Muktamar Muhammadiyah
Terpilih Kembali Pimpin Muhammadiyah, Haedar Nashir Tetap Jaga Ritme Kepemimpinan Kolektif Kolegial.
Muktamar ke-48 Muhammadiyah kembali menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk periode 2022-2027.
Penulis: Dwi Yansetyo Nugroho | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Anwar mengaku sangat setuju Haedar Nashir kembali jadi ketum.
"Sangat-sangat setuju," ujarnya.
Dalam penilaian Anwar, Haedar dan Mu'ti merupakan duet serasi seperti ganda bulutangkis.
"Ada pemain dobel bulutangkis siapa namanya Tjun-tjun dan Johan Wahyudi, jadi duet mereka (Haedar dan Mu'ti) ini serasi," kata Anwar Abbas.
Haedar Nashir dalam pidato perdananya setelah terpilih lagi sebagai Ketum Muhammadiyah menegaskan roda kepemimpinan di Muhammadiyah akan tetap dijalankan secara kolektif kolegial.
Baca juga: UPDATE Piala Dunia 2022: Takluk 0-2 dari Ekuador, Suporter Qatar Pilih Bubar
"Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal di depankan dan seiinci ditinggikan, tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem persyarikatan," kata Haedar.
Haedar mengatakan, kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif. Baik bentuk program secara umum maupun bidang-bidang yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.
Haedar juga menyampaikan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah satu mata rantai terstruktur dari level PDM, PCM, dan PCIM. Maka, kepemimpinan ke depan harus mampu memobilisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional.
"Itu memberi peluang untuk bersama-sama secara nasional untuk menjalankan program sesuai keputusan muktamar ini," ujarnya seraya mengucapkan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka serta pihak terkait lainnya karena Muktamar Muhammadiyah telah berjalan dengan lancar.
Baca juga: UPDATE Piala Dunia 2022, Kisah Saprudin, Petani Indonesia Hingga Saung Mang Udjo di Piala Dunia 2022
Abdul Mu'ti yang juga kembali terpilih menjadi Sekum PP Muhammadiyah menegaskan akan menjadi makmum bagi Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. "Saya akan jadi makmum bagi Pak Haedar sebagai imam di Muhammadiyah," kata Abdul.
Abdul mengatakan ia sebenarnya lebih tepat menjadi pendamping di baris kedua atau second line bagi Haedar.
Ia berkelakar, tinggi badannya saja lebih pendek dari Haedar. Ia mengatakan bahwa Haedar cocok menjadi ketua umum karena memiliki ilmu yang lebih luas.
Ia pun berharap amanah yang diberikan kepadanya sebagai sekretaris umum bisa menjadi bekal bekerja lebih baik lagi bagi Muhammadiyah.
"Mudah-mudahan apa yang sudah kami lakukan, (di) periode 2022-2027 ini dapat kami perbaiki pada masa-masa yang akan datang," ujarnya.(tribun network/ebs/sal/dod)