Motif Pelaku Pembacokan di Sumedang

Garang Membabi Buta, Ternyata Ini Motif Pelaku Pembacokan 2 Pemuda di Sumedang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atep Hendi Permana (30), pelaku pembacokan terhadap dua pemuda di Dusun Munggang, Desa Mekargalih, Jatinangor, Sumedang saat diamankan di Mapolsek Jatinangor, Sumedang, Minggu (16/7/2023). 

Laporan Kontributor TribunPriangan,com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Kepolisian Sektor atau Polsek Jatinangor mengungkap motif pria yang membacok dua pemuda dengan menggunakan kapak pada Sabtu (15/7/2023) petang. 

Pria itu bernama Atep Hendi Permana (30), warga Dusun Munggang R02/08 Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor.

Ia diciduk aparat kepolisian lantaran garang membabi buta melakukan pembacokan terhadap korban yang bernama Arizal (23) warga Dusun Cikijing RT01/01 Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, dan Hendrian (31) warga Dusun Munggang RT02/08 Desa Mekargalih, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Baca juga: SOSOK Saiful Rahmat Dasuki, Kader Nahdlatul Ulama di PPP, Kini Resmi Jadi Wakil Menteri Agama

"Motifnya benci saja," kata Panit Reskrim Polsek Jatinangor, Ipda Sabar Budiono kepada TribunJabar.id, Senin (17/7/2023). 

Dia mengatakan, pelaku dan kedua korbannya tidak pernah terlibat perselisihan. 

Ketika kejadian berlangsung, Arizal sedang berkendara dengan bapaknya. Dia melintas ke area digelarnya hiburan Kuda Renggong. 

Baca juga: SOSOK Saiful Rahmat Dasuki, Kader Nahdlatul Ulama di PPP, Kini Resmi Jadi Wakil Menteri Agama

Saat melintas, pelaku menyerang ayah Arizal namun ditahan oleh anaknya itu sehingga Arizal kena bacok kapak. Melerai perkelahian itu, Hendrian yang sebelumnya berada di sekitar keributan, malah juga kena bacok. 

"Alasannya cuman enggak senang ke orang itu, ke bapaknya," katanya. 

Antara pelaku dan korban tidak ada hubungan keluarga. Namun, mereka bertetangga. 

Baca juga: Prabowo Subianto Didamping Susi Pudjiastuti, Beri Bantuan 12 Mesin Perahu untuk Nelayan Pangandaran

"Kapaknya dibawa dari rumah, memang sudah diniatkan," katanya. 

Selain karena benci, kejadian pembacokan ini dipicu rasa kesal, ketika pelaku ingin musik kuda renggong dimainkan lagi, namun hiburan itu sudah semestinya usai. 

"Tapi alasan ini kami himpun dari lapangan, pelaku sendiri tidak mengakuinya," kata Sabar.