TRIBUNPRIANGAN.COM - Salah satu rukun pada hari Jumat pemilihan Khutbah sangatlah penting dalam pelaksanaan shalat sunnah pada hari tersebut.
Ajaran Islam sendiri menganjurkan agar khutbah ini tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekedar informasi ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Bersikap Tenang Agar Diberikan Jalan Keluar
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Untuk itu, pada kesempatan ini, TribunPriangan ingin mengulas tentang Hindari Zalim, Jika tak Ingin Datangkan Azab Allah
Khutbah I
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Kendalikan Amarah Sebelum datang Penyesalanmu
Sidang Jumat senantiasa mendapat rahmat dari Allah SWT
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan seluruh rahmat dan karunia-Nya kepada setiap makhluk hidup yang bernyawa. Marilah kita terus mengasah dan terus mendapatkan ketakwaan yang lebih agar bisa bersyukur kepada Allah SWT. Marilah kita mengucapkan salam dan sholawat kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW yang telah membuat kita bisa berpegang teguh terhadap kebenaran melalui memegang keyakinan Agama Islam.
Kaum muslimin rahimahumullah Allah Subhanahu wa Ta’ala
Seringkali menegaskan melalui kekuasaan-Nya yang termaktub dalam Al-Quran bahwa Dia selalu memberikan sebagaimana Maha Adil dan tidak pernah zalim kepada siapa pun. Sesuai dalil Al-Quran melalui Surah Ali Imran ayat 182 mengenai perbuatan maksiat dilakukan manusia tidak pernah mendapat kezaliman dari-Nya, Allah SWT berfirman:
ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
Artinya: "Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan sesungguhnya Allah tidak menzhalimi hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imran, 3:182)
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ ٱلنَّاسَ شَيْـًٔا وَلَٰكِنَّ ٱلنَّاسَ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah SWT tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri." (QS. Yunus, 10:44)
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Kendalikan Amarah Sebelum datang Penyesalanmu
وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ
Artinya: "Dan Allah SWT tidak menghendaki kezhaliman terhadap hamba-hamba-Nya." (QS. Ghafir, 40:31)
مَّنْ عَمِلَ صَٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
Artinya: "Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya)." (QS. Fussilat, 41:46)
مَا يُبَدَّلُ ٱلْقَوْلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
Artinya: "Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku." (QS. Qaf, 50:29)
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 6 Desember 2024/4 Jumadilakhir 1446 H: Fadhilah dalam Menutup Aib Orang Lain
Dalam hadits qudsi dari Abu Dzar bahwa Allah SWT berfirman, Dia menegaskan kezaliman haram atas diri-Nya dan kezaliman itu dipastikan sesuatu yang haram, begini bunyinya:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا رَوَى عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا
Artinya: "Dari Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zalim dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim!." (HR. Muslim Nomor 2577)
Sidang Jumat yang berbahagia
Khatib menyampaikan bahwa sesungguhnya kita sudah mengetahui segala perkataan dan perbuatan yang diperbuat di dunia menjadi pertanggungjawaban di akhirat kelak. Hal ini menjadi pengingat kita yang menganggap kezaliman tidak akan dihisab di akhirat saat kita menzalimi diri sendiri maupun kepada orang lain.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024, Sedekah Mengantarkanmu Kepada Kebahagiaan dan Keberkahan
Sesuai dalil dalam Al-Quran melalui Surah Ibrahim ayat 42-43 terkait larangan menzalimi diri sendiri dan kepada orang lain, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللّٰهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظّٰلِمُوْنَ ەۗ اِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيْهِ الْاَبْصَارُۙ, مُهْطِعِيْنَ مُقْنِعِيْ رُءُوْسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ اِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۚوَاَفْـِٕدَتُهُمْ هَوَاۤءٌ ۗ
Artinya: "Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah SWT lengah terhadap segala perbuatan yang dilakukan orang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang tergesa-gesa (memenuhi panggilan) dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (QS. Ibrahim, 14:42-43)
Dari Hadits Riwayat Al-Bukhari Nomor 2447 dan Muslim Nomor 2578 menjelaskan kegelapan bagi orang zalim di hari kiamat, Rasulullah SAW bersabda:
الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Kezaliman adalah mendatangkan kegelapan hari kiamat." (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024, Janganlah Menghina yang Lebih Rendah Derajatnya Darimu
Orang zalim akan mendapat siksaan sangat pedih sebagai azab yang tidak tertandingi kepedihannya atas balasan yang setimpal untuk mereka dijelaskan dalam dalil Al-Quran dari Surah Al-Insan ayat 31, Allah SWT berfirman:
وَٱلظَّٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمَۢا
Artinya: "Dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih.” (QS. Al-Insan, 76:31)
Kaum muslimin rahimahumullah Khatib akan menjelaskan bahwasanya kezaliman mempunyai banyak bentuk. Misalnya zalim kepada diri sendiri melalui syirik, melakukan dosa secara kesendirian dan sebagainya. Adapun bentuk zalim mengacu terhadap orang lain yang sering ditemukan yakni mencuri, berkhianat, bohong, punya niat pinjam tidak ada tujuan untuk membayarnya, curang dalam berbagai hal seperti timbangan dan takaran, sembarangan melakukan pembunuhan hingga tindakan kriminal.
Sidang Jumat berbahagia dirahmati oleh Allah SWT
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Kenikmatan Materi yang Membinasakan
Maka jalan satu-satunya dengan cara bertaubat nasuha apabila kita telah melakukan kezaliman terhadap diri kita sendiri diterangkan dalam Surah At-Tahrim ayat 8, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim, 66:8)
Khatib mengingatkan taubat nasuha harus dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui penyesalan, tinggalkan kezaliman, dan berjanji tidak pernah terulang melakukan tindakan haram tersebut. Adapun cara bertaubat telah melakukan kezaliman terhadap orang lain meliputi meminta maaf, mengembalikan hak dizalimi, serta mendapat kehalalan dari mereka. Kaum muslimin rahimakumullah Demikianlah khatib menjelaskan ceramah tentang khutbah pertama ini. Khatib berharap kita senantiasa terhindar dari perbuatan zalim dan terus memohon ampunan kepada Allah SWT.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Bersikap Tenang Agar Diberikan Jalan Keluar
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News