ABK Asal Garut Tenggelam

Breaking News - ABK Asal Garut yang Tenggelam di Ujunggenteng Sukabumi Ditemukan Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR saat melakukan upaya pencarian terhadap ABK Garut yang tenggelam di perairan Ujunggenteng, Sukabumi, kini korban telah ditemukan meninggal dunia di Pantai Rancecet, Pandeglang, Banten, Kamis (5/9/2024).

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Agus Sopian (45), seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kampung Tanjung RT 03 RW 01 Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogongkaler, Kabupaten Garut, yang hilang tenggelam di perairan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/9), ditemukan tewas pada Kamis (5/9).

Danposal Ujunggenteng, Letda Laut (E) Ayi Jalaludin, mengatakan, korban ditemukan di Pantai Rancecet, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, sekira pukul 17.00 WIB.

"Jenazah ditemukan oleh masyarakat setempat. Pada saat ditemukan jenazah dalam keadaan terlentang dan terdampar di Pantai Rancecet," kata Ayi kepada Tribun.

Ayi menjelaskan, awalnya nahkoda dan kru kapal membantah bahwa jenazah yang ditemukan bukan rekan mereka.

"Tim SAR menyampaikan ke pihak keluarga korban dan pihak keluarga korban mengakui dan menyatakan bahwa mayat tanpa identitas yang ditemukan di Pantai Rancecet sesuai dengan ciri-ciri fisik korban," ucap Ayi.

Ayi menjelaskan, korban saat ini masih berada di Puskesmas Cimanggu, Pandeglang. Korban pun akan diserahkan kepada keluarganya.

Kronologi

Ayi Jalaludin menjelaskan kronologi Agus tenggelam di Ujunggenteng, Sukabumi.

Menurut Ayi, awalnya korban berangkat melaut dari Dermaga Palabuhanratu dengan Kapal Motor (KM) Bahari Expres pada Kamis (26/8/2024). 

"Informasi yang kami dapat dari karyawan KM Bahari Expres, setelah lima hari beroperasi pada hari Selasa saat korban sedang di posisi di bagian depan kapal, korban berjalan ke bagian belakang kapal, 10 menit kemudian korban tidak kembali lagi," ujar Ayi kepada Tribun, Rabu (4/9/2024).

Ayi mengatakan, tidak kembalinya korban sejak itu diduga karena terpeleset dan jatuh ke perairan.

Korban sendiri, kata Ayi, merupakan buruh harian lepas KM Bahari Expres 01. [*]