Gempa Bumi Cianjur

Kisah Kesaksian Warga Soal Rumah yang Berdiri Kokoh di Tebingan Longsor, Simak Begini Ceritanya

Ada satu bangunan rumah yang selamat dari longsoran di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

foto/Dok Polsek Cisaga
Warga bergotong royong mengevakuasi material longsor yang menimpa bagian belakang samping rumah warga di Dusun Sukajaya Desa Tanjungjaya Kecamatan Cisaga Ciamis, JUmat (25/11). 

TRIBUNPRIANGAN.COM- Gempa bumi yang terjadi di Cianjur menyisakan cerita yang misterius.

Pasalnya, ada satu bangunan rumah yang selamat dari longsoran di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bangunan rumah itu masih berdiri kokoh meski tanah di depannya sudah amblas akibat longsor saat gempa bumi di Cianjur Senin (21/11/2022).

Jarak dari rumah ke tebingan longsor kemungkinan hanya sekitar satu meter.

Rumah bercat krem itu tampak memiliki beberapa pintu dan jendela

Kemudian bagian atapnya juga terlihat sedikit rusak, mungkin imbas gempa dan longsoran tersebut.

Baca juga: Kisah Mengharukan Sopir Ambulans saat Bertugas Mengangkut Jenazah Korban Gempa Cianjur

Lalu di belakang rumah tersebut terdapat bangunan lagi dengan warna cat serupa.

Di belakang bangunan tersebut tampak rimbun dipenuhi pepohonan tinggi.

Rumah ini juga dilengkapi bangunan mirip kolam renang di sampingnya.

Rumah itu juga jadi saksi bisu terjadinya longsor yang mengakibatkan sedikitnya enam kendaraan tertimbun tanah.

Baca juga: 24 Warga Masih Hilang Ditelan Longsor Akibat Gempa Cianjur, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

Bangunan ini tidak ikut tergerus saat tebingan setinggi 30 meter melahap korban jiwa.

Rupanya ada kisah di balik rumah yang selamat dari longsoran tersebut.

Selain keberadaannya yang mencolok lantaran berdiri di atas perbukitan, kisah rumah ini juga cukup dikenal oleh warga sekitar.

Di mana menurut warga, sang pemilik rumah kerap mengalami kejadian misterius.

Bahkan hal tersebut membuat sang pemilik rumah tidak berani lagi untuk tinggal atau singgah di sana.

Menurut Yanto (62), warga Jalan Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, bangunan yang tersisa ini kerap dinamai warga sebagai rumah singgah GS.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Kabupaten Tasikmalaya Sabtu, 26 November 2022, Cek di Sini

Diketahui, rumah singgah GS ini diambil dari nama pemiliknya yakni Ganda Sugita, yang merupakan warga asal Cianjur.

"Bangunan itu itu milik GS. Sering dijadikan rumah singgah dari dulu. GS itu nama pemiliknya," kata Yanto (62), saat dijumpai di lokasi longsor, Kamis (24/11/2022).

Yanto diketahui merupakan pemilik warung yang tergerus tanah lonsor di lokasi tersebut.

Ia tahu betul kisah dari sang pemilik rumah tersebut karena bertahun-tahun berada di sana.

Menurut Yanto, rumah singgah GS itu sudah cukup lama tidak ditempati oleh pemiliknya.

"Ya ada mungkin dari tahun 80-an atau sekitar 90-an lah gak ditempatin. Sekarang-sekarang saya jarang melihatnya lagi," ungkapnya.

Yanto mengungkapkan, bangunan yang berada di atas perbukitan ini awalnya merupakan lahan kosong.

Lahan kosong itu memang merupakan daerah resapan air di kawasan ini, yang juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Kabupaten Tasikmalaya Sabtu, 26 November 2022, Cek di Sini

Namun GS yang saat itu dikenal sebagai juragan keramik, membeli lahan yang luasnya sekitar 3 haktare.

"Lahan kosong terus dibeli sama GS, baru dibangun dan dikelola beberapa bangunan," ungkapnya.

Meski membangun rumah di lahan tersebut, menurut dia, GS tidak tinggal di sana.

GS menjadikan bangunan itu sebagai rumah singgah yang ia kunjungi setiap satu minggu sekali.

"Gak tahu sudah berapa lama beli itu. Dulu kudanya juga banyak, seperti rodanya ada. Dulu ada kuda ketika sering ke sini. Ada seminggu sekali ya kalau ke sini," tambahnya.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Kabupaten Tasikmalaya Sabtu, 26 November 2022, Cek di Sini

Namun menurut pemilik warung lainnya, Ahman, ada kejadian misterius yang membuat GS tidak kembali mengunjungi bangunannya itu.

GS pun akhirnya meminta bantuan warga Cibereum untuk mengelola lahan miliknya itu.

Salah satu kejadian misterius yang membuat GS kapok, kata Ahman, yakni saat dirinya dikalungi senjata tajam.

"Kalau cerita mah banyak. Katanya ada tiga kali orang yang ngalungin golok ke GS. Mungkin itu yang buat GS gak sering ke sini lagi," kata Ahman.

Namun, alih-alih dipercaya untuk menjaga bangunannya, GS justru dikhianti dengan penjaga yang menjual beberapa pohon di area tersebut.

Baca juga: Jadwal Kereta Api Garut Cibatuan, Sabtu 26 November 2022, Lengkap Beserta Harga Tiketnya

"Dulu banyak banget pohon duriannya. Tapi, ya itu sisa satu terus lama-lama habis. Itu sih dijualin rame ceritanya. Gak tahu kenapa," tambahnya.

Ia juga menuturkan, seiring berjalannya waktu GS kini memilih menetap bersama keluarganya di Kota Bandung.

Saat ini, diakui Ahman, rumah singgah ini hanya dikunjungi oleh ahli waris dari GS.

"Mungkin sudah usia juga ya. Jadi GS milih diam di Kota Bandung sama anaknya. Kalau sekarang ahli warisnya atau siapanya memang sering ke sini," tandasnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved