Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran

Arab, Latin, & Tafsir Surah Ali Imran Ayat 171-180: Pahala Besar Bagi yang Tetap Sabar dan Berjuang

Arab, Latin, dan Tafsir Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 171-180: Pahala Besar Bagi yang Tetap Sabar dan Berjuang

TribunPriangan.com
TAFSIR dan TERJEMAHAN - Arab, Latin, & Tafsir Surah Ali Imran Ayat 171-180: Pahala Besar Bagi yang Tetap Sabar dan Berjuang. (Ilustrasi Pertengahan 2 Kitab Al-Quran (TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith)) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, Surah Ali ‘Imran adalah salah satu surat penting dalam Al-Quran yang diturunkan di Madinah dan terdiri dari 200 ayat. 

Surat ini dinamakan Ali ‘Imran karena di dalamnya terdapat kisah tentang keluarga Imran, termasuk Maryam dan Nabi Isa AS, yang menjadi bagian penting dalam sejarah para nabi. 

Kandungan surah ini sangat luas, meliputi penegasan tentang keesaan Allah, penjelasan mengenai kebenaran wahyu Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, seruan agar umat Islam tetap istiqamah dalam iman, serta peringatan keras terhadap orang-orang yang menolak kebenaran meski telah datang bukti yang nyata. 

Selain itu, surah ini juga memberikan tuntunan dalam menghadapi perbedaan dengan ahli kitab, mengajarkan sikap sabar dan tawakal dalam perjuangan, serta mengingatkan agar tidak terpedaya oleh harta dan kekuasaan dunia. 

Dengan memahami isi dan makna Surah Ali ‘Imran, umat Islam dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam memperkuat keyakinan, meneladani kisah para nabi, serta menata kehidupan dengan berpegang pada petunjuk Allah SWT.

Adapun, kali ini TribunPriangan akan membahas pada ayat pembuka yakni 171-180.

Baca juga: Arab, Latin, dan Tafsir Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 161-170: Penghiburan Bagi Keluarga Syuhada

Arab, Latin, dan Tafsir Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 171-180

Ayat 171

۞ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

Tafsir :

(Mereka bersenang hati dengan nikmat) atau pahala (dari Allah dan karunia) atau tambahan atasnya (dan bahwa) dibaca anna sebagai ma'thuf kepada 'ni'mah' atau 'inna' sebagai isti'naf atau permulaan kalimat (Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman) tetapi sebaliknya akan memberi mereka ganjaran.

Ayat 172

ٱلَّذِينَ ٱسْتَجَابُوا۟ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ مِنۢ بَعْدِ مَآ أَصَابَهُمُ ٱلْقَرْحُ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ مِنْهُمْ وَٱتَّقَوْا۟ أَجْرٌ عَظِيمٌ

(Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar.

Tafsir:

(Orang-orang) menjadi subjek atau mubtada (yang memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya) agar keluar untuk berperang, yakni sewaktu Abu Sufyan dan kawan-kawannya hendak mengulangi peperangan dan berjanji dengan Nabi saw. serta para sahabat akan bertemu kembali di pasar Badar setahun setelah perang Uhud (setelah mereka mendapat luka) yakni di Uhud, sedangkan yang menjadi predikat atau khabar mubtadanya ialah: (bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka) dengan menaati-Nya (dan menjaga diri) dari menyalahi-Nya (tersedia pahala besar) yaitu surga.

Baca juga: Arab, Latin, Tafsir dan Sebab Surah Ali Imran Ayat 151-160: Perang Uhud dan Kekalahan Kaum Muslim

Ayat 173

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".

Tafsir:

(Yakni orang-orang) badal atau sifat dari 'alladziina' yang sebelumnya (kepada mereka ada yang mengatakan) yakni Na'im bin Masud Al-Asyjai ("Sesungguhnya manusia) yaitu Abu Sofyan dan kawan-kawannya (telah menghimpun pasukan untuk menyerang kamu) atau untuk membasmimu (maka takutlah kepada mereka") dan jangan hadapi mereka. (Maka ucapan itu menambah keimanan mereka) bertambah kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap Allah swt. (dan jawaban mereka, "Cukuplah bagi kami Allah) sebagai pembela terhadap mereka (dan Dialah sebaik-baik pelindung") tempat menyerahkan segala urusan. Nabi saw. bersama kaum Muslimin pergi ke pasar Badar tetapi tidak menemui Abu Sofyan dan kawan-kawannya, Allah telah meniupkan rasa cemas dan ketakutan ke dalam hati mereka sehingga mereka tidak muncul. Sebaliknya di kalangan kaum Muslimin dan penduduk berlangsung jual beli sehingga mereka beroleh laba dan keuntungan. Firman Allah swt. selanjutnya.

Ayat 174

فَٱنقَلَبُوا۟ بِنِعْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوٓءٌ وَٱتَّبَعُوا۟ رِضْوَٰنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Tafsir:

(Maka kembalilah mereka) dari Badar (dengan nikmat dan karunia dari Allah) yakni keselamatan dan keuntungan (tanpa mendapat bencana) baik luka atau kematian (dan mereka mengikuti keridaan Allah) yakni dengan menaati-Nya dan rasul-Nya supaya keluar berperang. (Dan Allah mempunyai karunia yang besar) terhadap ahli taat dan ibadah.

Baca juga: Arab, Latin, Tafsir dan Sebab Surat Ali Imran Ayat 141-150: Teguran Bagi Muslimin yang Lalai

Ayat 175

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

Tafsir:

(Sesungguhnya mereka itu) yakni yang mengatakan bahwa manusia telah menghimpun pasukan dan seterusnya tadi (hanyalah setan yang menakut-nakuti) kamu dengan (kawan-kawannya) yakni orang-orang kafir (maka janganlah kamu takut kepada mereka hanya takutlah kepada-Ku) jika meninggalkan perintah-Ku (sekiranya kamu benar-benar beriman.)

Ayat 176

وَلَا يَحْزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْكُفْرِ ۚ إِنَّهُمْ لَن يَضُرُّوا۟ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.

Tafsir:

(Janganlah kamu menjadi sedih oleh) ada yang membaca 'yuhzinka' dan ada pula 'yahzunka', berasal dari kata 'ahzanahu' (orang-orang yang cepat jatuh dalam kekafiran) yakni orang-orang yang membela kekafiran itu seperti warga Mekah dan orang-orang munafik, maksudnya jangan kamu pedulikan hal itu. (Sesungguhnya mereka tak sekali-kali dapat memberi mudarat kepada Allah sedikit pun) dengan perbuatan mereka itu, dan mereka hanya membawa kerusakan bagi diri mereka sendiri (Allah menghendaki agar tidak memberi mereka sesuatu di akhirat) maksudnya surga, oleh sebab itu mereka dibiarkan-Nya (dan bagi mereka siksa yang besar) dalam neraka.

Baca juga: Arab, Latin, Tafsir dan Sebab Surat Ali Imran Ayat 131-140: Bersabar dan Berlomba dalam Kebaikan

Ayat 177

إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلْكُفْرَ بِٱلْإِيمَٰنِ لَن يَضُرُّوا۟ ٱللَّهَ شَيْـًٔا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.

Tafsir:

(Sesungguhnya orang-orang yang menukar keimanan dengan kekafiran) artinya mengambil kekafiran sebagai ganti dari keimanan (tidaklah memberi mudarat kepada Allah) dengan kekafiran mereka itu (sedikit pun dan bagi mereka siksa yang pedih) atau menyakitkan.

Ayat 178

وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.

Tafsir:

(Janganlah sekali-kali menyangka) ada yang memakai 'ya' dan ada pula 'ta' (orang-orang kafir itu bahwa Kami menangguhkan) artinya penangguhan Kami (bagi mereka) yakni dengan memanjangkan umur dan menangguhkan hukuman (lebih baik bagi diri mereka). 'Anna' bersama kedua ma'mulnya menurut qiraat 'yahsabanna' menempati kedudukan dua maf'ulnya, 'tahsabanna' berkedudukan sebagai maf'ul kedua dari 'tahsabanna' ("Sesungguhnya Kami menangguhkan mereka itu hanyalah supaya dosa mereka bertambah-tambah) disebabkan banyaknya maksiat (dan bagi mereka siksa yang menghinakan") di akhirat.

Baca juga: Arab, Latin, Tafsir dan Sebab Surat Ali Imran Ayat 111-120: Larangan Jadikan Kafir Sahabat Rahasia

Ayat 179

مَّا كَانَ ٱللَّهُ لِيَذَرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَآ أَنتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ ٱلْخَبِيثَ مِنَ ٱلطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى ٱلْغَيْبِ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَجْتَبِى مِن رُّسُلِهِۦ مَن يَشَآءُ ۖ فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ وَإِن تُؤْمِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.

Tafsir:

(Allah sekali-kali tidak akan meninggalkan) membiarkan (orang-orang yang beriman dalam keadaan yang kamu) hai manusia (berada di atasnya) artinya yang kamu alami berupa campur aduknya yang ikhlas dengan yang lainnya (sampai Dia memisahkan) dibaca yamiiza atau yumayyiza artinya menyisihkan (orang-orang yang jelek) yaitu orang munafik (dari yang baik) yaitu orang beriman. Caranya ialah dengan tugas-tugas berat sehingga menyingkapkan yang demikian itu, misalnya seperti yang dilakukan-Nya di waktu perang Uhud. (Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan padamu hal-hal gaib) sehingga kamu dapat mengenal mana yang munafik dan mana yang baik sebelum dipisahkan Allah itu (tetapi Allah memilih di antara rasul-rasul-Nya siapa yang dikehendaki-Nya) untuk diberitahukan-Nya hal-hal gaib itu seperti kepada Nabi saw. yang disingkapkan-Nya perihal orang-orang munafik. (Oleh sebab itu berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan jika kamu beriman dan bertakwa) artinya menjaga dirimu dari kemunafikan (maka akan beroleh pahala yang besar.)

Ayat 180

وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tafsir:

(Sekali-kali janganlah menyangka) dengan memakai 'ya' atau 'ta' (orang-orang yang bakhil dengan harta yang diberikan Allah dan karunia-Nya) artinya mengeluarkan zakatnya (bahwa itu) maksudnya kebakhilan itu (baik bagi mereka) menjadi maf'ul yang kedua sedangkan dhamir sebagai pemisah. Maf'ul yang pertama ialah 'kebakhilan mereka' yang diperkirakan sebelum isim maushul jika dibaca dengan 'ta' dan sebelum dhamir jika dengan 'ya' (tetapi itu buruk bagi mereka. Mereka akan dikalungi harta yang mereka bakhilkan) tidak dikeluarkan zakatnya (pada hari kiamat) yakni dengan melilitkan ular pada lehernya dan ular itu mematuknya sebagaimana tercantum dalam sebuah hadis. (Milik Allahlah segala warisan langit dan bumi) yang akan diwarisi-Nya setelah lenyap atau musnahnya penghuni langit dan bumi. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) sehingga akan mendapat balasan daripada-Nya. Ada yang membaca 'ta'maluuna' dengan 'ta' ada pula 'ya'maluuna' dengan 'ya.'

Asbabun Nuzul Al-Quran Surah Ali Imran Ayat 171-180

Ayat 171–180

Ayat-ayat ini berada dalam rangkaian kisah Perang Uhud, di mana kaum Muslimin sempat mengalami kekalahan setelah sebelumnya menang, karena sebagian pasukan pemanah meninggalkan posnya. Setelah peristiwa itu, turunlah ayat-ayat ini untuk menguatkan hati para sahabat Nabi ﷺ dan menjelaskan sikap orang-orang mukmin dan munafik.

Ayat 171–175

Menurut riwayat dari Ibn Abbas, Qatadah, dan Al-Wahidi, ayat-ayat ini turun setelah Perang Uhud ketika Rasulullah ﷺ memerintahkan sebagian sahabat untuk mengejar pasukan Quraisy sampai ke daerah Hamra’ al-Asad.

Walau tubuh mereka masih terluka dan lemah, para sahabat tetap taat kepada perintah Nabi. Allah kemudian memuji keberanian dan keteguhan hati mereka melalui ayat-ayat ini.

Dimana pada Ayat 171–172: menggambarkan kegembiraan para syuhada di sisi Allah atas pahala besar yang mereka peroleh, dan Ayat 173–175: menggambarkan bagaimana kaum mukmin tetap teguh meskipun diintimidasi oleh orang-orang munafik yang menakut-nakuti mereka dengan kekuatan musuh.

Ayat 176–180

Ayat-ayat ini beralih untuk menenangkan hati Nabi Muhammad ﷺ terhadap sikap orang-orang munafik dan kafir yang gembira dengan penderitaan kaum Muslimin.

- Ayat 176–177: menjelaskan bahwa kegembiraan orang kafir bukanlah sesuatu yang perlu disedihkan, karena mereka hanya menambah dosa dengan kekafiran mereka.

- Ayat 178–179: Allah menegaskan bahwa penangguhan azab bagi orang kafir bukan berarti Allah lalai, tetapi agar mereka menambah dosa sebelum azab datang.

- Ayat 180: menegur orang-orang yang kikir terhadap harta, karena harta itu kelak akan menjadi beban dan siksaan bagi mereka di akhirat.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved