Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam, bersenda gurau bahwa dirinya berharap berpasangan dengan Ivan Dicksan di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024.
Seloroh itu diutarakan Dede Muharam saat menghadiri diskusi publik yang digelar oleh Komunitas Cermin pada Minggu (4/8/2028) malam.
Dede Muharam sendiri merupakan bakal calon Wali Kota Tasikmalaya dari PKS, sementara Ivan Dicksan adalah bacawalkot dari PPP-PAN yang juga mantan Sekda Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Pilkada Cianjur 2024, BHSI Kukuhkan Tim Pemenangan yang Diharapkan Bergerak Hingga Akar Rumput
"Mudah-mudahan Allah menjodohkan Ivan Dicksan dengan Dede Muharram," ujarnya seperti dilansir TribunPriangan.com di lokasi.
Candaan tersebut tidak terlontar begitu saja, lantaran Dede sebelumnya membahas terkait eksekutif dan legislatif.
Menurutnya, idealisme seorang anggota dewan tidak akan berarti apa-apa jika terbelenggu fungsi-fungsi legislatif.
Baca juga: Pilkada Pangandaran 2024 Semakin Hot, PKB Klaim Sudah Didukung NU, Dadang Solihat: Yakin Menang
"Kenapa saya ingin mencalonkan? Salah satu di antaranya adalah idealisme seorang DPRD itu tidak akan berarti, karena fungsimya hanya tiga, yakni legislasi, budgeting, dan controling. Bukan eksekusi seperti eksekutif (red: pemerintahan)," tutur Dede.
"Akan tetapi, eksekutif pun membutuhkan politic will dan goodwill," lanjutnya.
Dengan demikian, Dede menilai jika dirinya yang selama tiga kali berturut-turut duduk di kursi dewan dan Ivan Dicksan yang pernah menjalankan pemerintahan, akan menjadi pasangan yang baik.
Baca juga: Pilkada Pangandaran 2024, Sekda: Sanksi Menanti bagi ASN yang Terbukti Tidak Netral
"Pemerintah itu tugasnya mensejahterakan, dan pemerintah itu harusnya mempermudah masyarakat," tegasnya.
Ihwal budaya, menurut Dede, dibangun juga oleh politik.
"Dan money politic adalah budaya politik yang jelek, contohnya tusuk sate," ucap dia.
Sedangkan budaya yang baik, tambahnya, jika tidak dipertahankan maka akan mengakibatkan kerentanan sosial.
Baca juga: Warga Kota Cimahi yang Meninggal Dunia Masih Masuk DPS Pilkada 2024, KPU: Kendalanya Legal Formal
"Contoh, budaya Sunda, suka ada gotong royong tiap jumat. Sekarang, sudah jarang ditemui. Kebanyakan individualis," tutur Dede.