayu-kayu yang terbawa banjir bandang di Dusun Cisurupan, Pamatang, dan Naringgul, Desa Sawahdadap, Cimanggung

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/kiki andriana
Sejumlah relawan tengah membersihkan material banjir bandang di Kampung Naringgul, Sawahdadap,, Cimanggung, Sumedang, Jumat (23/12/2022). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Sampah kayu-kayu yang terbawa banjir bandang di Dusun Cisurupan, Pamatang, dan Naringgul, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang masih menumpuk. 

Gundukan-gundukan sampah material banjir bandang itu tampak ditumpuk di jalan yang sempit di bantaran sungai Cisurupan, usai diangkut dari badan sungai. 

Ada pula sampah yang secara natural terseret banjir ke atas bantaran sungai, bukan hasil kerukan backhoe. 

Penanganan bekas banjir itu akan memakan waktu lama. Sebabnya notabene dikerjakan manual dengan tenaga manusia menggunakan cangkul. 

"Kalau kendaraan berat bisa masuk ke atas, mungkin dua hari saja selesai," kata Kepala Desa Sawahdadap, Suganda di Kampung Naringgul, Jumat (23/12/2022). 

Baca juga: UPDATE Normalisasi Sungai Cisurupan Pasca Diterjang Banjir Bandang Sawahdadap Sumedang

Menurutnya, operator dua kendaraan berat yang dikerahkan dalam penanganan pasca-banjir itu tak mau kendaraannya masuk ke atas, ke area terparah dampak banjir. Sebabnya hanya satu, jalannya sempit.  

"Sekarang ini mengandalkan tenaga manusia, itu pun hanya bisa pekerjaan yang kecil-kecil saja. Kayu-kayu dan batu besar susah kalau hanya manual, akan lama," kata Suganda.(*)

Baca juga: Toga Peak Cafe, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda untuk Liburan Akhir Tahun di Sumedang

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved