Warga Sudah Bisa Lalui Jalan ke Kampung Madu Banjaranyar, Sempat Tertimbun Longsor Tebing
Akses menuju Kampung Madu di Desa/Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang tertutup longsor sudah bisa dilalui
Laporan Kontributor Ciamis, Andri M Dani
TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS – Akses menuju Kampung Madu di Desa/Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang tertutup longsor tebing sudah bisa dilalui kembali, Rabu (26/10) siang.
Jalan itu tertimbun longsor saat hujan lebat pada Selasa (25/10/2022) malam.
“Tadi siang sekitar pukul 10.00 akses menuju Kampung Madu sudah bisa dilalui kembali. Timbunan longsor yang menimbun ruas jalan sudah dievakuasi warga secara bergotong-royong,” ujar Heri Kuswanto alias Mas Wanto, tokoh pemuda setempat yang juga pengelola “Bee Breeding Center” Kampung Madu kepada Tribun, Rabu (26/10).
Diberitakan Tribun sebelumnya, akses jmenuju Kampung Madu yang juga merupakan jalan yang menghubungkan Desa/Kecamatan Banjaranyar (Ciamis) dengan Desa Bungur Raya Kecamatan Langkaplancar (Pangandaran) sempat terputus Selasa (25/10) malam sekitar pukul 20.00.
Tebing setinggi 7 meter di Blok “Bee Breeding Center” di Dusun Karanglegok Rt 01 RW 05 Desa/Kecamatan Banjaranyar runtuh menimbun ruas jalan menuju Kampung Madu.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Lansia di Sindangrasa Ciamis, 500 KK Terdampak Banjir
Tidak hanya tertimbun longsoran tanah, ruas jalan itu juga terhalangi pohon yang tumbang terseret longsor.
Jalan menuju Kampung Madu hanya bisa dilewati pejalan kaki, atau sepeda motor (itupun kalau nekat maksa).
Sementara mobil harus memutar dari Banjaranyar ke arah Karangsari masuk Desa Bungur Raya Langkaplancar baru masuk ke Kampung Madu.
Begitu juga sebaliknya, mobil terpaksa menempuh jarak tempuh yang lebih jauh sekitar 10 km.
“Tapi tadi pagi sejak pukul 07.00 warga sudah bergotong royong, menyingkirkan timbunan longsor dengan peralatan seadanya berupa pacul,” jelas Mas Wanto.
Sekitar 70 orang warga Karanglegok turut bergotong-royong. Dalam waktu 3 jam, warga berhasil menyingkirkan timbunan longsor dan akses jalan pun bisa dilewati mobil.
“Sekitar pukul 10.00 akses jalan menuju Kampung Madu sudah bisa dilewati. Tetapi pengemudi mobil harus kerja keras, butuh kelihaian karena badan jalan masih tersisa lumpur yang licin. Ya semacam offroad lah. Masih butuh Damkar untuk menyemprot lumpur yang tersisa,” imbuh Wanto yang juga koordinator Pemburu Madu Hutan (PMH) Banjaranyar tersebut. (andri m dani)