Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Hobi Dadang Supriatna (48), warga Dusun/ Desa Nyalindung RT01/08, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat budidaya ikan koi membawa hoki untuknya.
PNS Tata Usaha di SDN Cicadas Awigombong 044, Kota Bandung itu mendapat uang hingga belasan juta rupiah per bulan dari hobinya budidaya ikan koi. Keuntungan itu melebihi gajinya.
Di rumahnya, di kaki Gunung Tampomas, dia memanfaatkan air gunung yang segar dan bersih untuk memelihara ikan. Ada 12 kolam ikan yang dia kelola sejak tahun 2015.
Sebelum menekuni budidaya ikan koi dengan ilmu yang didapatkan secara otodidak, Dadang punya ilmu mengurus ikan mas dan nila yang dia peroleh dari ayahnya.
"Mulanya dari hobi nyambung ke usaha, kebetulan dari kecil hobi dan pernah juga belajar soal ikan, di situlah saya terjun ke dunia budidaya ikan koi," kata Dadang saat dikunjungi TribunPriangan.com di kediamannya, Kamis (16/1/2025) petang.
Pada 2015, Dadang belum sukses. Dia baru memulai. Dia memborong ikan-ikan yang telah tumbuh sekitar 5 cm panjang. Namun, ikan borongan itu banyak yang mati.
Berbekal ilmu pemilahan, yaitu memindahkan telur ikan hingga menetas dan tumbuh menjadi ikan kecil, dia memutuskan membeli koi indukan.
"Berdasarkan pengalaman, pijah sendiri, sampai saat ini berjalan," katanya.
Koi yang dipelihara di sini disesuaikan dengan tren pasar. Dadang cukup up to date mengenai ikan-ikan koi yang tengah tenar di pasaran dengan cara merisetnya melihat perbincangan pada grup-grup ikan di Facebook.
Di grup Facebook pula Dadang menawarkan ikan-ikan koi pijahannya, dan seringkali apa yang ditawarkannya ke publik Facebook, laku.
"Di sini ada indukan Showa, Hariwake, Kohaku, Silver," katanya.
Soal harga, tergantung jenis dan ukuran.
Namun, jika ditaksir dengan harga indukan yang dia beli, ikan koi ukuran 40-50 cm harganya sekitar Rp 3 juta.
Di sini, Dadang menjual ikan-ikan kecil ukuran 3-5 cm, yang itu berarti umurnya sekitar dua kali 14 hari. Yaitu, 14 hari proses menetaskan telur, dan 14 hari lagi pembesaran hingga ukuran siap jual. Total 28 hari.
"Penjualan sampai ke Cibugel Sumedang, Majalengka, Bandung, sampai ke Jawa Tengah juga. Saya kerja pergi-pulang Bandung-Sumedang, kalau libur Sabtu-Minggu, ya mengurus ikan," katanya.
Baca juga: Gerakan Tandan Desa di Sumedang Simbol Dukungan Ketahanan Pangan