Cipatujah Tasikmalaya Berpotensi Diguncang Gempa Megathrust, SLG Digelar sebagai Langkah Mitigasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BMKG Bandung menggelar Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami (SGL) 2024 di Balai Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024).

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNRPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki potensi terjadi gempa bumi dahsyat akibat megathrust atau bagian dangkal suatu lajur pada zona proses tektonisme, di mana dua lempeng saling mendekat dan bertumbukan yang mempunyai sudut landai.

Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan 8,7 Skala Richter (SR) sehingga berpotensi menyebabkan tsunami setinggi 15 meter.

Kekhawatiran akan terjadinya gempa bumi akibat megathrust muncul pasca-kejadian gempa Magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4/2024) lalu.

Menurut Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, gempa bumi di Garut itu terjadi akibat deformasi batuan Indo-Australia yang memasuki batuan Benua Asia, sehingga lengkungan tumbukan batuan menjadi patah dan menyebabkan peristiwa gempa bumi di Garut.

Baca juga: Gempa Bumi Garut Sempat Kejutkan Tasikmalaya, Apakah Sesar Cijulang Terdampak?

Sedang potensi gempa bumi megathrust di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya bisa saja terjadi, meski waktunya tidak bisa diprediksi.

Oleh sebab itu, BMKG Bandung menggelar simulasi terjadinya gempa bumi 8,7 SR di wilayah tersebut pada Selasa (30/4/2024).

BMKG juga menuturkan, gempa bumi dengan kekuatan seperti itu dapat menyebabkan gelombang air tiba hanya dalam waktu 23 menit pasca-gempa bumi di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya.

Plt Deputi Geofisika BMKG, Hanif Andi Nugraha mengatakan, simulasi yang dilakukan digelar melalui Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami (SLG) 2024 di Balai Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca juga: 12 Titik di Pangandaran Terdampak Gempa Bumi Garut, Wilayah Kalipucang Terbanyak

"SGL ini melibatkan semua unsur. Tidak hanya masyarakat yang berada di Cipatujah, melainkan juga pihak pemerintah, aktivis, komunitas, serta aparat. Ini merupakan simulasi terkait upaya untuk bagaimana menyelamatkan warga pada saat terjadinya bencana tersebut," ucap dia kepada TribunPriangan.com saat ditemui di lokasi pada Selasa (30/4/2024).

Hanif juga mengatakan, ratusan peserta yang mengikuti SLG ini diharapkan mampu ikut andil dalam menyelamatkan masyarakat saat terjadi gempa bumi megathrust dan tsunami besar melanda.

Terpisah, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, bahwa wilayah Kabupaten Tasikmalaya memang rawan bencana.

Baca juga: Pemkab Garut Diminta Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat usai Gempa M6,2

"Kami daerah rawan bencana cukup tinggi, termasuk di Cipatujah ini. Antisipasi seperti sosialisasi ini dilakukan memang dibutuhkan," jelasnya.

"Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, jadi masyarakat perlu mendapat pemahaman. Hanya saja, ini bukan untuk menakuti, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan," pungkas Ade. (*)