Sejarah Ibukota Priangan
Benarkah Kabupaten Cianjur Pernah Menjadi Ibukota Priangan? Simak Begini Fakta dan Sejarahnya
Ternyata sejarah mengatakan jika Cianjur menjadi ibukota Priangan sampai pertengahan abad 19 sebelum akhirnya Ibukota priangan pindah ke Bandung
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
3. Jumlah penduduk Kota Bandung lebih banyak dibanding jumlah penduduk di Cianjur
4. Daerah Bandung kaya akan kopi dan Padi
5. Kehidupan ekonomi di Bandung cukup berkembang dan menunjukkan prospek lebih baik
Baca juga: UPDATE Gempa Bumi di Cianjur, Lima Warga Korban Gempa Berhasil di Evakuasi Petugas Gabungan
Bahkan usul ini pun sempat menjadi perbincangan di pemerintahan pusat Hindia Belanda kala itu.
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, sehingga pembicaraan wacana perpindahan ini berlangsung cukup lama.
Salah satunya berkaitan dengan masalah keuangan, karena selain memindahkan pemerintahan, pemerintah pusat harus juga menyiapkan infrastruktur sebagai penunjang kinerja pemerintah di ibukota yang baru.
Kebutuhan dalam biaya yang cukup besar sempat menghalangi rencana tersebut, meskipun Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud menyetujui pemindahan ini di tahun 1856.
Namun, proses pemindahan tidak juga terlaksana, sampai Cianjur terkena bencana besar.
Baca juga: UPDATE Gempa Bumi di CIanjur, Warga Pilih Pasang Tenda untuk Tidur Diluar Rumah
Baca juga: UPDATE Gempa Bumi di Cianjur, ASN Pemprov Jabar Mulai Himpun Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Meletusnya Gunung Gede
Tribuners pada tahun 1864, Cianjur dilanda bencana yang sangat berdampak akibat Gunung Gede meletus.
Meletusnya gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi ini membuat Kota Cianjur rusak berat kala itu.
Peristiwa ini membuat Residen Priangan memunculkan usulan lama yakni memindahkan ibukota ke Bandung.
Pemindahan ini akan memindahkan sekitar 27 orang termasuk Residen C. der Moore dan pegawainya, arsip-arsip, dan perlengkapan lainnya.
Baca juga: UPDATE Gempa Bumi di Cianjur, Hingga Pagi Ini Sudah 460 Korban Gempa Masuk ke RSUD Sayang Cianjur
Akhirnya usulan ini disetujui oleh Gubernur Jenderal Sloet van de Beele dengan surat keputusan bertarikh 7 Agustus 1864 yang berisi penunjuk Kota Bandung sebagai Ibukota karesidenan Priangan menggantikan Kota Cianjur.
Bahkan surat keputusan ini pun disetujui oleh Menteri Jajahan, sehingga Residen dan rombongannya bisa pindah ke ibukota yang baru, yaitu Bandung.