Gempa Bumi Cianjur

Mengulik Kisah Seorang Guru yang Selamat saat Terjebak di Reruntuhan Akibat Gempa Cianjur

Kisah Seorang Guru yang sempat tertimbun bangunan sekolah akibat gempa bumi Cianjur bermagnitudo 5,6

Foto: Antara
Imas Masnguneh (39) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, seperti yang diketahui bahwa gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) siang.

Banyak harta benda serta rumah hancur akibat ganasnya gempa bumi tersebut.

Namun, di balik itu terdapat sosok seorang Guru dengan linangan air mata ketika mendengar seorang relawan mendatangi tenda tempat pengungsian satu blok dari rumahnya yang porak poranda akibat gempa M5,6 yang mengguncang Cianjur.

Baca juga: Kota Bandung Dinilai Tak Kondusif, Guru Besar UPI Soroti Masalah Ini

Baca juga: Simpati atas Gempa Bumi Cianjur, Peserta Kongres Pemerintah Daerah Se-Asia Timur Pakai Pita Hitam

Imas Masnguneh (39) beserta suami serta dua anaknya sudah tiga hari tidur di tenda beralaskan terpal di atas tanah bebatuan yang tak rata, bergabung dengan sanak saudara lainnya.

Imas teringat kejadian 1,5 jam saat dirinya terjebak di reruntuhan sekolah Diniyah Hasadah, Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dirinya menceritakan bagaimana ia terjebak dalam posisi tertimbun reruntuhan yang gelap dan ia sudah pasrah jika memang takdirnya untuk bertemu Ilahi.

Baca juga: Struktur Bangunan Kereta Cepat Didesain Tahan Gempa, Begini Kata Direktur Utama PT KCIC

Namun, ia sangat bersyukur bahwa balok kayu bagian atap bangunan sekolah itu melintang persis di depannya, sehingga menyisakan ruang bagi tubuh Imas tidak terhimpit oleh material bangunan yang porak poranda.

Ditengah kepasrahan dirinya yang tertimbun dalam reruntuhan, Imas diselamatkan oleh sang suami Uun Supatoni (42) yang menyadari istrinya tidak kembali ke rumah usai gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang tanah kelahirannya.

Imas Masnguneh, merupakan seorang Guru yang mengajar dengan bayaran seikhlasnya di Diniyah Hasadah, milik tetangga di kampungnya.

Baca juga: UPDATE Operasi SAR Hari Keempat, Tim SAR Gabungan Upayakan Pencarian 40 Orang yang Masih Hilang

Ia mengajar siswa kelas dua dan kelas tiga, dengan sekitar 20 murid.

Menurut informasi, bahwa anak-anak didik Imas tidak ada yang menjadi korban dalam keganasan gempa bumi tersebut. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved