KLB PSSI

KLB PSSI Dipercepat, Bos PSKC Cimahi Ingin Pengurus PSSI Selanjutnya Diisi Orang Kompeten

Bos PSKC Cimahi berharap KLB PSSI yang dipercepat dapat menghasilkan regulasi yang lebih baik demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Youtube Persib
Persib Bandung ujicoba melawan PSKC Cimahi di Stadion GBLA Bandung, Selasa (15/6/2021). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - CEO PSKC Cimahi, Eddy Moelyo membeberkan kriteria-kriteria khusus pengurus PSSI selanjutnya.

Hal tersebut sebagai respons terhadap rencana PSSI akan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat, setelah mendapatkan usulan dari Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

"(Pengurus) seperti tidak ada keberpihakan, tidak berkepentingan untuk diri sendiri, dan tidak ada misi lain selain memikirkan kemajuan sepak bola Indonesia," ujar Eddy Moelyo ketika berbincang, Minggu (30/10/2022).

Menurutnya, pengurus PSSI harus kompeten supaya membuat atmosfer sepak bola di Indonesia lebih baik dari pada sebelumnya.

"Harapannya ke depan, PSSI bisa dipimpin oleh orang-orang yang kredibel dan berjiwa fair play," katanya.

Baca juga: Ayah Penusuk Anak Ngaji di Cimahi Diperiksa

Baca juga: Penusuk Anak Ngaji di Cimahi Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Kendati demikian, Eddy menjelaskan, dirinya belum memiliki calon pengurus PSSI yang dapat diunggulkan setelah KLB berlangsung.

"Saat ini terlalu dini saya memikirkan hal itu. Lihat dulu saja pemerintah dan insan bola, siapa yang berani mencalonkan diri sebagai ketua PSSI dan Exco-exconya," ujar Eddy. 

Menurut Eddy, dalam KLB nanti, semua voter harus memilih orang yang serius untuk memperbaiki dan membuat regulasi sepak bola Indonesia lebih baik dari sebelumnya.

"Sehingga kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3 ini, berjalan fair play, seperti yang diumumkan seluruh dunia itu yaitu fair play," tambahnya.

Asas fair play ini kerap diabaikan, lanjut Eddy, karena mayortas kericuhan yang terjadi di sepak bola Indonesia itu disebabkan oleh ketidakadilan wasit selama pertandingan.

"Sebab 70 hingga 80 persen kericuhan di stadion itu, disebabkan oleh kepemimpinan wasit yang tidak fair play," tukasnya (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved