Wabup Tasikmalaya Minta Segera Normalisasi Sungai Cihaseum Yang Rendam Belasan Rumah di Dua Kampung

Tinjauan kali ini didampingi wakil ketua komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya, jajaran BPBD dan BBWS, serta Dinas Pertanian Provinsi.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
TINJAU LOKASI LONGSOR -  Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi ketika melihat lokasi TPT yang jebol hingga air anak sungai Cibanjaran meluap dan merendam belasan rumah di wilayah Desa Linggajati, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (1/11/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi meminta untuk segera dilakukan normalisasi anak Sungai Cibanjaran yang sempat meluap dan merendam rumah warga di Desa Linggajati, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya

Hal ini dikatakan Wakil Bupati Tasikmalaya ketika meninjau ke lokasi tanggul jebol, pada Sabtu (1/11/2025).

"Alhamdulillah bisa berkunjung ke titik lokasi banjir. Sebetulnya banjir ini karena air bah yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi ditambah ada longsoran. Sehingga air tertahan oleh longsoran tersebut," ungkap Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi kepada wartawan TribunPriangan.com, 

Bahkan Asep menyebut, saat longsoran terjadi air bah meluap dan merendam sawah serta beberapa rumah warga di wilayah Desa Linggajati. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Sungai Cibanjaran Meluap, Sejumlah Rumah Warga Sukaratu Tasikmalaya Terendam

"Tentunya kita sangat prihatin karena kejadian ini tidak boleh terjadi lagi dan sebetulnya bisa dicegah," tegasnya.

Tinjauan kali ini didampingi wakil ketua komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya, jajaran BPBD dan BBWS, serta Dinas Pertanian Provinsi.

Alasan membawa semua pihak supaya mendata dan melihat langsung banyak sawah dan sektor pertanian lain yang terdampak akibat banjir tersebut.

"Yang pasti semua ingin bencana ini tertangani dengan cepat. Dan kami Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melihat dari pokok permasalahannya emang di hulu itu ada tambang pasir dan air limbah itu keliatannya dari tambang pasir," ungkap Asep.

Selain itu, ia meminta kepada pemerintah provinsi jabar untuk ditinjau kembali terkait perizinan tambang pasir, supaya ada langkah cepat menanggulangi dampak lain.

"Kalau ada perizinan, seperti apa perizinannya. Supaya memperbaiki tata kelola lingkungannya. Kalau tidak berizin mohon ketegasannya juga, karena sangat merugikan masyarakat," ungkapnya.

Bahkan yang harus lebih waspada lagi, pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat dan instansi terkait harus bisa merawat dan menjaga alam supaya tidak rusak.

"Yang pertama selamatkan dulu sungainya melalui penghijauan, hindari okupasi pemanfaatan ruang lingkungan untuk kepentingan eksploitasi. Karena terbukti baru hujan sedikit saja kita kena imbasnya," tegasnya.

Kedua, dirinya minta juga ke yang punya kewenangan untuk melakukan normalisasi saluran sungai, supaya tidak terjadi bencana lagi.

"Kalaupun kita tata di hulu sungai dengan penghijauan dan lahan hutan kembali kalau sungainya tidak dinormalisasi tentu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal," tuturnya.

Terakhir ia menyampaikan pesan ke Gubernur Jabar dan ESDM provinsi Jabar, bahwa Pemkab Tasik sudah bergerak cepat dan melihat langsung kawasan Galunggung.

"Maka kami menyampaikan ke pak kadis, sama pak KDM, bahwa kami sudah bergerak cepat untuk mencegah kembali banjir supaya tidak terjadi lagi di hulu sungai di Gunung Galunggung yang kita cintai," katanya. (*)

Baca juga: Pemdes Linggajati Tasik Masih Mendata Rumah Terdampak Banjir, Sawah dan Kolam Ikan Terendam

 

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved