Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 19 April 2024, Islam Mencela Setiap Umatnya yang Hidup Boros

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILustrasi: CONTOH Khutbah Jumat Tema Tanda Lemahnya Iman Seorang Muslimin (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNPRIANGAN.COM - Hari Jumat sendiri merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, yang diyakini kaum muslimin sebagai hari penuh keberkahan.

Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.

Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang Islam Mencela Setiap Umatnya yang Hidup Boros.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 19 April 2024: Kiat Istiqomah Ibadah Setelah Kepergian Ramadhan

Khutbah Pertama

وَرَضِيَ لَنَا الْإِسْلَامَ دِيْنًا. تَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِمَنِّهِ وَكَرَمِهِ وَلُطْفِهِ، أُسَبِّحُ لَهُ سُبْحَانَهُ، رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ وَكِيْلٌ، يُعِزُّ بَعْضَنَا وَيُذِلُّ بَعْضَنَا، إِلَهٌ كَرِيْمٌ وَاحِدٌ، جَلِيْلٌ مُنَزَّهٌ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالشَّرِيْكِ وَالْمُمَاثِلِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا يَوْمَ لَا يَنْفَعُ لَهُ مَالٌ وَلاَ بَنُوْنٌ إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَشَفِيْعَنَا وَقُدْوَتَنَا مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ. صَلِّ اللَّهُمَّ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَاعْفُ عَنَّا مَعَهُمْ بِعَفْوِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. أما بعد فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 19 April 2024: Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Islam mencela perbuatan yang membelanjakan harta atau hidup secara boros.

Orang-orang Islam bersifat boros dalam membelanjakan harta umumnya karena dorongan setan, untuk terus-terusan tidak merasa puas dan cukup.

Sikap boros adalah termasuk sifat setan dan setan itu sangat ingkar kepada  tuhannya.

Oleh karena itu, penting dalam mengelola uang atau harta untuk senantiasa merasa cukup dan mengelola harta sesuai dengan kebutuhannya, tetapi tidak juga dengan melakukan penimbunan harta.

Ia mengajak umat Islam, supaya menggunakan rupiah sesuai dengan fungsinya sebagai penyimpan nilai dan selalu hidup hemat dalam membelanjakan uang.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 19 April 2024: Menjaga Semangat Ibadah Setelah Lebaran

Hal ini akan mendorong kita semua dan masyarakat luas untuk tetap paham fungsi rupiah dan menjalankan konsep uang secara Islam.

Sebab islam lahir sebagai agama yang mengatur pola kehidupan manusia, baik dalam berinteaktif dengan Allah (vertikal), berinterkatif dengan makhluk (horizontal) bahkan bagaimana manusia mengatur segala hal untuk dirinya sendiri.

Manusia yang bisa mengatur dirinya dengan baik maka Allah akan membalas dengan baik, sementara manusia yang tidak bisa mengatur dirinya dengan baik, maka akan jauh kebaikan darinya.

Salah satu hal yang harus di perhatikan adalah pola makan, karena pola makan ini sangat tergantung bagaimana kita mengelola uang.

Dalam kitab Sirus Salikin sudah di atur adab adabnya, baik adab sebelum, sedang dan sesudah makan.

Mayoritas manusia yang sudah diberi mapan oleh Allah pada hartanya akan menghambur-hamburkan uang nya pada belanja. Ini karakter yang sangat melekat pada diri manusia.

Khususnya yang hidup di era zaman now sekarang ini. Merasa  kurang percaya diri, bila harta yang banyak tidak dipergunakan untuk belanja kebutuhan yang lebih besar dan berbalut kemewahan.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat 12 April 2024 Soal Menjaga Spirit Ibadah di Bulan Syawal Usai Berpuasa Ramadan

Tergiur  dengan hal hal yang tidak terlalu penting baginya.

Mereka tergoda dengan kehidupan yang dilihat dari kehidupan kaum barat. Inilah kehidupan banyak mausia di era kekinian, lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan mewah daripada hidup sederhana yang di ajarkan oleh agama kita sendiri.

Agama sangat menginginkan ummatnya menjalani kehidupan yang baik jauh dari kehidupan glamor dan kemewahan, agama melarang membuang buang harta pada tempat yang tidak perlu atau berlebih-lebihan pada belanja.

Dalam Al Qur’an Allah banyak memberi pesan agar dalam memenuhi kebutuhan hidup  dijalankan secara sederhana dan bersahaja, tidak boros dalam pengeluaran rupiah, sedang-sedang saja.

Ia menegaskan, pemborosan pada belanja bisa mengakibatkan ekonomi seseorang terguncang, berpotensi terjadinya kelumpuhan ekonomi, melahirkan banyak pengemis, tindakan kriminal dan penyimpangan, terlantarnya orang-orang yang menjadi tanggungan.

Begitu pula bila sebuah negara melaksanakan kebijakan ini, maka anggarannya akan membengkak, malah akan mengalami kebangkrutan, tidak akan sanggup lagi menjalani program-program prioritas kerakyatan.  Sebuah negara tidak akan mampu bertahan dalam situasi ekonominya sulit.

Hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt yang berkaitan dengan pengelolaan harta atau uang, selain kegiatan penimbunan harta.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 April 2024: Mungkinkah Ini Menjadi Ramadhan Terakhir Bagi Kita?

Dimana Allah Swt juga melarang adanya pemborosan. Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang kikir lagi bakhil dan Allah Swt juga tidak menyukai orang-orang yang melakukan pemborosan.

Sikap boros misalnya, disamakan dengan perumpamaan bahwa boros adalah saudaranya setan.

Untuk itu semoga kita senantiasa bisa berlepas diri dari sifat buruk yang berasal dari setan tersebut, agar bisa selalu menjadi pribadi muslim yang selamat, dan juga bisa terus bisa diselamatkan oleh Allah.

Baca juga: Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan 5 April 2024, Ini Bukan Perpisahan Tapi Langkah Baru

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ، أَلَمْ يَعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وِيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَقَالَ أَيْضًا: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ كَمَا شَرَّفْتَنَا بِاْلإِيْمَانِ بِكَ، وَكَرَّمْتَنَا فِيْ أَرْكَانِ الإِسْلَامِ بِالصِّيَامِ لَكَ، وَبِالزَّكَاةِ لِلْمُسْتَحِقِّيْنَ، أَعِنَّا عَلَى طَاعَتِكَ فِيْهِ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ صَفَاءَ أَرْوَاحِنَا فِي اسْتِقْبَالِهِ وَسِيْلَةً لِلْإِجَابَةِ فِي كُلِّ مَا نَسْأَلُ مِمَّا عَلَّمْتَنَا أَنْ نَدْعُوَكَ بِهِ فِي قَوْلِكَ فِيْ كِتَابِكَ الْكَرِيْمِ اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(*)

Artikel telah tayang di SerambiNews.com

Baca berita update TribunPriangan.com lainnya di Goolge News