Magang Kerja di Jepang

Kisah Pemuda Sumedang Magang Kerja di Jepang, Gadaikan Sawah Keluarga dan Daftarkan Umroh Orang Tua

Banyak kisah tentang para pemuda dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat magang kerja di Jepang. Mereka berangkat dengan harapan

Tribun Jabar / Kiki Andriana
Jovanka Aliandri (kiri), Kiki Fauzi, saat diwawancara TribunJabar.id di Shibuya, Tokyo, Jepang, Minggu (13/11/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Shibuya

TRIBUNPRIANGAN.COM, SHIBUYA - Banyak kisah tentang para pemuda dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat magang kerja di Jepang.

Mereka berangkat dengan harapan yang tinggi, bahwa kondisi ekonomi keluarga akan berubah. 

Jovanka Aliandri (21), warga Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor sudah tinggal selama 6 bulan di Jepang. Dia merupakan satu dari puluhan pemuda yang berangkat ke Jepang melalui program subsidi pemagangan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang

Pemkab Sumedang sendiri menggandeng dua Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berkantor di Sumedang dan telah mengantongi legalitas sebagai Sending Organization (SO), yakni Global Mandiri Indonesia (GMI), dan Mirai Nusantara. 

Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Atlet Asal Kuningan, Eki Febri Sumbang Medali Emas dari Tolak Peluru

Ditemui di Distrik Istimewa Shibuya, Prefektur Tokyo, Minggu (13/11/2022), Jovanka mengaku kondisi ekonomi keluarga mulai bangkit, ditandai dengan daya beli yang menguat. 

Dia bahkan kini menjadi tumpuan keluarga. Ibunya adalah buruh pabrik di tengah bayang-bayang resesi global dan ayahnya bekerja serabutan menyuplai kain kebutuhan konveksi. Kini, dengan uang yang disishkan dari gajinya, keluarganya menggeliat. 

"Gaji jauh lebih besar. Tiap bulan ke rumah bisa ngirim Rp9-10 juta, itu untuk kebutuhan adik sekolah di SMP, untuk bantu kehidupan orang tua. Saya yang jadi tulang punggung sekarang," katanya. 

Baca juga: Lawatan ke Jepang, Wabup Erwan Setiawan Beri Pesan Ini untuk Peserta Magang Kerja Asal Sumedang

Andri sempat bekerja di industri rumahan pembuat roti sebelum berangkat ke Jepang. Ketika tersiar kesempatan pemagangan ke Jepang, dia buru-buru mendaftar. 

"Adalah uang orang tua untuk mendaftar dan kini sudah terganti lagi dengan gaji di sini. Saya bersyukur bisa ke sini," katanya seraya mengatakan dia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang

Pemkab Sumedang memang memberikan program subsidi pemagangan kerja ke Jepang. Pemkab membayarkan biaya pendidikan para peserta magang sebelum berangkat ke Jepang. 

"Buat ke depan, semoga diperbayak kuota ke Jepangnya," kata Andri. 

Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Kota Bandung Rebut Juara Umum Cabor Taekwondo

Kiki Fauzi (22), Warga Desa Cibuluh, Keamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang mengatakan bahwa untuk bisa ke Jepang, keluarganya menggadaikan sawah yang kini, dengan gaji magang sudah mulai dia cicil pembayarannya.

"Bapak dan ibu saya petani. Ya waktu mau berangkat gadai sawah, beruntung masuk program Pemkab Sumedang jadi terbantu, tapi gadai sawah ini sudah mulai diangsur agar sawah itu tetap jadi milik keluarga," kata Kiki di Shibuya.  

Dia mengakui ada perubahan ekonomi di keluarga setelah dia magang. Dia yang sebelumnya bekerja di kawasan industri di Karawang mengaku kini bisa mengirim uang ke rumah lebih banyak. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved