Begini Etilen Glikol dan Detilen Glikol Pengaruhi Tubuh, Ada Metabolisme Beracun

Ada 15 anak meninggal karena kasus gagal ginjal akut terjadi di Jawa Barat, setelah beberapa obat sirup diduga menjadi pemicunya

Editor: ferri amiril
intisari/pixabay
Ilustrasi obat sirup 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Ada 15 anak meninggal karena kasus gagal ginjal akut terjadi di Jawa Barat, setelah beberapa obat sirup diduga menjadi pemicunya. Kandungan etilen glikol dan detilen glikol pada obat sirup dinilai menjadi pemicu gagal ginjal akut misterius pada anak-anak.

Namun, belum ada kesimpulan terkait penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan, pasien yang dirawat memiliki etilen glikol dan detilen glikol dalam tubuhnya.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Ia mengatakan, 7 dari 11 pasien gagal ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, memiliki etilen glikol dan detilen glikol dalam tubuhnya.

"Ternyata dari anak-anak yang kita tes di RSCM, dari 11 anak, 7 anak positif memiliki zat kimia berbahaya etilen glikol, detilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE," kata Budi Sadikin.

Sementara itu, menurut CDC, Minggu (23/10/2022) mengatakan etilen glikol adalah senjawa industri yang berguna yang ditemukan di banyak produk konsumen.

Seperti antibeku, cairan rem hidrolik, beberapa tinta bantalan stempel, pulpen, pelarut cat, plastik, dan kosmetik.

Setelah tertelan, etilen glikol cepat menyerap 1-4 jam melalui pelarut.

Setelah penyerapan 80 persen lebih, etilen glikol secara kimiawi diubah menjadi senyawa beracun.

Kemudian tingkat toksisitas etilen glikol mencapai tiga tahap, yang tumpang tindih dan memiliki efek berbahaya.

1. tahap neurologis, yang berlangsung 30 menit hingga 12 jam setelah dikonsumsi.

2. Tahap cardiopulmonary, yang terjadi antara 12 hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

3. Tahap ginjal, terjadi antara 24 hingga 72 jam setelah dikonsumsi.

Selain itu, ada efek jangka pendek setelah terpapar etilen glikol dalam tubuh.

Kondisi awalnya, akan mengalami beberapa hal sebagai berikut ini :

Depresi sistem saraf pusat Mabuk, Pingsan, Gangguan pernapasan, Mual dan muntah.

Toksisitas ini bisa menyebabkan kondisi fatal hingga koma, hilang refleks, kejang, dan iritasi pada jaringan yang melapisi otak.

Produk sampingan metabolisme beracun dari metabolisme etilen glikol menyebabkan penumpukan asam dalam darah.

Proses ini disebut asidosis metabolik, zat beracun yang mempengaruhi sistem kardiopulmoner dapan menyebabkan gagal ginjal.

Sementara papara detilen glikol bisa mempengaruhi jantung, sistem pernapasan, hati, pankreas, dan ginjal.

Perubahan biokimia yang terkait toksisitas termasuk peningkatan enzim hati. Proses klinis ditandai dengan penyakit demam nonspesifik, dalam waktu 2 minggu diikuti gagal ginjal anurik, pankreas, hepatitis, dan disfungsi neurologis yang berkembang menjadi koma.(*)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved