Banjir di Pangandaran

Jalan Raya Nasional Pangandaran Terendam Banjir, Arus Lalu Lintas dari Dua Arah Terganggu

Ruas jalan raya nasional di Pangandaran, Jawa Barat, tepatnya di sekitar persimpangan Pancimas Kalipucang menuju Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
BANJIR DI PANGANDARAN - Kondisi Banjir di Ruas Jalan Raya Nasional Kalipucang Pangandaran blok persimpangan Jabar Jateng Pancimas Kalipucang, Selasa (11/11/2025) sore. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Ruas jalan raya nasional di Pangandaran, Jawa Barat, tepatnya di sekitar persimpangan Pancimas Kalipucang menuju Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir.

Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah bagian selatan sejak Selasa (11/11/2025) pagi.

Banjir merendam jalan sepanjang sekitar 100 meter dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 30 sentimeter. 

Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas dari arah Banjar menuju Pangandaran terganggu dan membuat kendaraan harus melaju pelan-pelan di titik genangan.

Pantauan di lapangan, banjir disebabkan oleh saluran pembuangan air yang tersendat dan derasnya air kiriman dari pegunungan serta meluapnya Sungai Citanduy.

Plt. Kasi Humas Polres Pangandaran, Aiptu Yusdiana, mengatakan, personel kepolisian dari Polsek Kalipucang dan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) terus memantau kondisi banjir serta mengatur arus kendaraan di lokasi terdampak.

"Anggota Sat Lantas dan Polsek Kalipucang terus memberikan pelayanan untuk memperlancar arus lalu lintas di lokasi jalan raya yang terdampak banjir. Kami juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan," ujar Yusdiana dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Selasa sore.

Selain personel kepolisian, sejumlah warga pun turut membantu mengatur lalu lintas kendaraan dari dua arah yang terhambat banjir.

Seorang warga Kalipucang, Hermawan (45), mengatakan, bahwa air mulai naik sejak pagi dan hingga sore hari masih belum surut.

"Pagi-pagi tadi air mulai naik dan merendam jalan dekat persimpangan Pancimas ini. Sekarang juga banjir masih tinggi, jadi kendaraan harus hati-hati," katanya.

Hingga sore hari ini, petugas masih terus berjaga di lokasi untuk memastikan arus lalu lintas tetap aman terkendali. 

Sebelumnya diberitakan kondisi banjir yang melanda Dusun Sukasari, Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Pada Selasa 11 November 2025 pagi hingga siang, kondisi air banjir sangat memperihatinkan. Air Sungai Citanduy berwarna kuning kecoklatan merendam pemukiman warga di lokasi itu.

Puluhan rumah yang dihuni 22 Kepala Keluarga (KK) di lokasi yang dekat dengan tanggul Sungai Citanduy itu terendam banjir.

Ketinggian banjir yang merendam rumah warga dari air sungai Citanduy yang meluap mencapai sekitar 1 meter. Aktivitas warga setempat pun otomatis terganggu.

Baca juga: Foto Dua Rumah di Pangandaran Terendam Air Sungai Citanduy, Hening Tak Ada Aktivitas

Selain sejumlah rumah, kandang ternak milik warga dan perkebunan atau lahan pertanian warga pun ikut terdampak.

Sebagian warga terdampak, kini berinisiatif untuk mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.

Adanya banjir itu, sejumlah relawan Tagana dan anggota kepolisian dari Polsek Padaherang pun turun ke lokasi banjir.

BANJIR PANGANDARAN - Kondisi banjir yang melanda Dusun Sukasari, Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran pada Selasa 11 November 2025 pagi hingga siang.
BANJIR PANGANDARAN - Kondisi banjir yang melanda Dusun Sukasari, Desa Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran pada Selasa 11 November 2025 pagi hingga siang. (Tribunpriangan.com/Padna)

Seorang Warga setempat, Fitri (25) mengaku sudah tiga hari terdampak banjir luapan air sungai Citanduy saat musim hujan. 

"Paling besar hari ini, kita juga mau ngungsi ke rumah tetangga," ujar Fitri kepada Tribun Jabar di sekitar lokasi banjir, Selasa siang.

Menurutnya, hari ini banjir yang paling tinggi dibandingkan dua hari dan dua tahun sebelumnya. "Jadi, air sungai (Citanduy) meluapnya gede banget. Saya dua tahun di sini, baru kali ini banjir tinggi," katanya.

Seorang warga lain, Asni (63) mengaku tetap bertahan di rumahnya yang terdampak banjir luapan sungai Citanduy.

"Kita bertahan dulu kang, mudah mudahan enggak ada hujan susulan dan air banjir segera surut," ucap Asni.

Namun hingga berita ini ditulis, kondisi banjir belum juga surut dan masih membayangi puluhan KK di Sukasari Desa Sukanegara. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved