Kasus Covid 19

Lonjakan Kasus Covid 19 di Cirebon Diprediksi Tinggi, Begini Kata Dirut RSD Gunung Jati

Direktur Utama RSD Gunung Jati, dr Katibi, memprediksi jumlah pasien Covid-19 bulan ini meningkat dibanding bulan lalu.

AFP
Ilustrasi Covid-19. Bulan Ini, Pasien Covid-19 di Cirebon Diprediksi Meningkat 100 Persen, Begini Kata Dirut RSD Gunung Jati  

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIREBON - Direktur Utama RSD Gunung Jati, dr Katibi, memprediksi jumlah pasien Covid-19 bulan ini meningkat dibanding bulan lalu.

Bahkan, pihaknya memprediksi hingga akhir November 2022 jumlah pasien Covid-19 yang ditangani RSD Gunung Jati meningkat dua kali lipat dibanding bulan lalu.

"Kami memperkirakan peningkatan jumlah pasien bulan ini mencapai 100 persen dari bulan lalu," kata Katibi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (18/11/2022).

Sebab, menurut dia, hingga pertengahan November 2022 jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD Gunung Jati melebihi bulan lalu.

Baca juga: Kharisma Jati Diduga Hina Iriana Jokowi, Berikut Profil Komikus Asal Yogyakarta Ini

Ia mengatakan, hingga pekan ketiga bulan ini jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di RSD Gunung Jati tercatat mencapai 46 orang.

"Kami memperkirakan, jumlah pasien yang dirawat RSD Gunung Jati Kota Cirebon pada bulan ini bakal mencapai 92 orang," ujar Katibi.

Namun, ia memastikan sebagian besar pasien dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang, sehingga kini tersisa 16 pasien yang masih dirawat secara intensif.

Pihaknya berharap, 16 pasien yang masih dirawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon kondisinya segera membaik dan dinyatakan sembuh.

Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Final Muaythai Digelar Sore Ini di Gelanggang Galuh Taruna Ciamis

"Kami juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, yakni membuka ruang isolasi secara bertahap," kata Katibi.

Katibi menyampaikan, 16 pasien yang kini dirawat RSD Gunung Jati belum dipastikan terpapar varian XBB karena harus diuji lebih lanjut.

Namun, pihaknya mengakui belum mengirimkan sampel seluruh pasien tersebut ke Kemenkes RI untuk pengujian varian XBB.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved