Ramadan 2025

4 Rahasia Seseorang Berhasil Mendapatkan Lailatul Qadar, Versi Buya Yahya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAILATUL QADAR 2025 - 4 Rahasia Seseorang Berhasil Mendapatkan Lailatul Qadar, Versi Buya Yahya. (Dok: Arsip TribunPriangan.com/Tangkapan layar Chanel Youtube - Al Bahjah)

TRIBUNPRIANGAN.COM - Ramadhan telah berlalu separuh dari sebulan penuhnya.

Hingga hari ini Rabu(20/3/2024) Ramadhan sendiri telah masuk pada hari ke 20, yang artinya sebentar lagi akan memasuki 10 malam terakhir.

Diantara 10 malam terakhir Allah telah menjanjikan satu malam yang paling mulia dibanding malam lainnya dalam bulan Ramadhan, yakni Lailatul Qadar.

Pada malam lailatul qadar, Allah SWT menjanjikan akan membagikan keberkahan serta kemuliaan kepada umat-Nya.

Bahkan, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa orang yang beribadah pada malam lailatul qadar akan mendapat pahala setara ibadah selama seribu bulan.

Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 21 Ramadhan 1446 H/ 21 Maret 2025: Kiat Khusus Menjemput Malam Lailatul Qadar

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan sunah agar bisa mendapatkan kebaikan dan keutamaan malam lailatul qadar.

Allah SWT menjelaskan langsung kemuliaan malam lailatul qadar dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (QS Al-Qadr [97]: 1-5).

Disebutkan pada hadis Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut.

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Baca juga: Ini Tanda Seseorang Berhasil Dapatkan Malam Lailatul Qadar, Menurut Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).

Dengan segala keutamaan itu, maka sangatlah wajar jika umat muslim berlomba-lomba agar bisa meraih malam lailatul qadar.

Namun demikian, tidak ada yang mengetahui pasti kapan malam lailatul qadar terjadi.

Perubahan yang dimaksud, kata UAS, bukanlah perubahan fisik.

Melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan," ujar UAS.

"Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," sambungnya.

Baca juga: UAS Sebut Ini Tanda Seseorang Berhasil Dapatkan Malam Lailatul Qadar

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Ciri-ciri orang yang dapat lailatul qadar menurut Buya Yahya

Buya Yahya dalam sebuah video ceramahnya yang diunggah oleh YouTube Al Bahjah TV juga telah mengungkap beberapa ciri orang yang mendapat malam lailatul qadar.

Salah satunya tidak lagi memiliki sikap zalim kepada sesama manusia hingga semakin dekat dengan Allah SWT.

Baca juga: Rahasia Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Selain itu, ada beberapa ciri lainnya, sebagaimana dilansir dari Serambinews.com berikut.

1. Adanya perubahan pada diri seseorang

Perubahan-perubahan tersebut akan terlihat jelas setelah bulan Ramadhan usai.

"Disebutkan para ulama, tandanya adalah ada perubahan dalam diri Anda setelah Anda keluar dari bulan Ramadhan," kata Buya.

“Misalkan di bulan sebelum Ramadhan, kita suka bermaksiat, setidaknya setelah Ramadhan selesai, maksiat tersebut berkurang,” urainya.

2. Ibadah meningkat

Tanda lainnya mendapatkan Malam Lailatul Qadar selanjutnya yaitu meningkatnya ibadah, berkurangnya perbuatan berbuat dosa dan perbuatan dzalim.

Jika Anda merasakan perubahan tersebut, itu tandanya Anda mendapat Lailatul Qadar dan ibadah Ramadhan diterima Allah SWT.

"Jika Anda kemarin, sebelum bulan Ramadhan Anda punya 10 kemaksiatan, ternyata kok menjadi sembilan, atau menjadi delapan, kedzoliman anda berkurang, dosa anda berkurang, ibadah anda meningkat," terangnya.

"Kalau ada perubahan berarti ini tanda kalau Anda mendapatkan Lailatul Qadar atau Anda di Qobul, diterima ibadah Ramadhan Anda," sambung Buya.

3. Penuh kasih sayang dan tidak mudah emosi

Tanda atau ciri-ciri orang yang mendapatkan Malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah bisa terlihat dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, perubahan sikap suami terhadap istrinya menjadi lebih lembut dan penuh kasih sayang, tidak mudah emosi.

Begitupula sebaliknya, sikap sang istri lebih hormat kepada sang suami.

Maka dari itu, Buya Yahya mengatakan untuk melihat atau cek tanda-tanda ini dalam diri kita.

"Maka dari itu yuk kita lihat apakah ada tandanya. Kepada istri semakin lembut penuh kasih, kepada suami semakin hormat,” ujarnya.

“Mungkin kemarin sebelum Ramadhan marah sama istri saya, tapi kenapa ya setelah Ramadhan itu kok semakin reda emosi saya, nah berarti Anda dikabulkan oleh Allah SWT," imbuh Buya.

4. Dekat kepada Allah dan manusia

Sementara itu, tanda lainnya bisa terlihat jika diri kita semakin baik, baik dari segi sifat dan sikap.

Semakin dekat kepada Allah. Semakin dekat dengan sesama manusia.

Sebut Buya, itu semua adalah tanda bahwasannya Anda mendapatkan Lailatul Qadar dan tanda amal Anda diterima di bulan Ramadhan.

"Jadi tandanya adalah kalau kita semakin baik, kalau kita semakin dekat kepada Allah, semakin dekat dengan sesama manusia, itu tanda bahwasannya Anda mendapatkan Lailatul Qadar dan tanda amal Anda diterima di bulan Ramadhan," pungkas Buya Yahya.

Baca juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 1446 H/2025? Berikut Perkiraan Tanggalnya

Rahasia Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Diceritakan, ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Lailatul Qadar. Lalu, Rasulullah SAW menjawab, "Di Ramadan maka carilah di sepuluh terakhir, dan sesungguhnya Lailatul Qadar itu di tanggal ganjil, pada tanggal 21, 23, 25, 27, 29 atau malam terakhir, siapa yang qiyamul lail dengan mencari rida Allah dilandasi iman dan ikhlas, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang." (HR Ahmad)

Sementara itu, dilansir buku Sukses Berburu Lailatulqadar karya Muhammad Adam Hussein, Ibnu Hajar Al Asqalani berpendapat jika Lailatul Qadar terdapat di tujuh terakhir. Pendapat tersebut didasarkan pada hadits berikut yang berbunyi,

Dari Ibnu Umar RA bahwa ada seorang dari sahabat Nabi SAW diperlihatkan Lailatul Qadar dalam mimpi ketika tujuh hari terakhir (dari bulan Ramadan). Rasulullah SAW pun bersabda, "Aku tahu bahwa kalian melihat Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir Ramadan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari dan Muslim)

Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar

Menurut Ali Ahmad Al-Jarjawi dalam buku Indahnya Syariat Islam, ada hikmah di balik mengapa Allah SWT merahasiakan malam Lailatul qadar. Allah SWT merahasiakannya agar manusia memuliakan semua tahun (ini berdasarkan pendapat yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar ada di setiap tahun), atau di semua hari bulan Ramadan atau hanya di malam sepuluh terakhir saja.

Selain itu, malam Lailatul Qadar dirahasiakan agar umat Islam terus berjuang mencari dan mengharapkan malam mulia tersebut. Sehingga, dengan perjuangan keras itu, mereka dapat meraih pahala orang-orang yang berjuang dalam beribadah.

Beda halnya jika malam itu telah ditentukan, orang-orang mungkin hanya akan rajin beribadah pada malam itu saja. Dengan demikian, Lailatul Qadar memang dirahasiakan oleh Allah SWT agar manusia berlomba-lomba untuk meraihnya dengan mengisi setiap malam Ramadan dengan berbagai amal ibadah. Jadi, sudah sepatutnya kita sebagai muslim memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadan.

Prediksi Malam Lailatul Qadar Menurut Imam Al Ghazali

Imam Ghazali menyebut cara memprediksi malam Lailatul Qadar dapat berpedoman pada hari pertama bulan Ramadan. Jika hari pertamanya tepat pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada 21 Ramadan.

Apabila Ramadan bertepatan dengan hari Sabtu, berarti tanggal 23 Ramadan. Namun, jika awal Ramadan hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25 Ramadan.

Lalu, jika awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, berarti malam Lailatul Qadar bertepatan dengan tanggal 27 Ramadan. 

Sementara itu, jika hari pertama Ramadan jatuh pada Minggu atau Rabu maka malam Lailatul Qadar jatuh pada 29 Ramadan.

Bila mengacu pada kaidah Imam al-Ghazali ini dalam menerka jatuhnya Lailatul Qadar maka kita akan jumpai dua kesimpulan yang berbeda, tergantung rujukan mana yang kita gunakan. 

Dengan demikian Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah ini jatuh pada:

Malam ke-29 atau Sabtu malam, 29 Maret 2025, merujuk pada kaidah Imam al-Ghazali versi pertama sebagaimana dijelaskan kitab I’anatuth Thalibin dan Hasyiyah al-Jamal, dan sebagian kalangan tasawuf dijelaskan kitab Hasyiyah al-Bajuri.  

Sementara itu, ulama Mazhab Syafi'i memprediksi Lailatul Qadar jatuh pada 21 dan 23 Ramadan.

Lain halnya pada hadits dari Ibnu Umar yang menyebut Lailatul Qadar datang pada malam ke-27. Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa saja yang berupaya untuk mendapati Lailatul Qadar, hendaklah ia berupaya untuk mendapatinya pada malam ke-27." (HR Ahmad dalam Musnad-nya)

Dari semua prediksi di atas, tetap tidak ada yang mengetahui kapan pastinya Lailatul Qadar datang. Wallahu a'lam.

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Mengutip buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah oleh Ruhyat Ahmad, terdapat beberapa dalil yang menjelaskan mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar. Tetapi, tanda-tanda ini baru dapat disadari setelah malam Lailatul Qadar itu berlalu.

Sebagaimana perkataan yang disampaikan Ibnu Hajar Al Asqolani yaitu,

وَقَدْ وَرَدَ لِلَّيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتُ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي

Artinya: "Ada beberapa dalil yang membahas mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu." (Kitab Fathul Bari)

1. Matahari Pagi Berwarna Putih

Melalui Ubay bin Ka'ab, ia menyampaikan,

هي اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR Muslim)

2. Cuaca yang Nyaman

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda yaitu,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةُ سَمْحَةُ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَتُهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاء

Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan." (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Amalan Lailatul Qadar Seperti disinggung di awal, Rasulullah pun member teladan bagaimana giatnya beliau dalam beribadah, menyambut Lailatul Qadar. Ragam ibadah tentu sangat luas, mulai dari shalat malam, baca Al-Qur’an, aktif di majelis ilmu, dzikir, hingga membaca doa-doa tertentu.   

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan ada bacaan dzikir yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Ia meriwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Sayyidah Aisyah pernah berkata,   “Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui Lailatul Qadar, apa yang bagus aku baca?”   

Rasulullah menjawab, “Bacalah:   

اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي   

Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).”   

Dalam pandangan Imam As-Syafi’i, amalan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan di malam hari saja, tapi juga diperbanyak siang hari. Pasalnya, ia sendiri sangat menyukai melakukan amalan ini di siang hari, sebagaimana kesungguhannya di malam hari.

Wallahu a'lam.(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di GoogleNews