TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada 2024, Kamis (22/8/2024).
Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan total ada 169 calon kepala daerah yang diumumkan hari ini. "Berasal 169 daerah, tingkat provinsi enam provinsi, 151 kabupaten, dan 12 kota," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8).
Salah satu pasangan calon kepala daerah yang diumumkan adalah Herman Suherman- Mohamad Solih Ibang untuk Kabupaten Cianjur.
Ketika dikonfirmasi, Bupati Cianjur Herman Suherman membenarkan dirinya tadi menghadiri undangan pengumuman calon di DPP PDIP.
Herman mengucapkan, terima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan PDIP. " Terima kasih pada PDI Perjuangan atas kepercayaan dan amanah yang diberikan. Semoga saya bersama H. Ibang dapat menjalankannya dengan memenangkan kontestasi, melanjutkan pembangunan di Cianjur, dan mempersiapkan Cianjur menuju Cianjur Emas", ujarnya.
Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dalam pidato pengarahannya di depan para calon Kepala Daerah yang diusung, mengatakan, dinamika politik di tanah air dalam beberapa waktu terakhir membuatnya gelisah.
"Dinamika politik hari ini terasa begitu menggelisahkan saya,” kata Megawati
Megawati mengatakan, Pancasila landasan ideologi dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi seharusnya menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Megawati melanjutkan, dalam beberapa waktu terakhir pihaknya justru melihat pemerintah lebih menggunakan kekuasaan.
Padahal, ideologi dan konstitusi menjadi hal yang sangat penting ketika para pejuang menyiapkan kemerdekaan. “Namun dalam tataran yang saya perhatikan dalam praktek wajah kekuasaan kini lebih dominan ditampilkan daripada wataknya yang membangun peradaban,” tutur presiden kelima RI itu,
Presiden ke-5 RI itu juga menegaskan konstitusi tidak boleh diganggu gugat. Dia kemudian menyinggung soal putusan Mahkamah Konsitusi (MK) yang bersifat final dan mengikat, dan pengingkaran terhadap putusan MK merupakan pelanggaran terhadap konstitusi.
Megawati menutup arahannya dengan berpesan pada para calon kepala daerah, bahwa satunya kata dengan perbuatan dan keteguhan pada jalan kebenaran merupakam moralitas paling tinggi bagi seorang pemimpin. terlebih dalam pemilu ini.
" Seluruh proses Pilkada, sama sekali, sekali lagi, tidak boleh meninggalkan etika moral dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yg baik" tegasnya.
Sebab di negara demokrasi, Pemilu itu adalah cermin kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin mereka secara bebas merdeka dan demokratis. Pemilu menentukan masa depan bangsa dan negara, Pemilu membangun legitimasi dan kredibilitas seorang pemimpin. Mari genggam erat komitmen kita pada ideologi pancasila dan UUD 1945, kita jadikan Pilkada sebagai wahana bagi lahirnya pemimpin yg benar-benar arif bijaksana dan mumpuni.
"Jangan pernah takut berjuang bagi kemerdekaan rakyat, percayalah tidak ada perjuangan yg sia-sia, No sacrifice is wasted selamat berjuang. Merdeka!", pungkasnya.(*)