Alasan Ini yang Membuat Bos Persib Bandung Memugar Masjid Tertua di Wilayahnya

Masjid As-Syifa kini beridiri kokoh dan megah. Ornamen indah di mana-mana di dinding-dinding masjid. Berbeda dengan sepuluh bulan lalu

Editor: ferri amiril
Tribunpriangan.com/kiki andriana
Bos Persib Bandung, Umuh Muchtar meresmikan selesainya pemugaran masjid As-Syifa di Dusun Ciluluk, Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Minggu (16/10/2022). 

Laporan Kontributor TRIBUNPRIANGAN.COM Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Masjid As-Syifa kini beridiri kokoh dan megah. Ornamen indah di mana-mana di dinding-dinding masjid. Berbeda dengan sepuluh bulan lalu di mana masjid ini ringkih dan nyaris roboh. 

Masjid As Syifa terletak di Dusun Cululuk, Desa margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Merupakan masjid yang paling tua, di antara masjid-masjid lain di daerah tersebut. 

Digagas oleh Bos Persib Bandung, Umuh Muchtar, masjid tersebut dipugar. Umuh menggelontorkan dana pemugaran, warga Ciluluk bahu-membahu bekerja bakti membangun ulang masjid berkapasitas 1.000 orang jemaah itu. 

"Masjid ini dibangun tahun 1948. Sama dengan tahun kelahiran saya," kata Umuh Muchtar saat berbicara di depan hadirin acara peresmian masjid tersebut, Minggu (16/10/2022). 

Peresmian sendiri bertepatan dengan momentum peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, pada bulan Rabiul Awal atau Oktober 2022 ini. 

Umuh mengatakan, ketika mengetahui asal usul pembangunan masjid tersebut, juga karena melihat kondisi masjid yang bangunannya mungkin bisa berbahaya untuk jemaah karena tiba-tiba roboh, Umuh berpikir keras. 

"Saya berpikir dan terenyuh, sampai akhirnya terbangun. Alhamdulilah," katanya. 

Di hadapan jemaah, sejumlah pejabat yang hadir, dan anak sulungnya sendiri, Erwan Setiawan yang saat ini menjabat Wakil Bupati Sumedang, Umuh berkisah kembali tentang perjuangan warga bekerja bakti. 

"Ibu-bapak kerja bakti, pernah yang datang dalam sehari lebih dari 200 orang. Luar biasa, ibu-ibu bawa air dan makanan, luar biasa. Saya betul-betul bangga ada di Ciluluk," katanya. 

Umuh mengaku untuk sekedar makan, minum, dan rokok, setiap hari selalu saja ada orang datang memberikan hal-hal tersebut untuk para pekerja di masjid. 

"Ibu-ibu bergiliran memasak pagi dan sore untuk bapak-bapak yang bekerja," kata Umuh. 

Erwan Setiawan dalam pidatonya pada acara peresmian itu mengatakan banyak terima kasih kepada kedua orang tuanya Haji Umuh Muchtar dan Hajjah Pipin Muchtar, kepada pejabat setempat, dan terutama kepada masyarakat. 

"Semoga masjid ini menjadi bukan hanya kebanggaan masyarakat Ciluluk dan Tanjungsari, tapi semua masyarakat Sumedang," katanya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved