Pilkada 2024

LPI akan Libatkan Unsur 'Pentahelix' Guna Berantas Hoaks Pilkada 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi publik bertemakan 'Bagaimana Kolaborasi Kaum Muda Mengatasi Hoaks Pilkada di Jawa Barat?' digelar di Universitas Pasundan pada Rabu, 22 Mei 2024.

TRIBUNPRIANGAN.COM - Komunitas Literasi Pemuda Indonesia atau LPI menjadi inisiator periksa hoaks Pilkada 2024.

Kegiatan perdana dari inisiatif ini adalah dengan melakukan diskusi publik bertema 'Bagaimana Kolaborasi Kaum Muda Mengatasi Hoaks Pilkada di Jawa Barat?' pada Rabu, 22 Mei 2024.

"Dalam kegiatan diskusi publik, LPI berkolaborasi dengan Jabar Saber Hoaks atau JSH dan Universitas Pasundan atau Unpas," kata Founder LPI, Dedy Helsyanto, dalam keterangannya, dikutip Jumat (24/5/2024).

Dedy menjelaskan, kolaborasi dengan kaum muda mengatasi hoaks Pilkada, khususnya di Jawa Barat sangat penting dan mendesak.

Berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya dan data indeks kerawanan pemilu, beberapa daerah yang melaksanakan pilkada seperti Provinsi Jawa Barat dan kabupaten kotanya masuk dalam kategori Indeks Kerawan Pemilu (IKP) yang dikeluarkan Bawaslu.

Baca juga: LPI Sabet Penghargaan di Festival Literasi Digital Jawa Barat 2023, Begini Pesan Founder

"Pengalaman Pilkada tahun 2017, 2018 dan 2020 tidak terlepas dari hoaks dan politisi SARA di media sosial, dan Jawa Barat masuk ke dalam kategori kerawanan tinggi berdasarkan IKP dari Bawaslu," ujar Dedy.

Guna menyelesaikan masalah ini, Dedy menyatakan, bahwa kolaborasi kaum muda mempunyai peran yang vital dan posisi yang strategis untuk mengatasi hoaks pilkada.

"Kaum muda itu masuk sebagai digital natives, mereka kritis dan jumlah mereka yang terpenetrasi internet dan mengunakan media sosial jumlahnya mayoritas. Bayangkan jika banyak di antara mereka yang berpartisipasi dan aktif mengatasi hoaks pilkada dan terliterasi digital, tentu dampak dari sebaran hoaks pilkada dapat diminimalisir," ujar Dedy.

Baca juga: 24 Pemeriksa Fakta dari Berbagai Kalangan Deklarasikan Komunitas LPI, Ini Tujuannya

Lebih jauh, Dedy mengajak para pemangku kepentingan dalam bingkai pentahelix system supaya terbuka menerima dan merangkul kaum muda untuk melawan hoaks pilkada dan meningkatkan literasi digital mereka.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Jabar Saber Hoaks (JSH), Alfianto Yustinova mengapresiasi inisiatif dari LPI.

Menurutnya inisiatif itu sejalan dengan program JSH yang menyasar kaum muda, khususnya Gen Z.

Baca juga: Sejak Kasus Vina Mencuat, Jumlah Hoaks Jadi Meningkat 1.000 Persen

"Kami di JSH punya program yang menggandeng Gen Z untuk menangkal hoaks dan meningkatkan literasi digital mereka. Salah satunya dengan mendukung komunitas Generasi Lawan Hoaks atau Gen Lawaks," ujar Alfianto.

Alfianto pun menjelaskan program lainnya untuk melibatkan kaum muda adalah dengan membuka kesempatan magang kepada para mahasiswa di JSH.

"Sudah puluhan mahasiswa dari beberapa universitas atau kampus yang magang di JSH dan mereka diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan memeriksa fakta dan juga untuk memimpin serta mengorganisir tim dalam suatu program atau kegiatan," kata Alfianto.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan, Vera Hermawan mengatakan mendukung penuh kegiatan positif ini.

Baca juga: Masyarakat Diimbau untuk Tidak Olah Data Hoaks soal Gempa Sumedang, Ini Alasannya

Halaman
12