Kecelakaan KA
3 Alumni Pesantren Cempakawarna Tasik Tertabrak KA, Keluarga Besar Pesantren Persis Sampaikan Ini
Keluarga besar Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, Kabupaten Garut, berduka atas meninggalnya 3 orang pemuda akibat tertabrak kereta api
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Keluarga besar Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, Kabupaten Garut, berduka atas meninggalnya 3 orang pemuda akibat tertabrak kereta api di Kota Tasikmalaya, Minggu (13/11/2022) pagi.
Ketiga korban merupakan alumni Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 7 Cempakawarna, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Mereka adalah Rizky Rahmatulloh (19), warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, diketahui meninggal di lokasi kejadian.
Kemudian Alif Mutaqin (19), warga Cariu, Cigeureung, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, meninggal saat dirawat di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Cabor Tenis Meja Kabupaten Subang Borong Medali Emas
Lalu Mulaqi Robbi Muflihin (19), warga Cimuncang, Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, juga meninggal di RSU.
"Kami keluarga besar Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya tiga orang santri, alumni Pesantren Cempakawarna," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Persis Rancabango Lutfi Lukman Hakim kepada Tribunjabar.id.
Ia menuturkan kejadian tertabraknya mobil yang ditumpangi keempat korban itu mengagetkan banyak pihak.
Salah satunya keluarga besar Pesantren Persatuan Islam di Kabupaten Garut.
Baca juga: KLB PSSI Resmi Dipercepat, Begini Respon Umuh Muchtar dan Teddy
"Insya Allah almarhum Alif Muttaqin, Rizky Rahmatullah dan Mulaaqi Robbi meninggal dalam keadaan husnul khatimah, diberi tempat terbaik oleh Allah subhanu wa ta'ala," ucapnya.
Saat ini korban lain bernama Aslan Hidayatulloh (19), warga Perum Bumi Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang diketahui masih kritis di RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Luthfi mengajak masyarakat untuk mendoakan korban selamat agar kondisinya segera pulih.
"Untuk ananda Aslan, kami doakan segera pulih, kami juga memohon doa kepada masyarakat," ucapnya.
Peristiwa tabrakan tersebut terjadi pada Minggu pagi sekira pukul 04.05 WIB.
Baca juga: Seorang Bocah Hanyut di Sungai Citarum, Hingga Kini Belum Ditemukan
Saat itu kendaraan roda empat berplat nomor Z 1315 HF yang dikemudikan Robbi dari arah Indihiang menuju Jalan Leuwidahu.
Diduga tak mengetahui ada kereta api yang hendak melintas, Robbi terus melewati perlintasan tanpa palang pintu.
"Saat mobil baru melewati rel bagian depannya, KA Serayu yang meluncur dari arah Bandung menuju Puwokerto langsung menyambar," ujar Kasatlantas Polres Tasikmalaya, AKP Hanaga Budiharso.
Mobil terpental sekitar 20 meter dan mendarat di tepi rel sebelah kiri dari arah Bandung.
Baca juga: Kisah Pemuda Sumedang Magang Kerja di Jepang, Gadaikan Sawah Keluarga dan Daftarkan Umroh Orang Tua
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung mengevakuasi korban bersama anggota kepolisian.
"Saat tiba di lokasi, kami langsung mengevakuasi para korban. Satu korban atas nama Rizky sudah meninggal di tempat," kata Hanaga.
Keempat korban segera dilarikan ke RSU Dr Soekardjo. Robbi dan Alif tak bisa bertahan. Keduanya meninggal dalam perawatan di IGD.