Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Nabi Muhammad Ajarkan Umatnya untuk Optimis Menjalani Hidup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Nabi Muhammad Ajarkan Umatnya untuk Optimis Menjalani Hidup

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, sebagai seorang muslim sudah sepantasnya kita terus berikhtiar menjalani kehidupan meski sering diterpa badai masalah.

Jangan sampai malah kita menyerah dengan takdir dan jauh dari kata optimis halam menjalani hidup kita sendiri.

Suri tauladan yang baik yang patut kita contoh adalah dari Nabi Muhammad SAW.

Dengan mencontoh sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW, kita akan terus optimis dalam menjalani hidup ini.

Berbicara perihal Jumat esok hari, tepatnya di hari Jumat tanggal 1 November 2024, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Pentingnya Memilih dengan Siapa Kita Berteman

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan".

Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com yang sudah dilansir dari NU Online Jatim untuk tanggal 1 November 2024 besok bertemakan "Perintah Nabi Muhammad SAW agar Optimis Menjalani Hidup".

 

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهْ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ  فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْنِي نَفْسِي بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ     

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Bacalah Al Quran Setiap Hari Walau Hanya 1 Ayat

Jamaah yang Dirahmati Allah

Wasiat penting yang selalu disampaikan khatib ketika berada di atas mimbar adalah untuk selalu meningkatkan takwallah. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Hal tersebut bukan semata diingatkan, namun hendaknya menjadi perenungan agar dalam setiap pekan, ada peningkatan takwallah dalam keseharian. Itu ditunjukkan dalam semua kegiatan hidup baik di dalam rumah, jalan, tempat kerja dan di mana saja kita berada. Yakinlah bahwa dengan takwallah, persoalan di negeri ini dan juga masalah pribadi dan kemasyarakatan akan bisa diurai dengan baik. Karenanya, pastikan takwallah adalah bagian dari introspeksi dalam kesempatan yang mulia ini.  

Hadirin yang BerbahagiaDi tengah kondisi pandemi yang masih melingkupi negeri ini, marilah kita merenung firman Allah berikut ini:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ، الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ     

Artinya: Dan sungguh Kami uji kalian dengan sedikit rasa ketakutan, lapar, kekurangan harta benda, jiwa, buah buahan. Dan berilah kabar gembira orang orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah orang yang akan mendapatkan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang mendapatkan hidayah. (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024, 10 Tanda Lemahnya Iman Seorang Muslim

Hadirin Rahimakumullah

Dari ayat tadi bisa kita telaah bahwa kehidupan manusia itu selalu berubah. Roda kehidupan selalu berputar, terkadang kita jumpai kemudahan dalam segala bidang, dan pada lain waktu, kita temukan kesulitan hidup. Di satu saat kita bisa bersedih, di saat lain kita bisa tiba-tiba menjadi gembira. Semua dinamika ini dinamakan sebagai ujian dari Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ agar iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada Allah akan selalu bertambah.    

Dalam kitab matan al-Kharidah al-Bahiyyah, Syekh Ahmad Dardir mendendangkan sebuah syair:

وَكُنْ عَلَى آلَائِهِ شَكُوْرًا، وَكُنْ عَلَى بَلاَئِهِ صَبُوْرًا   

Artinya: Dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah, dan bersabarlah atas cobaan-cobaan-Nya.    

Qasidah ini menjelaskan tentang tugas kita, agar pandai-pandai bersyukur atas karunia Allah. Anugerah yang diberikan tidak membuat kita lena tentang bagaimana cara menggunakan nikmat tersebut secara baik dan benar. Begitu pula sebaliknya.  

Pada waktu kita diuji dengan cobaan oleh Allah, tugas kita adalah bersabar. Kita harus selalu ber-husnudzon kepada Allah. Kita perlu yakin, Allah akan memberikan kemudahan kepada kita, mungkin saja nanti atau di kemudian hari.     

Allah berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا     

Artinya: Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. (QS. As-Syarh: 5-6)   

Di ayat ini, Allah mengulangi tentang kebersamaan antara kesulitan pasti akan ada kemudahan, itu pasti. Bahkan Allah mengulangi sampai dua kali. Kita tidak boleh meragukan firman Allah ini.     

Dalam sebuah hadis qudsi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radliyallâhu anh, Allah berfirman:

خَلَقْتُ عُسْرًا وَاحِدًا وَخَلَقْتُ سَيْرَيْنِ    

Artinya: Allah berfirman: Aku ciptakan kesulitan satu, tetapi di situ pula aku ciptakan dua kemudahan.    

Hadirin yang Dirahmati AllahSekarang ini, di antara kita mungkin sedang bertani, namun gagal panen. Atau panen sukses tapi harganya tidak sesuai harapan. Yang menjadi pelajar, nilai yang diperoleh kurang sesuai harapan. Yang kerja kantor, ada masalah di kantornya. Yang berdagang ditipu orang. Hal tersebut bisa saja menimpa kita. Di saat-saat demikian, kita tetap harus menata hati untuk memposisikan Allah pada dugaan yang selalu baik.    

Firman Allah dalam hadis qudsi menyebutkan:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ    

Artinya: Aku itu berada pada posisi dugaan hamba-Ku kepada-Ku.    

Maksudnya, jika kita meyakini Allah tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, masalah kita pun tidak akan kelar. Apabila kita yakin bahwa Allah bisa menyelesaikan urusan kita yang menurut ukuran kita itu sangat rumit, Allah pun akan menyelesaikan problem tersebut dengan skenarionya yang indah.   

Maka yang patut kita panjatkan kepada Allah bukan kalimat: Ya Allah, masalahku sungguh besar. Bukan. Namun, dengan kalimat Masalah! Allah-ku maha paling besar. Seberapa besar masalah kita, Allah lebih agung daripada masalah kita.    

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 1 November 2024: Upaya Selamat dari Siksa Kubur

Hadirin Rahimakumullah

Perihal kesulitan, dari Ibnu Mas’ud menyebutkan:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ كَانَ الْعُسْرُ فِيْ حُجْرٍ لَطَلَبَهُ الْيُسْرُ حَتَى يَدْخُلَ عَلَيْهِ وَلَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرًا   

Artinya: Demi Allah, seandainya kesulitan, keterpurukan, kegagalan itu berada dalam suatu lubang, pasti kemudahan akan mencarinya hingga bisa merangsek masuk. Dan kesulitan tidak akan bisa mengalahkan kemudahan. Dalam arti, kemudahan pasti akan menang.    

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 1 November 2024, 4 Amalan Pelebur Dosa di Dunia

Hadirin Hafidhakumullâh

Solusi terbaik menghadapi hidup adalah optimisme.

اَلْيَقِيْنُ اَلْعِلْمُ كُلُّهْ    

Artinya: Optimisme merupakan sumber keilmuan, apa saja.

Mari kita bangun optimisme, sembari sambil membenahi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita, kita evaluasi sikap kita, kinerja kita, dengan tetap mengutamakan doa, munajat kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ yang rajin, shalat malam, supaya masalah kita diselesaikan oleh Allah dengan cara-Nya yang indah, insyaallah kita akan diberikan jalan keluar dari aneka krisis tersebut.     

Rasulullah shallalâhu alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الْعِبَادَةِ إِنْتِظَارُ الْفَرَجِ   

Artinya: Sebaik-baik ibadah adalah menanti kegembiraan.   

Yang dimaksud Rasulullah kira-kira adalah optimisme menyambut datangnya kebahagiaan itu merupakan ibadah yang agung. Bagaimana kalau tidak agung apabila semua umat muslim di muka bumi ini berputus asa, tidak ada yang mau berusaha. Padahal putus asa merupakan suatu hal yang harus kita hindari. Lawan kata putus asa adalah optimisme, keyakinan yang tangguh.    

Pesan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya yang disebutkan dalam Al-Qur'an:

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ  

Artinya: Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang kafir. (QS. Yusuf: 87)    

Dengan demikian, ada beberapa pelajaran yang perlu kita petik dari khutbah kali ini:

1. Semua orang akan dipenuhi rasa jika tidak sedang bahagia, maka dia sedang berduka. Jika bahagia, sikapnya harus bersyukur, jika berduka harus bersabar.   

2. Berdoa atau memohon kepada Allah dengan penuh optimisme itu sangat penting.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ     

Artinya: Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)    

Dalam cerita Nabi Yunus saat dia ditelan oleh ikan, berkat doa yang ia panjatkan, Allah kemudian mengabulkan. Dzin Nun atau yang terkenal dengan nama Nabi Yunus pun akhirnya bisa keluar dari perut ikan. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Said bin Abi Waqash adalah:

دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ إِذَا دَعَا رَبَّهُ وَهُوَ فِيْ بَطْنِ الْحُوْتِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَك َإِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.  لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِيْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتُجِيْبَ لَهُ   

Artinya: Doa Nabi Yunus ketika berada di perut ikan yang besar adalah ‘Lâ ilâha illâ anta, subhânaka innî kuntu minadh dhâlimîn.’ Tidak ada seorang muslim satu pun yang berdoa memakai kalimat itu kecuali dikabulkan doanya   

3. Pentingnya berhusnudzon kepada Allah ta’âlâ. Berprasangka baik merupakan kunci kebahagiaan   

4. Bagi orang yang sedang dirundung duka, penuh cobaan hidup, hendaknya memperbanyak doa:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَك َإِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ   لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ العَظِيْمُ الحَلِيْمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمُ  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمُ   

Atau:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ   

Atau:

الله الله رَبِّي لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا    

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 1 November 2024, 4 Amalan Pelebur Dosa di Dunia

Semoga kita tergolong orang-orang yang diberikan anugerah bisa mensyukuri aneka macam nikmat Allah. Andai saja kita diberi cobaan, semoga kita dianugerahi sabar dan optimisme serta pribadi yang selalu dekat kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.

 

بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم، وجعلني واياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. إنه هو البر التواب الرؤوف الرحيم. أعوذ بالله من الشيطن الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3) ـ  وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين   

 

Khutbah 2

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News