Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024, 5 Tipe Kecenderungan Anak dalam Al Quran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi anak tidak bisa membaca

TRIBUNPRIANGAN.COM - Di sini Anda bisa mendapatkan Naskah Khutbah Jumat 26 Juli 2024, yang membahas tentang 5 Tipe Kecenderungan Anak dalam Al Quran.

Naskah Khutbah Jumat

Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari bagi umat muslim diseantero dunia, yang diyakini sebagai hari penuh keberkahan.

Pasalnya dalam hari tersebut pun setiap muslim yang balig diwajibkan untuk mengerjakan shalat Jumat, yang menjadi salah satu penanda perayaan hari raya kecil atau hari raya mingguan bagi umat muslim.

Adapun beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.

Baca juga: TEKS Naskah Khutbah Jumat 26 Juli 2024, Bahasa Sunda: Nyaimbangkeun Kahirupan Dunya jeung Akherat

Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Terdapat berbagai macam tema dalam menyampaikan Khutbah Jumat salah satunya adalah bulan Muharram yang merupakan bulan penanda pergantian tahun dalam kalender Islam yakni Hijriah.

Untuk itu kali ini TribunPriangan akan mengulas salah satu diantaranya, dengan judul Tentang Surga Bagimu yang Menahan Amarah.

Sebab, kekerasan merupakan salah satu perbuatan yang melanggar hak asasi manusia dan sangat bertentangan dengan ajaran agama.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024, Bertemakan Teknologi: Antara Mudharat dan Manfaat

Hal itu terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk bisa menahan dan mengendalikan amarahnya. Karena itu, Allah swt menjanjikan pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang bisa menahan amarahnya dan bisa memaafkan kesalahan orang lain.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمْ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، اَلْعَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ. أَحْمَدُهُ حَمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانَ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرائيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِيالأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعاً

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah

Mari kita bersama-sama mengawali perjumpaan kita pada siang ini dengan ungkapan syukur kepada Allah swt, dengan senantiasa melafalkan kalimat al-hamdulillahi rabbil âlamin, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua, terkhusus nikmat Islam, iman dan kesehatan sebagaimana yang kita rasakan saat ini, sehingga kita bisa terus istiqamah dalam menjalankan ibadah shalat Jumat ini. Semoga bisa menjadi ibadah yang diterima oleh Allah swt.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ alih wa shaḫbih, sebagai uswah paripurna untuk dijadikan contoh dan panutan yang sempurna. Semoga kita semua yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini bisa diakui sebagai umatnya dan bisa berada di bawah naungan syafaatnya. Amin ya rabbal âlamin.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024, Tentang Surga Bagimu yang Menahan Amarah

Selanjutnya, sudah merupakan keharusan bagi kami selaku khatib, untuk senantiasa mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan cara berusaha semaksimal mungkin untuk terus istiqamah mengerjakan semua yang diperintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Allah telah menganugerahkan nikmat yang tak bisa kita hitung satu-persatu dalam kehidupan ini. Di antara nikmat tersebut adalah anugerah dikaruniakannya keturunan atau anak dalam kehidupan keluarga. Sebagai amanah yang agung dari Allah, kita dipesankan untuk dapat mendidik mereka dengan baik, agar hadirnya buah hati dalam keluarga membawa kemaslahatan, bukan sebaliknya membawa kemudaratan.

Oleh karena itu, pada khutbah kali ini, khatib mengangkat tema khutbah tentang 5 tipikal atau sifat anak yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Kelima tipikal ini bisa menjadi pengingat kita agar mampu mengarahkan putra-putri kita menjadi generasi yang selalu diwarnai dengan kebaikan dan menjauhkannya dari keburukan-keburukan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Juli 2024: Menjaga Kesehatan Tubuh Adalah Keharusan Bagi Setiap Muslim

Terlebih di era modern saat ini, di mana perubahan dan dinamika kehidupan berlangsung begitu cepat dan beragam, prinsip mendidik harus dikedepankan agar anak-anak kita menjadi generasi yang baik. Bukan hanya mengajar untuk menjadikan mereka generasi yang pintar.

