Miris Anggaran Pendidikan Terus Naik, Tapi Masih Ada Murid yang Belajar Ngampar

Penulis: Aldi M Perdana
Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miris Anggaran Pendidikan Terus Naik, Tapi Masih Ada Murid yang Belajar Ngampar

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Sejak 2014, para murid yang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamanggung, Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpaksa belajar tanpa meja dan kursi alias lesehan.

Tak sampai di situ, kondisi bangunannya pun tampak mengalami kerusakan di sana-sini, mulai dari kusen yang sudah lapuk, atap bocor, dinding retak, hingga pintu yang sudah lapuk dan jebol.

Pengamat pendidikan asal Tasikmalaya, Asep Tamam menilai, bahwa terkait hal ini, semua pihak harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait untuk menemukan solusinya.

“Apa lagi ini SD Negeri ‘kan? Memang kita harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait. Dalam posisi ini kan ada beberapa elemen yang terkait, tentu yang paling tinggi adalah Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto,” jelas Asep kepada TribunPriangan.com melalui sambungam telepon pada Selasa (9/1/2024).

“Saya belum tahu, apakah perihal ini sudah disampaikan belum kepada Bupati oleh Kabid SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya,” lanjutnya.

Baca juga: 10 Tahun Murid SDN Tamanggung di Tasikmalaya Tak Punya Meja dan Kursi Untuk Belajar

Asep juga menilai, bahwa Kabid SD dan Kadisdik Kabupaten Tasikmalaya harus pro-aktif untuk hadir memberikan solusi.

“Kecamatan Bojongasih ini (red: lokasi SDN Tamanggung) tidak terlalu jauh dari Singaparna. Tapi sepertinya, katakanlah fasilitas jalan juga ‘kan di Kabupaten Tasikmalaya itu kerap bermasalah ya. Ditambah lagi masalah yang paling mendasar, yakni pendidikan,” jelas Asep.

“Ini ‘kan klasik ya, karena anggaran pendidikan itu dari tahun ke tahun bertambah. Dikira dengan bertambahnya anggaran pendidikan itu permasalahan seperti ini tidak akan ada lagi,” lanjutnya.

Kenyataannya, tambah Asep, menjelang Pilkada 2024 ini, ternyata masih banyak menyisakan permasalahan-permasalahan sosial, di antaranya berkenaan dengan dunia pendidikan ini.

“Juga anggota DPRD setempat harus mengetahui akan hal ini. Misal, siapa sih anggota Dewan yang mewakili dapil Bojongasih?” tuturnya.

“Artinya, masalah pendidikan ini tidak harus yang positifnya saja yang diangkat. Itu memang bagus untuk motivasi. Tapi, hal-hal seperti ini pun harus diangkat ke publik untuk jadi bahan pemikiran bersama,” sambung Asep.

Asep juga mengatakan, bahwa selalu miris mendengar ironi-ironi dan anomali berita tentang dunia pendidikan, mengingat banyaknya hal kontras yang terjadi.

“Di satu sisi, sering terdengar penyelewengan BOS atau KIP. Lalu kemudian di sisi lainnya, kita disuguhkan dengan kondisi lain yang memberi nada yang berbeda, tentang seperti apa yang terjadi di SDN Tamanggung ini,” tuturnya.

“Maka, memang kita harus ‘mencolek’ beberapa elemen terkait untuk hadir memberikan sedikit saja solusi supaya melapangkan jalan kesedihan ini,” pungkasnya. (*)