Selanjutnya, sudah merupakan keharusan bagi kami selaku khatib, untuk senantiasa mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan cara berusaha semaksimal mungkin untuk terus istiqamah mengerjakan semua yang diperintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Allah telah menganugerahkan nikmat yang tak bisa kita hitung satu-persatu dalam kehidupan ini. Di antara nikmat tersebut adalah anugerah dikaruniakannya keturunan atau anak dalam kehidupan keluarga. Sebagai amanah yang agung dari Allah, kita dipesankan untuk dapat mendidik mereka dengan baik, agar hadirnya buah hati dalam keluarga membawa kemaslahatan, bukan sebaliknya membawa kemudaratan.
Oleh karena itu, pada khutbah kali ini, khatib mengangkat tema khutbah tentang 5 tipikal atau sifat anak yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Kelima tipikal ini bisa menjadi pengingat kita agar mampu mengarahkan putra-putri kita menjadi generasi yang selalu diwarnai dengan kebaikan dan menjauhkannya dari keburukan-keburukan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Juli 2024: Menjaga Kesehatan Tubuh Adalah Keharusan Bagi Setiap Muslim
Terlebih di era modern saat ini, di mana perubahan dan dinamika kehidupan berlangsung begitu cepat dan beragam, prinsip mendidik harus dikedepankan agar anak-anak kita menjadi generasi yang baik. Bukan hanya mengajar untuk menjadikan mereka generasi yang pintar.
Tipikal anak yang pertama dalam Al-Qur’an disebut sebagai Qurrata a’yun. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Furqan ayat 74 yakni:
رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).
Qurrata a’yun adalah anak yang mampu menjadi penenang hati, penyejuk jiwa, sekaligus ke depannya mampu menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa. Dalam Kitab Tafsir Muqatil ibn Sulaiman disebutkan bahwa Qurrata a’yun diartikan sebagai anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi sesama.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Tentang Meneladani Sifat Nabi yang Pemaaf
Tipikal anak ini tidak hadir ke dunia begitu saja. Untuk mendapatkan anak semacam ini dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari orang tua dengan mengasuh, mendidik, dan memberi nafkah dengan rezeki yang halal. Selain ikhtiar lahir, ikhtiar batin juga sangat penting dengan senantiasa mendoakannya.
Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Tipikal anak yang kedua adalah sebagai perhiasan. Hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46:
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ
Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,”
Dalam kajian Tafsir Tahlili disebutkan bahwa yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Namun Allah menegaskan bahwa keduanya hanyalah perhiasan hidup duniawi, bukan perhiasan dan bekal untuk ukhrawi. Sehingga penting bagi kita untuk menjaga agar perhiasan berupa anak yang kita miliki bisa senantiasa membahagiakan dan memberikan kemaslahatan dalam kehidupan di dunia dan akhirat kita.
Baca juga: Teks Naskah Khutbah Jumat 19 Juli 2024: Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki
Tipikal anak yang ketiga adalah bisa menjadi musuh. Allah berfirman: