Pendidikan

Itenas Bandung Berusia 51 Tahun, Rektor Beberkan Cara Kampus Bisa Bersaing di Kancah Global

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Itenas, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D (kiri) dan Ketua Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, Iwan Inrawan Wiratmadja (kanan)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung di usianya ke 51 tahun menggelar sidang terbuka pimpinan dan senat di GSG Bale Dayang Sumbi.

Tahun ini, Itenas Bandung mengusung tema 'Embracing Challenges, Fostering Innovations', bermakna kesiapan Itenas Bandung untuk bersaing di kancah global.

Rektor Itenas, Prof Meilinda Nurbanasari menyampaikan, bahwa Itenas akan terus berkomitmen menghadapi segala tantangan di masa depan untuk melahirkan berbagai terobosan inovasi, mendukung daya saing bangsa, dan mampu berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nasional dan global.

Baca juga: Pesan Rektor Itenas Bandung Kepada 953 Wisudawan: Jadilah Solusi untuk Masyarakat

"Semangat itu dilandaskan tujuan kami untuk menjadi world class university. Aspek-aspek yang menjadi perhatian, antara lain peningkatan kualitas dan produktivitas penelitan dan publikasi, inovasi, serta program internasionalisasi di samping proses akademik," katanya, Jumat (15/12/2023) di Itenas.

Ketua Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, Iwan Inrawan Wiratmadja berharap Itenas Bandung bisa berbenah guna menghadapi perubahan global yang cepat dan masif menuju 2045.

“Perubahan global atau megatrend tersebut merupakan perubahan transformatif berskala besar, berjangka waktu panjang, dan bersifat masif terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi digital dan komputasi termasuk kecerdasan buatan atau AI," ucapnya.

Baca juga: Angka Pengangguran Kota Bandung Masih Tinggi, Itenas Gelar Job Fair 2023 Selama Dua Hari

Ada 10 megatrend, katanya, yang akan dihadapi menuju 2045.

Iwan menggarisbawahi tiga aspek, di antaranya perkembangan teknologi, peningkatan persaingan pemanfaatan sumber daya alam, dan perubahan iklim.

Berbicara mengenai prestasi yang diraih sepanjang tahun ini, civitas akademika dan bahkan alumni Itenas Bandung berhasil menyabet gelar juara di lingkup nasional dan internasional.

Pencapaian terbaik diraih oleh Aulia Akbar (alumni program studi Desain Komunikasi Visual) yang menjadi pemenang sayembara logo IKN Nusantara pada akhir Mei.

Baca juga: Itenas Job Fair 2023 Bakal Hadir Akhir Pekan Ini, Berikut Cara Daftarnya

Itenas Bandung juga tahun ini, lanjut Iwan, menghasilkan karya terbaik berupa kendaraan roda tiga listrik hybrid pertama di Indonesia melalui tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi Teknik Mesin, dan meraih prestasi di bidang akademik, seperti juara 3 hibah pengembangan dan penyelenggaraan pembelajaran digital (P3D).

Pada akhir November lalu, Itenas Bandung pun melakukan pengukuhan guru besar kepada Prof. Dr. Waluyo (bidang Ilmu Tenaga Listrik) dan Prof. Dr. Ir. Etih Hartati, (bidang Penglolahan Limbah Cair). (*)