Tipikal anak yang pertama dalam Al-Qur’an disebut sebagai Qurrata a’yun. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Furqan ayat 74 yakni:

رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).

Qurrata a’yun adalah anak yang mampu menjadi penenang hati, penyejuk jiwa, sekaligus ke depannya mampu menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa. Dalam Kitab Tafsir Muqatil ibn Sulaiman disebutkan bahwa Qurrata a’yun diartikan sebagai anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi sesama.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Tentang Meneladani Sifat Nabi yang Pemaaf

Tipikal anak ini tidak hadir ke dunia begitu saja. Untuk mendapatkan anak semacam ini dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari orang tua dengan mengasuh, mendidik, dan memberi nafkah dengan rezeki yang halal. Selain ikhtiar lahir, ikhtiar batin juga sangat penting dengan senantiasa mendoakannya.

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Tipikal anak yang kedua adalah sebagai perhiasan. Hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,”

Dalam kajian Tafsir Tahlili disebutkan bahwa yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Namun Allah menegaskan bahwa keduanya hanyalah perhiasan hidup duniawi, bukan perhiasan dan bekal untuk ukhrawi. Sehingga penting bagi kita untuk menjaga agar perhiasan berupa anak yang kita miliki bisa senantiasa membahagiakan dan memberikan kemaslahatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat kita.

Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 19 Juli 2024: Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki

Tipikal anak yang ketiga adalah bisa menjadi musuh. Allah berfirman:

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْواجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At-Taghabun [64]: 14).

Para ahli tafsir memaknai anak sebagai musuh adalah anak yang memusuhi orang tua, memusuhi kerabatnya bahkan saling gugat dan menyudutkan, akibat hak masing-masing tidak dipenuhi. Ketika orang tua mendidik mereka dengan penuh kasih sayang maka hati mereka akan menyatu dan selalu bersemai kasih sayang yang jauh dari permusuhan.

Tipikal anak keempat adalah sebagai fitnah atau ujian. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 15:

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya: "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar."

Inilah tugas berat orang tua yang telah diingatkan oleh Allah. Jangan sampai anak kita tidak diberi perhatian yang baik. Sehingga bukannya mendatangkan kebaikan, anak bisa menjadi sumber fitnah dan ujian bagi orang tuanya. Naudzubillah mindzalik.

Tentu jika mereka melakukan hal yang tidak baik, orang tua akan ikut terbawa-bawa. Pepatah jawa mengatakan: Anak Polah Wong Tuwo Kepradah (Anak berbuat ulah, orang tua ikut susah). Oleh karena itu mari jaga mereka dengan baik agar tidak menjadi ujian bagi kita.

Tipikal anak yang kelima adalah mereka yang menjadi penghalang dan menjadikan orang tua lalai beribadah. Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. Siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS Al-Munafiqun: 9)

Allah mengingatkan bahwa kesibukan mengurus harta benda dan memperhatikan persoalan anak-anak jangan membuat manusia lalai dari kewajibannya kepada Allah atau bahkan tidak menunaikannya. Terlebih harus dihindari memiliki anak yang menghalangi orang tua untuk beribadah. Justru kita harus mencetak generasi yang cinta dengan ibadah sebagai misi utama diciptakannya manusia di dunia.

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah 5 tipikal anak yang disebutkan dalam Al-Qur’an yang harus kita perhatikan. Semoga kita mampu dan dikarunia anak yang memiliki tipikal pertama dan kedua yakni penyejuk mata dan menjadi perhiasan yang membahagiakan orang tua. Semoga Allah menjauhkan anak-anak kita dari tipikal anak ketiga, keempat, dan kelima yakni anak-anak yang menjadi musuh orang tuanya, mendatangkan fitnah dan ujian, serta menjadi penghalang ibadah orang tuanya. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(*)

Baca artikel serupa di Google News