Penyakit Ini yang Sering Muncul saat Cuaca Ekstrem, Kenali Pencegahannya

Prediksi cuaca bulan September dan Oktober 2022, Kabupaten Sumedang masih berada pada zona cuaca ekstrem. 

Editor: ferri amiril
Tribunpriangan.com/kiki andriana
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Sumedang dr. Reny Kurniawati Anton saat diwawancara TribunJabar.id di Jatinangor, Sumedang, Jumat (14/10/2022). 

Laporan Kontributor TRIBUNPRIANGAN.COM Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Prediksi cuaca bulan September dan Oktober 2022, Kabupaten Sumedang masih berada pada zona cuaca ekstrem. Cuaca yang panas terik bisa tiba-tiba berubah menjadi hujan deras di siang hari. Hujan sendiri nyaris setiap hari mengguyur Sumedang beberapa pekan ini. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sumedang dr Reny Kurniawati Anton mewanti-wanti agar masyarakat mengenali penyakit yang mungkin datang menjadi penyerta musim penghujan ini. 

"Di musim seperti ini, biasanya banyak berjangkit penyakit, biasanya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) seperti batuk dan pilek," kata Renny, Jumat (14/10/2022).  

Dia mengatakan, masyarakat perlu menjaga agar tidak tertular penyakit itu atau tidak menulari orang lain. ISPA menular di antaranya melalui percikan liur. 

Cara mencegahnya, menerapkan protokol kesehatan sebagaimana pencegahan Covid-19, yakni mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun. 

Selain ISPA, penyakit lain yang juga mengancam adalah infeksi saluran cerna yang diakibatkan dari konsumsi makanan yang tak higenis. Pencegahannya adalah mencuci tangan sesering mungkin karena tangan yang kotor menjadi jalan kuman masuk ke dalam tubuh ketika makan. 

"Waspadai juga diare pada anak, bayi, atau lansia. Hal ini jika terjadi bisa sangat berat untuk orang-orang dengan usia tersebut," katanya. 

Renny menyebutkan satu penyakit yang sering dianggap sepele berkaitan dengan musim penghujan ini. Yakni, banyaknya genangan air kotor yang menyebabkan sakit kulit. 

"Dan yang disepelekan, banyak air kotor sehingga penyakit kulit bisa terjadi dan insidensinya meningkat," ucapnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved