Angin Puting Beliung di Jabar

MENCEKAM! Angin Puting Beliung di Jawa Barat Terjang Ujungberung Bandung dan Ligung Majalengka

Di Jalan Rumah Sakit, suasana tidak kalah mencekam. Pedagang kopi bernama Yogi (38) mengatakan, angin sempat berputar tepat di depan gerobaknya.

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
KIOS PEDAGANG RUSAK - Angin puting beliung merusak kios pedagang dan menumbangkan pohon di Ujungberung, Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Angin puting beliung melanda kawasan Bandung Timur terutama di Kecamatan Ujungberung dan Cinambo pada Selasa (4/11/2025) sore.
  • Akibat puting beliung tersebut puluhan kios pedagang rusak, sejumlah pohon tumbang, motor terguling, rumah warga rusak, dan papan reklame roboh.
  • Petugas gabungan langsung turun ke lokasi kejadian membantu warga menangani semua kerusakan yang terjadi.
  • Angin puting beliung juga melanda kawasan Ligung Majalengka pada Selasa jelang malam.

 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id; Hilman Kamaludin, Nazmi Abdurahman, Adim Mubaroq

TRIBUNPRIANGAN.COM - Bencana angin puting beliung di Jawa Barat pada Selasa (4/11/2025) menerjang kawasan Bandung Timur dan Majalengka.

Mulanya, hujan disertai angin kencang yang kemudian menjadi angin puting beliung di kawasan timur Kota Bandung tersebut melanda wilayah Kecamatan Ujungberung dan Cinambo sekitar pukul 17.05 WIB.

Sementara angin puting beliun di Majalengka melanda Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat angin puting beliung di kawasan Timur Kota Bandung, sejumlah warga pun panik. Karena saat itu banyak ornamen-ornamen bangunan yang terbang, motor yang diparkir pun terguling.

Kemudian terungkap akibat angin puting beliung itu puluhan kios pedagang rusak, sejumlah pohon tumbang, dan membuat beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan.

Baca juga: Angin Kencang Terjang Bandung Timur, Terparah di Ujungberung

Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan paling parah terjadi di Pasar Ujungberung dan kawasan Jalan Rumah Sakit. Atap seng dan asbes dari kios pedagang beterbangan diterpa angin, sementara di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung, satu pohon besar tumbang hingga menutup sebagian badan jalan.

“Kurang lebih jam lima sore angin datang muter. Seng, asbes, sampai banner terbang semua. Anginnya cuma lima menit, tapi mutarnya kencang,” ujar Kartono (46), pedagang di Pasar Ujungberung, saat ditemui di lokasi.

Hingga malam hari, Kartono bersama pedagang lain masih sibuk memperbaiki atap kios mereka yang rusak. Beberapa seng yang terlepas berusaha dipasang kembali agar barang dagangan tidak basah terkena hujan sisa angin puting beliung.

“Masih perbaikan, banyak juga yang di belakang belum terkontrol. Sengnya banyak yang robek,” katanya.

ANGIN KENCANG - Bencana angin kencang menerjang kawasan Bandung Timur. Mulai dari kawasan Ujungberung, hingga Gedebage
ANGIN KENCANG - Bencana angin kencang menerjang kawasan Bandung Timur. Mulai dari kawasan Ujungberung, hingga Gedebage (istimewa)

Di Jalan Rumah Sakit, suasana tidak kalah mencekam. Pedagang kopi bernama Yogi (38) mengatakan, angin sempat berputar tepat di depan gerobaknya. Ia mengaku harus menyelamatkan diri ke dalam rumah karena takut tertimpa benda beterbangan. Warga yang dilintasi angin puting beliung hanya bisa berdiam diri dan tak henti mengucap istigfar.

“Anginnya kencang banget, tukang bakso di sebelah saya sampai istighfar terus. Saya langsung masuk ke rumah karena takut. Atap seng di kamar juga kebawa angin, anginnya muter kencang banget di depan rumah sakit,” ucapnya.

Akibatnya, selain menumbangkan pohon di depan RSUD Kota Bandung, sejumlah papan reklame di sekitar lokasi juga roboh. “Alhamdulillah, tidak sampai menimpa pengendara. Di rumah sakit juga aman,” kata Yogi.

Suasana kepanikan juga terjadi di pemukiman warga sekitar Pasar Ujungberung. Suyatno (55), warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi pasar, mengatakan angin berputar sangat kencang selama sekitar lima menit. “Awalnya muter di atas Jalan Rumah Sakit, terus maju ke arah pasar. Orang-orang panik karena anginnya besar sekali, suaranya juga keras,” ujarnya.

Warga lain, Iboy (42), menyebut sebelum kejadian, langit mendadak gelap. Beberapa saat kemudian, angin datang disertai hujan deras dan suara gemuruh. “Awalnya cuma mendung gelap, lalu langsung ada angin besar. Dari dalam rumah suara gemuruhnya kencang sekali, rumah sampai bergetar,” katanya.

Iboy dan keluarganya sempat keluar rumah karena takut bangunan roboh. “Kejadiannya cuma sepuluh menit, tapi rasanya lama sekali. Anginnya muter kayak pusaran,” ujarnya. 

Menurut dia, lapak pedagang dan toko kecil di sepanjang Jalan Rumah Sakit mengalami kerusakan di bagian atap, beberapa papan reklame roboh, dan gerobak banyak yang terjungkal. Warga pun langsung bergotong royong membersihkan puing-puing genting dan mengevakuasi gerobak yang terbalik.

Baca juga: Atap Rumah Warga Cimaragas Ambruk Diterpa Angin Kencang, Tagana dan Aparat Ciamis Bergerak Cepat 

Di kawasan Alun-alun Ujungberung, sebuah pohon besar jenis mahoni tumbang setelah diterpa angin. Batang pohon tersebut tidak patah, tetapi akarnya terangkat hingga mencuat ke permukaan tanah. Anggota Koramil, Polsek Ujungberung, aparat kecamatan, serta warga langsung memotong batang pohon untuk dibersihkan dari lokasi.

“Kejadiannya sekitar jam setengah lima sore. Angin gede, hujan nggak lama, langsung hujan angin bareng,” kata Ujang, anggota Linmas Kecamatan Ujungberung yang berada di lokasi. 

“Tingginya sekitar 30 meter, untungnya pohon roboh ke arah dalam alun-alun, bukan ke jalan,” tambahnya.

Menurut Ujang, tidak ada korban jiwa karena saat kejadian hujan deras membuat warga tidak banyak beraktivitas di sekitar alun-alun. “Pedagang juga belum banyak yang datang, jadi aman,” ujarnya.

Sementara itu, Nina (34), warga di Jalan Rumah Sakit Ujungberung, mengatakan, angin puting beliung datang tiba-tiba dan membuat banyak pengendara berhenti karena khawatir. “Tadi saya lagi di warung, tiba-tiba anginnya besar banget, orang-orang sampai berhenti di pinggir jalan karena takut,” katanya.

Di beberapa titik lain, seperti di Jalan AH Nasution dan Jalan Cinambo, angin kencang juga merusak papan reklame serta menumbangkan pohon. Di Asrama Yonif 312/Kala Hitam, Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo, sejumlah atap rumah mengalami kerusakan, sementara di Kelurahan Sukamulya beberapa rumah warga dilaporkan rusak ringan.

“Anginnya kencang sekali sampai menerbangkan atap seng. Rumah-rumah di sini kebanyakan bangunan lama, jadi gampang terangkat atapnya,” kata Mulyadi, warga Cirenggot, Kelurahan Sukamulya, Cinambo.

Pengurus warga Kampung Baru, Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung, Dadang Hendra, mengatakan bahwa sebelum kejadian, awan di langit tampak tebal berwarna abu-abu dan muncul beberapa “sirit batara” atau ekor angin. “Nggak lama langsung turun hujan deras, angin kencang banget, sampai ada motor parkir yang terguling,” katanya.

Menurut dia, sejumlah pohon besar di kawasan Alun-alun dan Pendopo Ujungberung tumbang, termasuk pohon beringin dan mahoni. “Bahkan pohon besar di alun-alun juga ikut roboh,” ujarnya.

Sementara itu, Eli Sri (57), warga Kampung Sindangsari, Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, mengatakan sebelum puting beliung datang, langit sempat mendung dan terdengar suara petir beberapa kali. “Sebelum ada puting beliung, sempat ada suara petir, lalu hujan deras disertai angin kencang. Tidak seperti biasanya,” kata Eli.

Cuaca kembali reda sekitar pukul 18.00 WIB, namun sisa puing-puing dan atap seng yang beterbangan masih terlihat di beberapa titik. Petugas gabungan dari BPBD, Damkar, dan aparat setempat terus membersihkan lokasi hingga malam hari untuk memastikan tidak ada material berbahaya yang tersisa.

Kapolsek Ujungberung, Kompol Dadang Garnadi, mengatakan selain menumbangkan pohon, angin puting beliung juga merusak billboard dan sebagian atap bangunan di asrama Yonzipur. “Pohon tumbang menimpa dua gerobak jualan, billboard roboh juga, tapi tidak ada korban jiwa,” katanya.

Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan aparat kecamatan langsung mengevakuasi pohon tumbang serta melakukan pembersihan di beberapa titik. Plt Sekretaris BPBD Kota Bandung, Dian Rudianto, membenarkan adanya kejadian angin puting beliung di kawasan Ujungberung. “Siap, ada (angin puting beliung). Saat ini sedang dilakukan assessment,” ujarnya.

Hingga pukul 19.30 WIB, petugas BPBD masih melakukan pendataan terhadap rumah, kios, dan fasilitas umum yang terdampak. “Rekan-rekan masih di lapangan, nanti akan kami laporkan hasilnya,” kata Dian.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat, mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu berdampak pada satu fasilitas umum dan satu bangunan. “Kami sudah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk penanganan dan assessment di lokasi,” ujarnya. 

Baca juga: Angin Kencang dan Hujan Deras Terjang Pamarican Ciamis, Pohon Waru Tumbang Timpa Rumah Warga

Di Majalengka: Ada Pohon Tumbang dan Bangunan Roboh

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka ternyata angin puting beliung. Akibat kejadian pada Selasa (4/10/2025) malam itu, tiga bangunan rusak termasuk kostan.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama BPBD Majalengka, Deden Ruharjo mengatakan, bencana angin puting beliung di Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Majalengka.

“Telah terjadi bencana alam angin puting beliung di Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, Majalengka, yang menyebabkan kerusakan pada tiga bangunan, terdiri dari dua rumah warga dan satu bangunan kost-kostan,” kata Deden, Selasa (4/10/2025) malam.

BPBD Majalengka langsung menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan penanganan di dua lokasi bencana tersebut. 

Deden menyatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah desa, aparat kecamatan, serta TNI dan Polri untuk membantu evakuasi dan pembersihan material pohon tumbang yang ada di jalan. 

“Langkah cepat kami lakukan malam ini untuk memastikan kondisi warga terdampak aman dan jalur yang terhambat akibat material bencana bisa segera dibuka,” tutur Deden.

Ia menambahkan, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian tersebut. Namun, BPBD masih melakukan asesmen di lapangan untuk memastikan total kerusakan serta kebutuhan bantuan darurat bagi warga terdampak.

“Situasi di lapangan masih kami pantau. Kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem karena intensitas hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah,” pungkas Deden. (*)

Informasi Singkat Tentang Angin Puting Beliung

Fenomena angin puting beliung yang merupakan bagian dari bencana hidrometeorologis, cenderung meningkat selama masa peralihan musim atau pancaroba. 

Angin ini terjadi akibat pertemuan antara massa udara panas dan dingin, yang kemudian berinteraksi hingga membentuk pusaran angin puting beliung.  

Saat musim hujan, angin puting beliung biasanya disebabkan oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) yang berkembang secara tiba-tiba dan membawa uap air dalam jumlah besar. 

Ketika awan ini semakin menebal, ia melepaskan hujan deras disertai pusaran angin yang membentuk puting beliung.

Kenali tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung:

  • Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi;
  • Terjadi petir; dan
  • Terdengar suara gemuruh. (*)

Baca Berita-berita TribunPriangan.com di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved