Pergerakan Tanah di Ciamis
Ratusan Orang di Ciamis Mengungsi Akibat Bencana Pergerakan Tanah, Kapolres Tinjau Langsung
Bencana pergerakan tanah melanda sejumlah titik di dua kecamatan wilayah Kabupaten Ciamis sejak Minggu (9/11/2025) hingga Selasa (11/11/2025).
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Ringkasan Berita:
- Bencana pergerakan tanah di Ciamis melanda sejumlah titik yang berada di dua kecamatan, yakni Rajadesa dan Panumbangan pada Minggu (9/11/2025) dan Selasa (11/11/2025).
- Pergerakan tanah ini mengakibatkan ratusan orang mengungsi.
- Aparat terkait telah melakukan berbagai upaya penanganan, termasuk Kapolres Ciamis yang langsung turun memberikan bantuan dan memberi layanan kesehatan gratis
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Bencana pergerakan tanah melanda sejumlah titik di dua kecamatan wilayah Kabupaten Ciamis sejak Minggu (9/11/2025) hingga Selasa (11/11/2025).
Titik-titik bencana pergerakan tanah tersebut berada di kecamatan Rajadesa dan Panumbangan, yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Bencana ini menyebabkan puluhan rumah rusak parah dan memaksa total 37 Kepala Keluarga atau sekitar 191 jiwa mengungsi.
Pergerakan tanah di Dusun Jamuresi, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, yang terjadi pada Selasa (11/11/2025) pukul 17.00 WIB, dipicu oleh kondisi tanah yang labil di kawasan perbukitan bergelombang dan pelapukan endapan vulkanik.
Baca juga: Sejak 2010 hingga 2025 Tanah Terus Bergerak, Warga 2 Dusun di Payungagung Mulanya Tak Mengungsi
Di Rajadesa, total 18 KK atau 52 jiwa terpaksa mengungsi.
Berdasarkan kaji cepat BPBD, sembilan KK mengungsi karena kerusakan rumah, sementara sembilan KK lainnya mengungsi karena ketakutan atau trauma akan pergerakan tanah susulan.
Kerusakan infrastruktur tercatat pada 9 rumah rusak ringan, 3 rusak sedang, dan 5 rusak berat.
Salah satu warga yang bernama Udis memilih langsung pindah setelah genteng rumahnya runtuh dan dinding retak parah.
Sejumlah warga ada yang mengungsi ke rumah sanak saudara hingga rumah kosong di sekitar desa.
Udis dan warga terdampak lainnya berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk relokasi ke tempat yang lebih aman dan tidak jauh dari lokasi mata pencaharian mereka.
Situasi serupa terpantau lebih parah di Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, yang meliputi Dusun Pamekaran dan Dusun Limusagung.
Kepala Desa Payungagung, Muhammad Haris Nasution, menyebut fenomena ini telah berulang sejak tahun 2010, dengan intensitas paling parah terjadi kali ini setelah dua hari hujan tanpa henti.
Retakan tanah melebar hingga 20 sentimeter, merusak 8 rumah rusak berat, 5 rusak sedang, 34 rusak ringan, dan 7 rumah berada di zona terancam.
Total 191 jiwa terdampak di Panumbangan, yang malam hari harus mengungsi di Madrasah Bakti Ikhwan yang dianggap paling aman, sementara sisanya menumpang di rumah saudara.
Baca juga: Kesaksian Warga Payungagung Ciamis, Detik-detik Tanah Bergerak Pasca Diguyur Hujan Deras
Ancaman juga meluas ke jalan kabupaten penghubung Majalengka, Sumedang, Ciamis yang ikut terbelah, memaksa pemerintah desa menutup sementara akses bagi kendaraan berat di atas 5 ton.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, dan Kabid Kesiapsiagaan, Yusmara Fitra, mengonfirmasi tim sudah melakukan kaji cepat dan menyalurkan bantuan kedaruratan.
BPBD mengimbau warga di Dusun Jamuresi untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan tidak beraktivitas di sekitar retakan tanah karena potensi pergerakan tanah susulan masih tinggi saat hujan turun.
Saat ini, perbaikan rumah belum dapat dilakukan karena masih menunggu kajian geologi dan teknis relokasi lebih lanjut dari Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD serta dinas terkait.
Kapolres Beri Bantuan dan Layanan Kesehatan Gratis
Kapolres Ciamis, AKBP H. Hidayatullah, bersama jajaran turun langsung ke lokasi bencana pergeseran tanah di Kecamatan Panumbangan dan Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Kamis (13/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, jajaran Polres tidak hanya melakukan peninjauan, tetapi juga melaksanakan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga terdampak.
AKBP Hidayatullah menyampaikan bahwa sedikitnya 68 kepala keluarga (KK) atau 191 jiwa terdampak akibat pergeseran tanah di Kecamatan Panumbangqn.
Dari jumlah itu, sembilan rumah mengalami kerusakan berat, dan sebagian besar rumah lainnya retak hingga tak layak huni.
Baca juga: Dinding Retak, Genteng Ambruk, Warga Jamuresi Ciamis Ungkap Kronologi Detik-detik Pergerakan Tanah
Sementara di Kecamatan Rajadesa, Kapolres menyebut sedikitnya ada 20 KK yang terdampak dan harus mengungsi.
“Tadi saya langsung mengecek ke lapangan. Ada sekitar 20 KK yang terdampak langsung di Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, dan total keseluruhan di Panumbangan mencapai 68 KK atau 191 jiwa yang mengungsi. Rumah yang rusak berat ada sembilan,” ujar Kapolres sebelum menyerahkan bantuan sembako di Kantor Desa Payungagung.
Kapolres menambahkan, kondisi rumah-rumah di lokasi kejadian sebagian besar telah miring, retak, bahkan ada yang ambruk akibat pergeseran tanah yang terjadi sejak awal musim hujan.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Bupati Ciamis dan unsur Forkopimda untuk memfasilitasi relokasi warga yang rumahnya rusak berat ke lokasi yang lebih aman.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Pak Bupati dan unsur Forkopimda agar warga yang rumahnya rusak berat bisa segera direlokasi. Ini penting demi keselamatan warga karena ancaman bencana seperti ini bisa terus terjadi selama musim hujan,” tambahnya.
Baca juga: Kesaksian Warga Payungagung Ciamis, Detik-detik Tanah Bergerak Pasca Diguyur Hujan Deras
Selain meninjau lokasi, Kapolres bersama jajaran juga menyalurkan paket bantuan sosial berupa sembako kepada warga terdampak.
Tim Dokkes (Dokter Kesehatan) Polres Ciamis turut memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga untuk memastikan kondisi kesehatan tetap stabil pasca-bencana.
Kapolres menegaskan bahwa wilayah Kabupaten Ciamis merupakan daerah rawan bencana, sehingga pihaknya bersama pemerintah daerah, TNI, dan instansi terkait telah menyiapkan langkah antisipasi bersama.
“Kita sudah melaksanakan apel siaga bencana dan siap menghadapi segala bentuk ancaman. Kolaborasi antara TNI, Polri, Basarnas, dan pemerintah daerah menjadi kunci agar kita bisa cepat tanggap hadir di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Dengan langkah sigap dan kepedulian ini, jajaran Polres Ciamis menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu pemulihan warga yang terdampak bencana alam.(*)
Baca juga: Daftar 18 KK di Desa Sukajaya Rajadesa Ciamis yang Mengungsi Karena Pergerakan Tanah
| Kapolres Ciamis Tinjau Lokasi Pergeseran Tanah di Rajadesa dan Panumbangan, Beri Bantuan |
|
|---|
| Kesaksian Warga Payungagung Ciamis, Detik-detik Tanah Bergerak Pasca Diguyur Hujan Deras |
|
|---|
| Sejak 2010 hingga 2025 Tanah Terus Bergerak, Warga 2 Dusun di Payungagung Mulanya Tak Mengungsi |
|
|---|
| Dinding Retak, Genteng Ambruk, Warga Jamuresi Ciamis Ungkap Kronologi Detik-detik Pergerakan Tanah |
|
|---|
| Daftar 18 KK di Desa Sukajaya Rajadesa Ciamis yang Mengungsi Karena Pergerakan Tanah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/pergerakan-tanah-di-sukajaya-rajadesa-ciamis-13112025-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.