Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Buruk Sangka Kepada Allah SWT Itu Perbuatan Tercela

Berikut Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Buruk Sangka Kepada Allah SWT Itu Perbuatan Tercela

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Buruk Sangka Kepada Allah SWT Itu Perbuatan Tercela 

Selain takwa, mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah saw atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Shalawat dan salam juga mari kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw, sosok yang senantiasa memberi uswatun khasanah melalui kepribadian dan akhlak yang mulia.   

Di antara akhlak yang patut untuk diteladani dari Nabi saw adalah selalu berprasangka baik (husnuzzhan) pada orang lain dan menjauhi prasangka buruk (su’uzzhan).   

Berburuk sangka yang merupakan perilaku dosa ini bisa datang sewaktu-waktu dalam hati dan lisan, yang seharusnya kita jauhi sebagaimana diingatkan oleh Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 12:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ    

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”   

Imam At-Thabari dalam kitab tafsir Jami'ul Bayan menjelaskan, prasangka buruk yang tidak berdasar adalah dosa dan dapat membawa dampak negatif, seperti perpecahan dan permusuhan. Sebaliknya prasangka baik dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.    

Dalam ayat ini juga terdapat perintah [وَّلَا تَجَسَّسُوْا] yang artinya "Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain".   

Yang dimaksud dengan perintah ini adalah Allah melarang keras perbuatan saling mengintip dan mencari aib orang lain. Kita dilarang mencari-cari informasi tersembunyi tentang orang lain, baik dengan cara memata-matai, menyelidiki, ataupun mendengarkan pembicaraan mereka secara diam-diam. Perbuatan ini adalah dosa karena menunjukkan sikap tidak hormat dan mencampuri urusan pribadi yang tidak seharusnya dilakukan.     Rasulullah saw telah mengingatkan pula dalam haditsnya:   

إِنَّ اللهَ حَرَّمَ مِنَ الْمُسْلِمِ دَمَهُ وَمَالَهُ وَأَنْ يَظُنَّ بِهِ ظَنَّ السُّوْءِ   

Artinya, “Sesungguhnya Allah mengharamkan (penumpahan) darah dan (pengambilan) harta umat Islam, serta berburuk sangka terhadapnya.” (Hadits riwayat Imam Al-Baihaqi dan Ibnu Majah).   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Keistimewaan Hari Jumat yang Kerap Dilupakan

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah 

Berprasangka buruk bukan hanya mendatangkan dosa. Kita harus menyadari bahwa berprasangka buruk akan merusak persaudaraan dan juga kepercayaan. Buruk sangka kepada orang lain sering kali menciptakan jarak dalam hubungan, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun di masyarakat. Orang yang mudah berprasangka buruk akan kehilangan kepercayaan dari orang lain, karena sifat ini membuat hubungan terasa tidak nyaman dan penuh dengan kecurigaan.   

Dampak negatif lain dari prasangka buruk adalah memunculkan fitnah dan permusuhan. Pasalnya, tanpa fakta yang jelas, prasangka buruk akan menyebarkan dugaan-dugaan negatif yang pada akhirnya menciptakan kebohongan. Fitnah ini bisa berakibat pada perpecahan, permusuhan, dan kehancuran hubungan antarsesama.   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 November 2025: Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah 

Berprasangka buruk juga akan mendatangkan rasa cemas dan memunculkan tekanan jiwa dan stres. Jika kita selalu selalu berpikir buruk tentang orang lain, pasti kita tidak akan tenang. Kita akan hidup dalam kecemasan, curiga, dan kekhawatiran yang terus-menerus. Ini bukan hanya merusak mental, tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik dan jiwa kita. Oleh karena itu mari kita jauhi berburuk sangka dan utamakan untuk selalu berbaik sangka.   

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved