Breaking News

Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: 4 Poin Penting Membuat Berkah Rezeki dan Hidup Pengais Rezeki

Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: 4 Poin Penting Membuat Berkah Rezeki dan Hidup Pengais Rezeki

Ilustrasi
KHUTBAH JUMAT TERBARU - Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: 4 Poin Penting Membuat Berkah Rezeki dan Hidup Pengais Rezeki. Ilustrasi berdoa meminta rezeki (Arsi Bank Foto) 

Kedua adalah selalu bertawakal kepada Allah Ta’ala dengan tidak melupakan bekerja, yakni dengan selalu percaya dan yakin akan jaminan rezeki dari Allah kepada semua makhluk-Nya dan disertai usaha sungguh-sungguh mencari rezeki yang halal.    

Ketiga yaitu dengan menjaga pola hidup sederhana dan meningkatkan sedekah. Dengan menjaga pola hidup sederhana, kita akan mendapatkan ketenangan dalam menyikapi setiap hal, tidak akan mudah risau terhadap pencapaian orang lain, terlebih ditambah meningkatkan sedekah, tentu hal ini akan menjadikan rezeki kita berkah dan bermanfaat bagi sesama.    

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah 

Keempat, dengan meningkatkan ibadah dan doa. Ibadah dan doa merupakan simbol kehambaan orang beriman, dari sinilah kita dapat mencari ketenangan. Terlebih dalam merasakan keberkahan rezeki, kita semua tentu mengetahui bahwa Allah Ta’ala memberi kita rezeki bahkan memberi kita kehidupan sejatinya hanya untuk beribadah kepada-Nya,maka keberkahan rezeki yang paling agung adalah dengan menggunakan rezeki dan seluruh nikmat yang diberikan Allah Ta’ala untuk ibadah kepada-Nya.   

Mari kita renungkan kembali sabda baginda nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar r.a:   

‎اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَداً وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَداً   

Artinya, “Bekerjalah untuk duniamu seolah akan hidup selamanya, dan beramalah untuk akhiratmu seolah engkau akan mati esok hari.”    
Sabda baginda nabi tersebut, secara tersirat menekankan akan pentingnya proporsional dalam mencari rezeki di dunia dan sungguh-sungguh menjadikan rezeki yang telah dicari di dunia untuk menggapai kesuksesan dalam mencari pahala untuk bekal menuju akhirat.  

Inilah kesimpulan bahwa rezeki berkah adalah rezeki yang dapat mendekatkan pemilik rezeki dengan dzat yang telah memberinya rezeki yaitu Allah Ta’ala, dan dapat menjadikan rezekinya menjadi jalan untuk mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Ta’ala.    

Bukan rezeki untuk mencari validasi, bukan pula rezeki yang membuat gengsi kita semakin tinggi apalagi rezeki yang digunakan untuk maksiat kepada sang pemberi rezeki yakni Allah Ta’ala. Sungguh rezeki semacam ini bukan merupakan rezeki yang berkah, namun merupakan cobaan yang akan menyeret kita ke jurang kehinaan dalam neraka.    

Allah Ta’ala menekankan agar orang beriman tidak terbuai dalam banyaknya harta benda yang tidak mengingatkan kepada-Nya dalam ayat pertama surat At-Takatsur:  

 اٰلْهَكُمُ التَّكَاثُرُ  

Artinya: “Berbangga-bangga dengan memperbanyak harta benda dunia telah melalaikanmu”.   Dalam ayat ini Imam Al-Khazin memberikan nasihat sebagai berikut: "Maka seyogianya orang mukmin yang berakal menjadikan usaha dan kesibukannya untuk mendahulukan hal yang terpenting, yaitu melakukan aktivitas yang dapat mendekatkannya kepada Allah. Bangga diri dengan harta, pangkat, relasi dan kerabat merupakan kebanggaan diri dengan derajat paling hina, dan tersibukkan dengan hal tersebut akan mencegahnya untuk mengapai kebahagiaan ukhrawi yang merupakan kebahagiaan yang kekal abadi." (Abul Hasan Ali bin Muhammad Al-Khazin, Lubabut Ta'wil Fi Ma'ani Tanzil, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 1415 H], juz IV, halaman 464).   

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah Demikian khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi penyemangat kita dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Aamiin ya rabbal alamin.  

 ‎بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ   

Khutbah II  

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved